Pemberian makanan bagi tahanan

176 beralasan kasur dan tikar saja. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahanan, untuk mendapatkan kasur mereka dikenakana sewa dan biasanya ditagih oleh kepala blok yang juga sesama tahanan. Tahanan di Rutan Klas I Makassar diklasifi kasi berdasarkan usia, jenis kelamin, penyakit khusus, dan tindak pidana yang dilakukan. Mereka juga dipisahkan dari narapidana. Kapasitas ideal dapat menampung 600 tahanan, namun hingga pekan pertama Desember 2011, jumlah total tahanan laki-laki dan perempuan sebanyak 911 orang. Terdiri atas laki-laki 811 orang, dan perempuan sebanyak 100 orang, jumlah ini tentu saja jauh melebihi kapasitas. Sementara itu, Jumlah pegawai Rutan Klas I Makassar sebanyak 142 orang. Terdiri atas 112 laki-laki dan 30 perempuan, dan 60 orang diantaranya bertugas sebagai penjaga tahanan.

2.2. Pemberian makanan bagi tahanan

Rutan medan, dengan menu makanan yang diberikan kepada para tahanan sebanyak 3 kali dalam sehari, juga tidak layak. Menurut para tahanan Menu nasi, telur, ikan, sambal, dirasakan tidak enak, bahkan hambar menurut mereka. Oleh karena itu mereka seringkali memesan menu yang dapat dirasakan di lidah mereka. Pemesanan menu kepada pihak Rutan ini kemudian menjadi ‘bisnis’ dari pengelola tahanan. Para tahanan harus mengeluarkan sejumlah uang yang harus dibayar setiap bulannya. Di Rutan Cipinang setiap harinya tahanan diberi makan sebanyak 3 kali. Besarnya alokasi jatah makanan untuk satu orang tiap harinya Rp 7.500,00. Sedangkan di Rutan Salemba, tiap harinya tahanan diberi makan sebanyak 3 kali. Besarnya anggaran dana untuk satu hari pemenuhan jatah makanan tahanan di Rutan ini adalah Rp. 7.672,00tahanan. Sementara di Polres Kupang, setiap harinya tahanan diberi makan pada pagi dan sore hari. Anggaran makanan sebesar Rp 11.000,-hari, seperti juga berlaku di Polres Jakarta selatan. Dari jumlah anggaran makan perhari, anggara di Polres lebih tinggi dibanding rata-rata anggaran makan di Rutan, walaupun kelihatan aneh jika tahanan hanya makan 177 hanya dua kali perhari, padahal peraturan tentang standar tahanan mengharuskan tahanan mendapatkan makan tiga kali sehari. 176 Sedangkan di Rutan Pondok Bambu, tahanan yang ada dalam Rutan ini setiap harinya diberi jatah makan 3 kali, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 7.625hari. Di Makasar, setiap tahun total anggaran makan dan minum untuk seluruh tahanan sebesar Rp 2.520.252.000. Bila dilihat dari standar makanan yang telah di tetapkan oleh Dirjenpas maka dalam satu minggu jumlah kalori yang diberikan kepada tahanan adalah sebesar 2.250 kalori, yang bila di rata-ratakan dengan standar kesehatan merupakan standar rata-rata minimal Namun bila dicek sepanjang tahun 2005-2008 jumlah standar kalori yang ada masih tetap di level 2.250 kalori. Tidak ada penambahan hampir beberapa tahun ini. Tabel 7: Standarisasi menu makanan tahanan tahun 2007 NO. JENIS MAKANAN JUMLAH 1. Beras 3,15 kg 2. UbiketelaSingkong 1,05 kg 3. DagingsapiKerbauIkan asintelur 0,14 kg 4. Tempe kacang kedele 0,21 kg 5. Kacang H ij au 0,07 kg 6. Kacang tanah 0,07 kg 7. Kelapa 0,14 kg 8. Sayuran segar 1,75 kg 9. Bumbu 0,35 kg 10. Garam 0,084 kg 11. Gula kelapaarenpasir 0,07 kg 12. Minyak goreng 0,049 kg 13. Pisang 3 buah 14. Cabe merah 7 buah Sumber: laporan Ditjenpas 2007-2008. 176 Lihat Perkap No. 4 Tahun 2005. 178 Laporan Ditjen Pemasyarakatan memberikan gambaran bahwa masalah ketersedian makanan menjadi masalah yang serius di tahanan. Meskipun perhatian sebenarnya lebih tertuju pada ketersediaan anggaran, bukan standar makanan. Dalam beberapa laporan, untuk menutupi biaya makan sebesar 7000-an perhari, anggaran makan yang disiapkan oleh pemerintah kurang mencukupi, sebagai akibat terus bertambahnya jumlah tahanan setiap tahunnya. Menurut laporan Ditjen Pemasyarakatan tahun 2005, biaya makan— biasa disingkat bama—narapidana yang tersedia memang tidak sebanding dengan jumlah penghuni. Sebagai contoh biaya makan narapidana tahun anggaran 2004 yang dialokasikan pada mata anggaran 5240 sebesar Rp 163.307.133.000 terserap pada 205 Lapas dan 190 RutanCabang Rutan dengan jumlah hunian kurang lebih rata-rata 88.600 orang, yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 171.396.700.000. Dengan demikian terdapat kekurangan biaya makan pada tahun anggaran 2004 sebesar Rp 8.089.567.000. Sementara itu sampai dengan akhir tahun 2004 tunggakan hutang biaya makan narapidana sebesar Rp 84.642.290.000. Tunggakan tersebut melalui ABT 2004 telah dibayar Rp 20.000.000.000 termasuk hutang beras. Dengan demikian sampai akhir tahun 2004 masih tersisa hutang sebesar Rp 64.642.290.000. 177 Kemudian dalam laporan tahun 2006, Ditjen Pemasyarakatan tegas mengaku, bahwa biaya makan tahanan dan narapidana yang tersedia dalam anggaran pada Lapas dan Rutan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam satu tahun anggaran. Rata-rata hanya cukup untuk 6 enam bulan, bahkan di beberapa Lapas dan Rutan hanya tersedia untuk 2–3 bulan saja. Hal tersebut menimbulkan hutang terus menerus. Pada akhir tahun 2005, hutang Ditjen Pemasyarakatan mencapai Rp 146.000.000.000. 177 Laporan Tahunan Dirjenpas tahun 2005, hal. 4. 179 Keadaan tersebut menimbulkan kondisi yang mengkhawatirkan di beberapa wilayah, karena sebagian besar rekanan untuk pemasok makanan adalah pengusaha golongan ekonomi lemah. Beberapa rekanankontraktor menyatakan mengundurkan diri karena tidak lagi mendapat kepercayaan dari para pedagang bahan makanan di pasar tradisional. Tabel 8: Susunan kalori makanan selama seminggu dengan 2250 kalori tahun 2007-2008 No . Jenis makanan sat Hari I II III IV V VI VII 1 Beras kg 0,450 0,450 0,450 0,450 0,450 0,450 0,450 2 Ubi Jalarketelasingkong kg 0,150 0,150 0,150 0,150 0,150 0,150 0,150 3 Daging lembukerbau kg 0,070 - - 0,070 - - - 4 Ikan asing keringsegar kg - 0,040 0,040 - - 0,040 0,040 5 Telur itikayam btr - - 1 - 1 - - 6 Tempe kacang kedelai kg 0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 7 Kacang H ij au kg 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 8 Kacang tanah kg 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 9 Kelapa kg 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 0,020 10 Sayuran segar kg 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 0,250 11 Bumbu termasuk terasi cabe kg 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 12 Garam kg 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 13 Gula kelapaarenpasir kg 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 14 Minyak goreng kg 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 15 Pisang bh 1 - - 1 - - 1 16 Bahan bakar kayusolar minyak tanah ltr 0,010 0,450 0,010 0,450 0,010 0,450 0,010 0,450 0,010 0,450 0,010 0,450 0,010 0,450 17 Cabe merah bh 1 1 1 1 1 1 1 Sumber: Laporan Ditjenpas 2007-2008. 180 Tabel 9: Menu makanan tahanan selama seminggu Waktu Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi Nasi Putih Tahu goreng Oseng buncis Air putih Nasi Putih Ubi Tumis Kangkung Tempe goreng Air putih Nasi Putih Tahu bacem Oseng kcng pjg Air putih Nasi Putih Urap Sayuran Ikan Asin Air putih Nasi Putih Oseng sayuran Bubur kcng ij o Air putih Nasi Putih Ubi Pecel Tahu goreng Air putih Nasi Putih Tumis sawi Tempe goreng Air putih Siang Nasi Putih Sayur Sup Semur Daging Air Putih Nasi Putih Sayur Lodeh Ikan Asin Goreng Pisang Ambon Air Putih Nasi Putih 1 Telor Itik Asin Sayur Kare Air Putih Nasi Putih Sayur Asem Daging Goreng Pisang Ambon Air Putih Nasi Putih 1 Telur Pedas Sayur Lodeh Air Putih Nasi Putih Sayur Sop Tempe Air putih Nasi Putih Sayur Karel Pisang Ambon Tahu Goreng Air Putih Sore Nasi Putih Sayur Lodeh Tempe Kolak Singkong Ketela Air Putih Nasi Putih Pecel Ikan Asin Goreng Air Putih Nasi Putih Sayur Sop Tahu goreng Air Putih Nasi Putih Tumis Sayuran Tempe Air Putih Bubur Kacang Ijo Nasi Putih Sayur Kare Tempe Air Putih Nasi Putih Oseng Ikan Asin Urap Air Putih Nasi Putih Ikan asin goreng Sayur Asem Air Putih Sumber: Laporan Ditjenpas tahun 2007. 181

2.3. Fasilitas olahraga dan rekreasi