Model Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan .

Proses verifikasi model komputer sistem pendukung keputusan intelijen pengembangan agropolitan berbasis agroindustri dijelaskan pada Bab 5 Rekayasa sistem. Proses verifikasi model komputer dilakukan dengan menentukan spesifikasi model konseptual yang telah dikembangkan dan kemudian mengimplementasikan spesifikasi model menjadi pemrograman komputer model komputer. Pada Bab 5 tersebut telah dipastikan bahwa spesifikasi dan model komputer telah sesuai dengan model konseptual yang dikembangkan. Proses validasi operasional dalam sistem intelijen pengembangan agropolitan berbasis agroindustri dilakukan dengan menguji model dengan data aktual yang diambil dari sistem nyata dalam hal ini adalah data di Kabupaten Probolinggo. Pada Bab ini dianalisis hasil keluaran model komputer yang dalam penelitian ini menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Intelijen. Selain itu kembali diuraikan validasi konseptual dan verifikasi SPK untuk melengkapinya. Data yang digunakan dalam validasi operasional adalah data primer berupa pendapat para ahli dan data sekunder yang tersedia seperti jumlah penduduk, tingkat produksi komoditi dan sebagainya.

8.1 Model Pemilihan Komoditi Unggulan

Komoditi unggulan dapat menjadi penggerak ekonomi di perdesaan. Dalam kawasan agropolitan adanya komoditi unggulan yang sesuai dengan pasar dan didukung oleh sumberdaya manusia dan potensi alamnya akan memberikan efek multiplier yang tinggi dan akan menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat apalagi jika komoditi unggulan ini dikelola dari hulu sampai hilir, dimana pengelolaan tidak hanya parsial pada budidaya produksi saja tetapi sampai pada proses pengolahan dan pemasarannya. Kabupaten Probolinggo dengan kondisi alamnya yang relatif subur menjadikan masyarakatnya hidup dari pengelolaan sumberdaya alam, terutama pertanian. Tidak kurang dari 67,4 persen penduduk yang bekerja menggantungkan kehidupannya di bidang pertanian. Menurut BPS Kabupaten Probolinggo 2008, Pada tahun 2007 Pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar di Kabupaten Probolinggo 32,03 persen. Pemerintah Kabupaten Pemkab Probolinggo telah mengembangkan pola intensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi secara terpadu sebagai strategi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Disamping itu, bentuk pengembangan di atas diterapkan sebagai upaya mencegah terjadinya kerugian petani akibat kelebihan produksi yang hanya menurunkan harga pasar dan menunjang program ketahanan pangan daerah. Pada tahun 2001, Kabupaten Probolinggo termasuk delapan besar kabupaten termiskin di Jawa Timur, dimana tidak kurang dari 31 persen rumah tangga dikategorikan miskin. Pada tahun 2003, Kabupaten Probolinggo masih termasuk pada dua belas kabupaten di Jawa Timur yang dinyatakan rawan pangan.

8.1.1 Alternatif Komoditi Unggulan

Pada tahun 2008, produk sayur-sayuran di Kabupaten Probolinggo adalah yang terbesar berturut-turut adalah bawang merah, kubis dan kentang. Produk buah-buahannya yang terbesar berturut-turut adalah pisang, mangga, alpukat dan semangka BPS Kabupaten Probolinggo, 2009. Luas panen, produktivitas, dan produksi tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 9. Produksi tanaman pangan yang terbesar selain padi di Kabupaten Probolinggo adalah jagung dan ubi kayu, masing-masing adalah 230,5 ribu ton dan 174,2 ribu ton. Produksi jagung di Kabupaten Probolinggo merupakan produksi tertinggi di Jawa Timur, sedangkan Jawa Timur sendiri menyumbangkan produksi jagung terbesar antar propinsi di Indonesia sekitar 3 juta ton atau 35 persen. Pangsa produksi dan produktivitas beberapa komoditi unggulan Probolinggo terhadap Propinsi Jawa Timur dan Nasional dapat dilihat pada Tabel 10.