Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan

79 ME-MCDM. Diagram alir yang menggambarkan model ini dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Diagram alir model seleksi komoditi unggulan

7.3.2 Model Penentuan Pusat Agropolitan.

Clustering Analysis digunakan untuk mengelompokkan wilayah-wilayah berdasarkan data tingkat perkembangan dan kinerja perekonomian dan non perekonomian wilayah, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, transformasi struktur, dan potensi sumberdaya wilayah. Analisis mengenai karakteristik setiap kluster dilakukan untuk mendukung sistem pakar. Sistem pakar digunakan untuk mengetahui mekanisme perencanaan wilayah agropolitan dalam menentukan pusat agropolitan beserta wilayah pendukung sebagai sentra-sentra produksinya. Diagram model penentuan pusat agropolitan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 20, sedangkan prosedur umum yang digunakan untuk analisis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini. • Alternatif komoditi unggulan • Bobot masing-masing kriteria • Skor relatif setiap alternatif komoditi unggulan pada setiap kriteria Penentuan prioritas komoditi unggulan Urutan prioritas komoditi unggulan • Tingkat pendapatan produksi komoditi • Kontribusi produksi • Laju pertumbuhan produksi komoditi • Kemampuan bersaing • Kemampuan komoditi menyediakan kesempatan kerja • Pemenuhan kebutuhan domestik Penentuan prioritas kriteria pemilihan komoditi unggulan dengan IPE peubah tunggal 80 Gambar 20 Diagram alir model penentuan pusat agropolitan Prosedur umum analisis klaster yang digunakan dalam model ini adalah sebagai berikut Anderberg, 1973: 1. Berawal dengan N klaster yang memiliki satu permasalahanklaster 1 hingga klaster N. 2. Diketahui yang paling serupa adalah klater p dan q pq. Dimana kesesuaian dinotasikan S pq 3. Hilangkan satu per satu anggota klaster dengan menggabungkan klaster p dan q. Namakan klaster yang baru r =q dan perbaharui matriks kesesuaian dengan metode yang dipilih untuk menunjukkan perbaikan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara klaster t dan semua klaster lainnya. Hilangkan baris dan kolom dari S yang berhubungan dengan klaster p. . Jika ukuran ketidaksesuaian digunakan, nilai yang tinggi menunjukkan ketidaksesuaian. Jika sebuah ukuran kesesuaian digunakan, nilai yang kecil menunjukkan ketidaksesuaian. 4. Ulangi kedua langkah sebelumnya hingga semua anggota berada pada satu klaster Total Shift,Specialization Index, Ratio Gini, TK, Rasio perkembangan kependudukan, pendidikan kesehatan, Location Quotient, Skalogram, Indeks fasilitas, Jarak dengan pasar, Jarak sentra produksi Analisis potensi SD buatan sosial i Analisis potensi industri Analisis potensi SD Pertanian Pengklasteran wilayah Pusat agropolitan dan wilayah pendukungnya sentra produksi Mekanisme penentuan pusat agropolitan wilayah pendukung Akuisisi pengetahuan pakar Representasi Pengetahuan Analisis kesesuaian agroekologi lahan Analisis potensi SD manusia