90
c Bukti setoran dibuat dalam rangkap tiga. Hal ini ditentukan dalam angka 8 huruf a Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman No.
M.14-PW.07.031983. Bukti penyetoran dibuat dalam rangkap tiga, dengan perincian:
- Selembar sebagai arsip penitera Pengadilan Negeri,
- Selembar diberikan kepada yang menyetor untuk digunakan
bukti kepada instansi yang menahan bahwa dia telah melaksanakan isi perjanjian yang berhubungan dengan
pembayaran uang jaminan,
- Selembar lagi dikirim panitera kepada pejabat atau instansi yang menahan melalui kurir untuk digunakan sebagai alat
kontrol. d Berdasar tanda bukti penyetoran, pejabat yang menahan
mengeluarkan surat perintah atau surat penetapan penangguhan penahanan.
Terdapat dua cara yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kebenaran penyetoran, yaitu:
Tanda bukti penyetoran tersebut diperlihatkan oleh pemohon atau penasihat hukum atau keluarganya, atau
Berdasarkan penerimaan tanda bukti penyetoran yang dikirim panitera kepada instansi yang menahan.
Melalui salah satu cara ini, instansi yang menahan kemudian mengeluarkan surat perintahpenetapan penangguhan penahanan.
8.2.1.2. Saat uang jaminan jatuh menjadi milik negara
Pada dasarnya uang jaminan secara hukum masih merupakan hak milik Pemohon. Cuma, untuk sementara dipisahkan dari penguasaan
pemohon dengan jalan dititipkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri. Uang jaminan tersebut harus dikembalikan ke pemohon setelah
perjanjian penangguhan penahanan berakhir dan semua syarat yang ditetapkan dalam perjanjian dipenuhi. Jika pemohon melanggar syarat-
syarat yang ditentukan dalam perjanjian berupa tindakan “melarikan
91
diri”, uang jaminan yang dititipkan di kepaniteraan dengan sendirinya berubah menjadi milik negara dan disetorkan ke kas negara oleh
panitera. Hal ini diatur dalam Pasal 35 ayat 2 PP No. 27 Tahun 1983 dan angka 8 huruf i Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman No. M.14-
PW.07.031983. Dalam ketentuan-ketentuan ini diatur landasan dan tata cara peralihan uang jaminan menjadi milik negara, yakni:
a Landasan pemilikan, tersangka atau terdakwa melarikan diri dan setelah lewat waktu tiga bulan tidak ditemukan.
Berdasarkan Pasal 35 ayat 2 PP No. 27 Tahun 1983, dasar peralihan uang jaminan menjadi milik negara, apabila yang bersangkutan “melarikan
diri” selama 3 bulan dan sejak dari tanggal melarikan diri tersebut yang bersangkutan “tidak ditemukan”, maka sejak saat dilewatinya masa 3
bulan tersebut, uang jaminan beralih menjadi milik negara.
b Tata cara peralihan dilakukan dengan penetapan Pengadilan Negeri. Tata cara peralihan diatur dalam angka 8 huruf i Lampiran Keputusan
Menteri Kehakiman dimaksud. Jika tersangka atau terdakwa yang sedang ditangguhkan penahanannya melarikan diri dan dalam tempo
tiga bulan tidak ditemukan, Pengadilan Negeri mengeluarkan atau menerbitkan “penetapan” yang berisi: i Pengambilan uang jaminan
menjadi milik negara; ii Sekaligus memerintahkan panitera untuk menyetorkan uang tersebut ke kas negara.
8.2.1.3. Pengembalian uang jaminan
Pengembalian uang jaminan ternyata tidak diatur lebih lanjut dalam PP No. 27 Tahun 1983 dan pada angka 8 Lampiran Keputusan Menteri
Kehakiman No. M.14-PW.07.031983. M. Yahya Harahap
87
berpendapat pengembalian uang jaminan dari penitipan dapat diminta dan harus
dikembalikan apabila:
87 Lihat Yahya
Harahap, Pembahasan dan Permasalahan KUHAP: Penyidikan dan
Penuntutan, Edisi Kedua, Jakarta: Sinar Grafi ka, 2007, hal. 221.
92
a Penangguhan penahanan telah dicabut kembali oleh instansi yang menahan.
Prosedur permintaan kembali uang jaminan dapat didasarkan atas surat pencabutan penangguhan penahanan. Atas dasar surat
inilah yang bersangkutan atau penasihat hukumnya maupun keluarganya mengajukan permintaan pengembalian uang jaminan
dari panitera Pengadilan Negeri.
b Berdasar putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Untuk mengakhiri perjanjian penangguhan penahanan, bila terdakwa telah mendapatkan putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap. Apapun putusan dari pengadilan, dengan sendirinya telah mengubah status terdakwa dan secara otomatis mengakiri
perjanjian penangguhan penahanan.
Dengan berakhirnya perjanjian penangguhan penahanan, uang jaminan dikembalikan menjadi milik yang bersangkutan dan yang bersangkutan
atau penasihat hukum atau keluarganya mengajukan permintaan pengembalian uang titipan dari panitera Pengadilan Negeri.
8.2.2. Jaminan orang