Kajian dokumen Metode dan kerangka kerja studi
3.3. Kajian dokumen
Selain data primer yang didapatkan melalui berbagai metode, penelitian ini mengandalkan kajian terhadap rerensi-referensi tertulis sebagai data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi dengan menelaah–bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang mencakup: 13 a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, mulai dari Undang-undang Dasar dan peraturan terkait lainnya. Selain hukum positif yang diatur dalam lingkup hukum nasional, studi terhadap instrumen-instrumen hukum hak asasi manusia internasional dan norma-norma yang diatur dalam lingkup regional yang terkait dengan standar dan pengaturan hak asasi manusia dalam isu penahanan pra-persidangan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu referensi-referensi melalui penelusuran studi pustaka yang terkait dengan topik penahanan pra-persidangan yang berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. c. Bahan hukum tertier, yakni sumber pustaka yang memberikan petunjuk bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus, buku saku, dan agenda resmi. Dalam konteks hukum acara pidana di Indonesia, tidak dikenal istilah teknis penahanan pra-persidangan. Di Indonesia lingkup penahanan pra-persidangan adalah pada saat seorang tersangka 13 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1982, hal. 52. 15 dikenakan penahanan di rumah tahanan dalam proses penyidikan dan pemberkasan sebelum diajukan ke persidangan. Kajian terhadap dokumen-dokumen yang relevan dengan keb ij akan penahanan pra-persidangan tersebut penting dilakukan, khususnya terhadap instrumen-instrumen hak asasi manusia yang menjadi referensi dan acuan norma dalam penerapan penahanan pra- persidangan. Telaah terhadap praktik internasional berserta standar norma yang diberlakukan tersebut akan diperbandingkan dengan hukum positif di Indonesia. Selain itu, telaah ini akan menjadi kerangkaperspektif dalam melihat serta menganalisis praktik penahanan pra-persidangan di Indonesia dan dampaknya terhadap seorang tersangka.3.4. Analisis data
Parts
» Latar belakang penelitian PENDAHULUAN
» Desain dan pemilihan wilayah penelitian
» Sumber dan teknis pengambilan data
» Kajian dokumen Metode dan kerangka kerja studi
» Analisis data Metode dan kerangka kerja studi
» Tujuan dan lingkup studi Komposisi tim peneliti
» Waktu penelitian Keterbatasan penelitian
» Standar kondisi penjara atau tempat penahanan
» Standar mengenai alternatif lain di luar perampasan
» Hak tahanan pra-persidangan atas informasi penahanan
» Jangka waktu penahanan pra-persidangan
» Pemisahan dan klasifi kasi tahanan pra-persidangan
» Akses kepada advokat NORMA DAN STANDAR HAM INTERNASIONAL
» Hak komunikasi tahanan pra-persidangan
» Akomodasi Kondisi tempat penahanan pra-persidangan
» Makanan dan air Perawatan kesehatan
» Pakaian Barang-barang pribadi Kondisi tempat penahanan pra-persidangan
» Tata tertib dan penjatuhan sanksi dalam penahanan pra-
» Hak tahanan pra-persidangan untuk bebas dari penyiksaan
» Pengawasan tempat penahanan pra-persidangan
» Pengujian legalitas penahanan pra-persidangan
» Unsur yuridis Unsur keadaan kekhawatiran
» Dengan surat perintahpenetapan penahanan
» Penahanan rumah tahanan Jenis–jenis penahanan
» Jangka waktu penahanan di tingkat penyidik Jangka waktu penahanan di tingkat penuntut umum
» Pemberi pengecualian jangka waktu penahanan Mekanisme keberatan
» Norma penahanan dalam KUHAP Pengalihan jenis penahanan dan mekanismenya
» Syarat–syarat penangguhan penahanan
» Ditetapkan oleh pejabat atau instansi yang menahan
» Saat uang jaminan jatuh menjadi milik negara Pengembalian uang jaminan
» Jaminan orang Jaminan penangguhan penahanan
» Mekanisme pengeluaran tahanan karena penangguhan Pencabutan penangguhan penahanan
» Mekanisme penghitungan pengurangan hukuman Akses kepada advokat
» Rumah Tahanan Polri Pengaturan mengenai tempat penahanan
» Penempatan tahanan Pengaturan mengenai tempat penahanan
» Pembinaan dan perawatan tahanan Setiap tahanan diberi kesempatan beribadah menurut agama dan
» Tata tertib ruangan Sarana dan prasarana Rutan Polri
» Keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan
» Pengeluaran tahanan Peminjaman tahanan
» Perawatan di Rumah Sakit Pengobatan dalam keadaan terpaksa
» Tahanan yang meninggal dalam Rutan
» Hak atas perawatan rohani Larangan wajib kerja Hak mendapat kunjungan
» Pengujian keabsahan penahanan NORMA DAN STANDAR HAM INTERNASIONAL
» Sejarah praperadilan di Indonesia
» Putusan pengadilan NORMA DAN STANDAR HAM INTERNASIONAL
» Tren peningkatan berdasarkan jumlah tahanan per-tahun
» Penyebab terus meningkatnya jumlah tahanan Implikasi atas peningkatan jumlah tahanan
» Akomodasi tempat penahanan Situasi tempat penahanan di beberapa wilayah
» Pemberian makanan bagi tahanan
» Fasilitas olahraga dan rekreasi Kesehatan tahanan
» Keamanan dan pengawasan Situasi tempat penahanan di beberapa wilayah
» Kelebihan kapasitas Situasi tempat penahanan di beberapa wilayah
» Overstaying Situasi tempat penahanan di beberapa wilayah
» Komodifi kasi dalam tempat penahanan
» Implikasi dan dampak penahanan
» Praktik penerapan unsur yuridis
» Praktik penerapan unsur keadaan kekhawatiran
» Pejabat yang berwenang menentukan penahanan
» Praktik pemberitahuan penahanan Praktik Penahanan
» Praktik perpanjangan penahanan Praktik Penahanan
» Praktik penangguhan penahanan dan jaminan
» Praktik suap dan jual beli dalam penahanan
» Praktik pengujian penahanan Pengujian penahanan dalam praperadilan
» Syarat Pasal 21 ayat 4 KUHAP
» Penerapan unsur Pasal 21 ayat 1 KUHAP
» Pengujian tata cara penahanan
Show more