76
7.2 Desain Sistem 7.2.1 Sistem Manajemen Dialog
Sistem manajemen dialog merupakan komponen yang dirancang untuk mengatur dan mempermudah interaksi antara model program komputer dan
pengguna user menggunakan masukan dari basis data langsung maupun data file
. Masukan dari pengguna berupa parameter, pengetahuan dan pilihan skenario, sedangkan keluaran yang diberikan berupa informasi dalam bentuk tabel dan
pernyataan yang mudah dipahami.
7.2.2 Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen basis data digunakan untuk memberikan fasilitas pengelolaan data seperti pemasukan data, menampilkan data, memperbaiki data,
menghapus data, dan mengeksekusi data. Jenis-jenis data yang dikelola pada SPK Intelijen Agropolitan adalah sebagai berikut:
7.2.2.1 Basis data seleksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura unggulan.
Data kriteria faktor penentu komoditi tanaman pangan dan hortikultura unggulan meliputi 1 tingkat pendapatan dari usaha komoditi, 2 kontribusi
produksi terhadap perekonomian, 3 laju pertumbuhan produksi yang menunjukkan bahwa komoditi tersebut diterima dan berkembang di masyarakat
atau secara sosial dapat diterima oleh masyarakat, 4 kemampuan bersaing komoditi, 5 kemampuan komoditi menyediakan kesempatan kerja, 6 pemenuhan
kebutuhan domestik, sedangkan untuk menentukan wilayah sentra produksinya, kriteria yang digunakan adalah 1 tingkat kesesuaian agroekologi, 2 ketersediaan
areal setempat, 3 kemampuan pengembangan areal, 4 kondisi dan ketersediaan sarana prasarana, 5 jarak dengan pusat agropolitan, 6 kondisi dan ketersediaan
tenaga kerja.
7.2.2.2 Basis data penentuan pusat agropolitan.
Data kriteria faktor penentu pusat agropolitan meliputi tingkat perkembangan dan kinerja perekonomian dan non ekonomi wilayah kecamatan,
77 tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, transformasi struktural, potensi
sumberdaya alam, manusia, buatan, dan sosial, dan pemusatan ekonomi wilayah
7.2.2.3 Basis data seleksi agroindustri dengan produk prospektif.
Data kriteria faktor penentu agroindustri prospektif meliputi peluang pasar, kemampuan teknologi, nilai tambah produk, dampak sosial ekonomi
masyarakat dan kelayakan keuanganfinansial.
7.2.2.4 Basis data penentuan pola kerjasama dan kelembagaan.
Data kriteria faktor penentu pola kerjasama dan kelembagaan meliputi budaya masyarakat, kebutuhan masyarakat, dan biaya transformasi ekonomi.
Menurut Pranadji 2003, Kebutuhan masyarakat dikaitkan dengan kebutuhan terhadap pengembangan dan adopsi teknologi, kebutuhan terhadap kegiatan
ekonomi, kegiatan sosial pengurangan kesenjangan lapangan kerja, peluang berusaha, dan pemerataan pendapatan, kebutuhan akan kegiatan hukum dan
politik, serta kebutuhan akan ekolosistem dan sumberdaya. Menurut Haris 2006, biaya transformasi ekonomi terdiri dari biaya informasi, biaya negoisasi
dan biaya penegakan aturan.
7.2.2.5 Basis data penyediaan sarana dan prasarana.
Data kriteria faktor penentu penyediaan sarana dan prasarana meliputi topografi bukit, lembah, gunung, geologi tanah dan batuan, sistem drainase
persawahan dan pemukiman, meteorologi atau iklim, potensi material batuan dan pasir, lingkungan hidup dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Data
dilengkapi dengan peta jaringan jalan dan sungai, peta land use, dan peta tanah
sub wilayah pengembangan Kabupaten.
7.2.3 Sistem Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan merupakan suatu objek utama analisis dari pengembangan paket program SPK Intelijen Agropolitan yang keberadaannya
didukung oleh sistem pengetahuan dasar yang berupa pendefinisian unsur modelisasi masalah dan struktur dasar formalisasi penyajian untuk