63 pertanian yang tinggi serta memiliki sumberdaya yang potensial, seperti
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan, dan sumberdaya sosial. Pusat agropolitan dipengaruhi oleh komoditi unggulan yang telah dipilih
sebelumnya. Komoditi unggulan ini merupakan komoditi yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, diterima secara sosial masyarakat serta
menguntungkan secara ekonomi dan finansial. Agroindustri yang menghasilkan produk prospektif adalah agroindustri yang berbahan baku komoditi unggulan,
produknya diterima di pasar, memiliki nilai tambah yang tinggi dan menguntungkan secara finansial.
Prasarana seperti fasilitas transportasi, telekomunikasi, dan utilitas untuk selanjutnya ditetapkan agar dapat mendukung pengembangan agropolitan.
Kelembagaan dan pola kerjasama, merupakan hal yang penting untuk ditentukan agar sistem berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena kelembagaan dapat
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kapabilitas kelembagaan dan dapat meningkatkan akses masyarakat perdesaan terhadap sumberdaya. Kelembagaan
ini termasuk kelembagaan untuk koordinasi vertikal dan horizontal.
6.2.1 Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem system approach merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap adanya sejumlah
kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif Eriyatno 1996. Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan
dalam pendekatan sistem, yaitu analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, dan identifikasi sistem.
6.2.2 Analisis Kebutuhan
Dalam pengembangan agropolitan berbasis agroindustri terdapat beberapa pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung terlibat di dalamnya.
Analisis kebutuhan masing-masing pihak merupakan permulaa pengkajian dari pendekatan suatu system. Pada analisis kebutuhan ditentukan kebutuhan dari
pihak-pihak terkait yang merupakan pelaku sistem pengembangan agropolitan, seperti yang diperlihatkan pada Tabel 8.
64
Tabel 8 Analisis kebutuhan pengembangan agropolitan berbasis agroindustri No.
Pihak Kebutuhan
1 Petani
- Harga jual komoditi yang stabil dan layak - Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
- Jaminan Pemasaran - Bimbingan teknisteknologis
2 Agroindustri
- Peningkatan keuntungan perusahaan - Penurunan biaya produksi
- Kontinuitas bahan baku - Peningkatan produktifitas
- Kemudahan memperoleh kredit dan pinjaman - Kelayakan usaha
3 Dinas Perindustrian
dan Perdagangan - Peningkatan kualitas komoditi pertanian serta produk olahannya
- Peningkatan devisa negara - Peningkatan pangsa pasar dan daya saing produk komoditi
Pertanian
4 Dinas Koperasi dan
Pembinaan Usaha Kecil Menegah
- Peningkatan kesadaran kehidupan berkoperasi di kalangan petani
- Pengembangan usaha koperasi - Peningkatan peran koperasi dalam mensejahterakan masyarakat
perdesaan
5 Lembaga Keuangan
- Tingkat suku bunga yang memadai - Pengembalian kredit yang lancar
- Terjaminnya modal yang diinvestasikan 6
Pemerintah Daerah - Peningkatan lapangan pekerjaan
- Peningkatan investasi daerah - Peningkatan sarana dan prasarana daerah
7 Pemerintah Pusat
- Pemerataan pembangunan nasional - Peningkatan pertumbuhan perekonomian nasional
- Kesejahteraan masyarakat Indonesia 8
Pedagang - Peningkatan keuntungan
- Kemudahan dalam kegiatan perdagangan - Harga jual produk yang menguntungkan
9 Masyarakat
- Kesempatan kerja - Kelestarian lingkungan terjaga
- Peningkatan sarana dan prasarana - Lingkungan sosial budaya terjaga
6.2.3 Formulasi Permasalahan
Dalam Pengembangan kawasan agropolitan berbasis agroindustri, maka beberapa permasalahan yang harus diputuskan adalah sebagai berikut:
a. Penetapan pusat agropolitan yang berfungsi sebagai berikut:
- Pasar konsumen produk pertanian - Pusat perdagangan dan transportasi pertanian
- Pusat pengolahan produk pertanian - Penyedia pekerjaan non pertanian
65
b. Penetapan unit-unit kawasan pengembangan yang berfungsi sebagai berikut:
- Pusat Produksi Pertanian - Intensifikasi pertanian
- Pusat pendapatan perdesaan dan permintaan untuk barang dan jasa - Produksi pertanian siap jual
c. Penetapan agroindustri unggulan dan kemungkinan pengembangannya
- Merupakan agroindustri unggulan yang didukung oleh sektor hilirnya - Didukung oleh kegiatan agribisnis yang banyak melibatkan pelaku dan
masyarakat yang paling besar sesuai dengan kearifan lokal - Keselarasan agroindustri yang ramah lingkungan, sehingga secara sosial
mampu memberikan manfaat bagi sebagian besar penduduk sekitar. - Mempunyai skala ekonomi yang memungkinkan untuk dikembangkan
dengan orientasi ekspor - Jaminan hasil produksi yang mengandung nilai tambah yang tinggi yang
mampu menembus standar kualitas pasar termasuk pasar internasional
d. Dukungan infrastruktur
Dukungan infrastruktur berupa jaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air dan jaringan utilitas listrik dan telekomunikasi.
e. Dukungan sistem kelembagaan
- Dukungan kelembagaan pengelola pengembangan kawasan agropolitan yang merupakan bagian dari Pemerintah Daerah
- Pengembangan sistem kelembagaan yang mendukung proses kerjasama kemitraan yang mampu memberikan tingkat keuntungan yang optimal
bagi semua pelaku yang terlibat dalam usaha bersama - Sistem kelembagaan yang mampu merealisasikan konsep kerjasama dalam
format agropolitan terpadu yang mampu menata kepemilikan atas asset dari masing-masing pihak yang berpartisipasi, dengan pembagian
distribusi manfaat yang adil. - Kelembagaan yang mampu mengelola jalannya proses dari hulu hingga
akhir perdagangan, melibatkan semua pihak yang berkepentingan