164
Digaram 5: Jumlah tahanan menurut institusi yang menahan 2007 dan 2009
Sumber: Direktorat Bina Registrasi dan Statistik, 2009.
Adanya dark numbers kian dapat dibenarkan karena data mengenai rekapitulasi tahanan hanyalah data rekapitulasi yang bersumber dari
Kementerian Hukum dan HAM, tidak termasuk data dari Rutan Polri. Jumlah tahanan yang semakin membesar di tahap pengadilan negeri
adalah gabungan dari tahanan yang dari awal berada dalam rumah tahanan negara rutan di bawah pengawasan Ditjenpas dan tahanan
yang berasal dari Rutan Polri, yang berada di bawah pengawasan Polri. Situasi ini sekaligus menunjukkan bahwa tren tahanan yang berada
dalam pengawasan Polri yang ada saat ini, cukup besar jumlahnya, jika melihat peningkatan jumlah tahanan pada level tahanan jaksa dan
pengadilan.
1.3. Penyebab terus meningkatnya jumlah tahanan
Tren kenaikan jumlah tahanan di Indonesia bisa dilihat dari beberapa asumsi. Pertama, terjadi peningkatan jumlah kejahatan di Indonesia
setiap tahun. Potensi peningkatan ini dapat kita lihat dalam rekapitulasi data kejahatan yang dibuat kepolisian. Pada tahun 2005
tindak kejahatan yang dilaporkan sebesar 196.931 kasus, tahun 2006
165
sebesar 209.673 kasus, dan di tahun 2007 jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan naik berkali-kali lipat menjadi 812.334 kasus. Berikutnya di
tahun 2008 berjumlah 867.761 dan 2009 sebesar 942.325. Rekapitulasi ini menunjukkan, bahwa tindak kejahatan dilakukan rata-rata oleh 86-
90 orang per 100.000 penduduk pertahunnya.
167
Asumsi kedua adalah terus bertambahnya regulasi pidana yang memungkinkan dilakukannya penahanan. Dari tahun ke tahun
Indonesia terus melahirkan Undang-Undang dengan ancaman pidana di luar KUHP, yang ancaman hukumannya lebih dari 5 tahun
penjara. Dengan meningkatnya jumlah tindak pidana dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun, akan berbanding lurus dengan meningkatnya
tindak pidana yang menjadi syarat objektif dapat dilakukannya penahanan. Selain ancaman di KUHP yang berlaku sejak tahun 1946,
sampai dengan tahun 2007 terdapat 443 tindak pidana yang memiliki ancaman pidana di atas 5 tahun.
Diagram 6: Meningkatnya ancaman pidana di atas lima tahun
Sumber: ICJR, rekapitulasi berdasarkan data perundang-undangan, 2011.
167 Tingkat Kriminalitas Indonesia Meningkat, TEMPO Interaktif, Jakarta Sabtu, 01 Januari 2005, diakses pada 5 Januari 2012.
166
1.4. Implikasi atas peningkatan jumlah tahanan
Dengan meningkatnya jumlah tahanan maka implikasi yang tidak mungkin terelakkan adalah penyediaan tempat-tempat penahanan.
Berdasarkan rekapitulasi laporan tahunan Dirjen Pemasyarakatan
2001-2009 terlihat bahwa kapasitas hunian, baik di lapas maupun rutan, bila digabungkan telah mengalami kelebihan kapasitas tempat-
tempat penahanan.
Diagram 7: Perbandingan penghuni dan kapasitas Rutan
Sumber: Laporan tahunan Ditjenpas 2001-2009.
Data tersebut memperlihatkan jumlah penghuni tahanan yang terus naik melebihi kapasitas maksimal tempat-tempat penahanan. Kondisi
ini ikut memperburuk keadaan di dalam tempat-tempat penahanan, akibat tidak memadainya kapasitas tempat-tempat penahanan. Imbas
lain, banyaknya orang yang ditahan yang tidak seimbang dengan besarnya anggaran, telah berakibat kurang layaknya standar hidup
para tahanan.
167
2. Situasi tempat penahanan di beberapa wilayah