Jagung Ubi Kayu Alternatif Komoditi Unggulan
8.1.2.1 Tingkat pendapatan komoditi
. Tingkat pendapatan dari usaha komoditi menunjukkan kemampuan komoditi dalam menciptakan nilai tambah atau pendapatan high capability on income generate and value added . Pemilihan komoditi yang memiliki tingkat pendapatan tinggi akan mampu pengatasi persoalan mendasar di bidang pertanian, yaitu rendahnya produktivitas. Selain itu semakin tinggi tingkat pendapatan komoditi semakin layak diusahakan baik secara finansial maupun ekonomi financial and economic feasibility and viability dan dapat menarik para pengusaha dan investor mengusahakan komoditi tersebut. Jagung dan mangga merupakan komoditi yang memiliki skor tertinggi pada kriteria tingkat pendapatan, sedangkan pisang memiliki skor yang terendah. Nilai skor setiap alternatif pada setiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 13. Nilai diperoleh dari jumlah total skor yang diisi oleh responden dimana penilaian dilakukan secara linguistic label seperti pada penentuan bobot kriteria. Tabel 13 Skor setiap alternatif komoditi pada setiap kriteria Komoditi Unggulan Tingkat pendapatan Kontribusi produksi Laju pertumbuhan produksi Kemampuan bersaing Kemampuan menyediakan lapangan kerja Pemenuhan kebutuhan domestik Jagung Ubi Kayu Mangga Alpukat Pisang Bawang Merah Kubis Kentang 21 18 21 18 16 18 18 18 20 18 20 18 18 20 18 18 19 18 19 18 18 20 19 17 19 17 20 17 16 20 19 17 19 14 16 16 16 19 17 17 19 16 20 18 17 20 17 178.1.2.2 Kontribusi produksi komoditi
Kontribusi produksi terhadap perekonomian menunjukkan nilai kontribusi produksi komoditi terhadap wilayah yang levelnya lebih tinggi, dalam hal ini kabupaten terhadap propinsi. Kriteria tersebut menggambarkan kemampuan komparatif komoditi dibandingkan daerah lain. Jagung, mangga dan bawang merah adalah komoditi dengan skor tertingi pada kriteria kontribusi produksi.8.1.2.3 Lajutren pertumbuhan produksi
Laju pertumbuhan produksi menunjukkan bahwa komoditi tersebut diterima dan berkembang di masyarakat atau secara sosial dapat diterima oleh masyarakat setempat sosial acceptability , sehingga apabila ingin mengembangkan komoditi ini tidak akan mengalami banyak kesulitan. Bawang merah merupakan komoditi yang memiliki skor tertinggi pada kriteria laju pertumbuhan produksi.8.1.2.4 Kemampuan bersaing dalam perdagangan
Kemampuan bersaing komoditi yang tinggi menunjukkan komoditi memiliki orientasi pasar yang jelas dan prospek harga yang baik market orientation and prospects , baik dalam pasar lokal maupun iternasioal. Pasar dan harga sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dan tingkat keberlanjutan usaha komoditi tersebut. Mangga dan bawang merah memiliki skor tertinggiParts
» Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri
» Pembangunan dan Pengembangan Wilayah
» Peran dan Pembangunan Pertanian
» Pembangunan Wilayah Berbasis Pertanian
» Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Syarat, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Sistem Pendukung Keputusan SPK
» Analytical Network Process ANP
» Kerangka Pemikiran Konsep Agropolitan Berbasis Agroindustri
» Pengaruh Agroindustri bagi Perkembangan Agropolitan
» Agropolitan Terintegrasi Kawasan Pasar
» Pendekatan Sistem Analisis Kebutuhan
» Tahap Perencanaan Tahap Penelitian dan Analisis Data Tahap Konstruksi
» Penentuan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Unggulan
» Analisis Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi
» Pemilihan Agroindustri Prospektif Pengumpulan dan Pengolahan Data
» Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan
» Penentuan Penyediaan Sarana dan Prasarana
» Dukungan infrastruktur Konfigurasi Sistem
» Sistem Akuisisi Pengetahuan Desain Sistem .1 Sistem Manajemen Dialog
» Model Seleksi Komoditi Unggulan.
» Sub Model Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi. Sub Model Pemusatan Ekonomi Wilayah.
» Sub Model Prediksi Permintaan
» Sub Model Kelayakan Finansial.
» Model Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan .
» Migrasi dan Keterbatasan Model
» Jagung Ubi Kayu Alternatif Komoditi Unggulan
» Pisang Alternatif Komoditi Unggulan
» Bawang Merah Kubis Alternatif Komoditi Unggulan
» Tingkat pendapatan komoditi Kriteria Komoditi Unggulan
» Kemampuan bersaing dalam perdagangan
» Pemilihan Komoditi Unggulan Model Pemilihan Komoditi Unggulan
» Alternatif Produk Model Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Kriteria Pemilihan Produk Agroindustri
» Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Proyeksi Permintaan Etanol Desain Agroindustri Etanol
» Penggunaan Jagung sebagai Bahan Baku Etanol
» Produksi Etanol Indonesia Desain Agroindustri Etanol
» Persiapan Bahan Baku Teknologi Proses Etanol
» Persentase Penggunaan Energi Peralatan Proses
» Peluang Pasar Ketersediaan Bahan Baku
» Biaya Investasi Biaya Produksi
» Kawasan Pendukung Hinterland Penentuan Kawasan Agropolitan
» Pusat Agropolitan Penentuan Kawasan Agropolitan
» DPU Cipta Karya DPU Bina Marga
» DPU Pengairan Penentuan Sarana Prasarana Kawasan Agropolitan
» Kriteria Biaya a. Biaya transaksi
» Pemilihan Kelembagaan pada Kawasan Agropolitan
» Penetapan sektor unggulan Penyiapan Master Plan
» Penetapan pusat agropolitan dan kawasan pendukung agropolitan.
» Dukungan sistem infrastruktur Penyiapan Master Plan
» Desain Agroindustri Biaya penegakan aturan
» Pengelolaan dan Kelembagaan Kawasan Agropolitan.
» Peningkatan lapangan kerja Biaya penegakan aturan
» Peningkatan investasi dan kerjasama
» Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
» Percepatan pembangunan perdesaan. Biaya penegakan aturan
» Intervensi terbatas dari pemerintah
Show more