Kajian dokumen Metode dan kerangka kerja studi

14 bidang-bidang tertentu. Diskusi panel ahli difokuskan untuk memperdalam topik-topik tertentu dimana tim peneliti memerlukan pendapat baik untuk melakukan verifi kasi data dan permasalahan yang menjadi topik penting. Diskusi ahli juga dilakukan dalam kerangka memperoleh p ij akan referensi praktis dan teoritis.

3.3. Kajian dokumen

Selain data primer yang didapatkan melalui berbagai metode, penelitian ini mengandalkan kajian terhadap rerensi-referensi tertulis sebagai data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi dengan menelaah–bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang mencakup: 13 a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, mulai dari Undang-undang Dasar dan peraturan terkait lainnya. Selain hukum positif yang diatur dalam lingkup hukum nasional, studi terhadap instrumen-instrumen hukum hak asasi manusia internasional dan norma-norma yang diatur dalam lingkup regional yang terkait dengan standar dan pengaturan hak asasi manusia dalam isu penahanan pra-persidangan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu referensi-referensi melalui penelusuran studi pustaka yang terkait dengan topik penahanan pra-persidangan yang berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. c. Bahan hukum tertier, yakni sumber pustaka yang memberikan petunjuk bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus, buku saku, dan agenda resmi. Dalam konteks hukum acara pidana di Indonesia, tidak dikenal istilah teknis penahanan pra-persidangan. Di Indonesia lingkup penahanan pra-persidangan adalah pada saat seorang tersangka 13 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1982, hal. 52. 15 dikenakan penahanan di rumah tahanan dalam proses penyidikan dan pemberkasan sebelum diajukan ke persidangan. Kajian terhadap dokumen-dokumen yang relevan dengan keb ij akan penahanan pra-persidangan tersebut penting dilakukan, khususnya terhadap instrumen-instrumen hak asasi manusia yang menjadi referensi dan acuan norma dalam penerapan penahanan pra- persidangan. Telaah terhadap praktik internasional berserta standar norma yang diberlakukan tersebut akan diperbandingkan dengan hukum positif di Indonesia. Selain itu, telaah ini akan menjadi kerangkaperspektif dalam melihat serta menganalisis praktik penahanan pra-persidangan di Indonesia dan dampaknya terhadap seorang tersangka.

3.4. Analisis data