Pemilihan Komoditi Unggulan Model Pemilihan Komoditi Unggulan
1.3. Sirup Mangga 0,1970
0,8255 0,0527 4 1.4. Dodol Mangga 0,1970 0,8255 0,0527 5 1.5. Buah dalam Kaleng 0,1749 0,7329 0,0468 11 1.6. Keripik Mangga 0,1555 0,6514 0,0416 13 1.7. Jelly Mangga 0,1822 0,7633 0,0487 10 1.8. Tepung Mangga 0,1612 0,6755 0,0431 122.1. Bawang Goreng 0,2148
0,9001 0,0574 2 2.2. Jus Bawang 0,1874 0,7849 0,0501 8 2.3. Tepung Bawang 0,1874 0,7849 0,0501 9 3.1. Minyak Jagung 0,1400 0,5864 0,0374 18 3.2. Glukosa 0,1276 0,5347 0,0341 223.3. Etanol 0,2387
1,0000 0,0638 1 3.4. Asam Organik 0,2019 0,8457 0,0540 3 3.5. Dekstrin 0,1461 0,6120 0,0390 17 3.6. Tepung Maizena 0,1327 0,5558 0,0355 20 3.7. Gritz 0,1276 0,5347 0,0341 21 4.1. Keripik Kentang 0,1522 0,6377 0,0407 16 4.2. Chips Kentang 0,1522 0,6378 0,0407 15 4.3. Tepung Kentang 0,1522 0,6378 0,0407 14 4.4. Kentang Goreng Beku 0,1327 0,5559 0,0355 198.3 Desain Agroindustri Etanol
Bahan baku yang dapat diproduksi menjadi etanol sangat beragam. Alkohol sintesis dapat diturunkan dari minyak mentah atau gas atau batu bara. Alkohol berbahan baku produk pertanian dapat didestilasi dari padi, gandum, molase, buah-buahan, gula tebu, selulosa. Kedua produk, baik fermentasi maupun alkohol sintesis memiliki kandungan kimia yang identik sama. Tapi skala bahan baku sintesis lebih kecil. Pada tahun 2003, kurang dari 5 produksi berasal dari sintesis dan lebih dari 95 berasal dari pertanian yang memberikan pengaruh bagiParts
» Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri
» Pembangunan dan Pengembangan Wilayah
» Peran dan Pembangunan Pertanian
» Pembangunan Wilayah Berbasis Pertanian
» Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Syarat, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Sistem Pendukung Keputusan SPK
» Analytical Network Process ANP
» Kerangka Pemikiran Konsep Agropolitan Berbasis Agroindustri
» Pengaruh Agroindustri bagi Perkembangan Agropolitan
» Agropolitan Terintegrasi Kawasan Pasar
» Pendekatan Sistem Analisis Kebutuhan
» Tahap Perencanaan Tahap Penelitian dan Analisis Data Tahap Konstruksi
» Penentuan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Unggulan
» Analisis Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi
» Pemilihan Agroindustri Prospektif Pengumpulan dan Pengolahan Data
» Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan
» Penentuan Penyediaan Sarana dan Prasarana
» Dukungan infrastruktur Konfigurasi Sistem
» Sistem Akuisisi Pengetahuan Desain Sistem .1 Sistem Manajemen Dialog
» Model Seleksi Komoditi Unggulan.
» Sub Model Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi. Sub Model Pemusatan Ekonomi Wilayah.
» Sub Model Prediksi Permintaan
» Sub Model Kelayakan Finansial.
» Model Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan .
» Migrasi dan Keterbatasan Model
» Jagung Ubi Kayu Alternatif Komoditi Unggulan
» Pisang Alternatif Komoditi Unggulan
» Bawang Merah Kubis Alternatif Komoditi Unggulan
» Tingkat pendapatan komoditi Kriteria Komoditi Unggulan
» Kemampuan bersaing dalam perdagangan
» Pemilihan Komoditi Unggulan Model Pemilihan Komoditi Unggulan
» Alternatif Produk Model Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Kriteria Pemilihan Produk Agroindustri
» Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Proyeksi Permintaan Etanol Desain Agroindustri Etanol
» Penggunaan Jagung sebagai Bahan Baku Etanol
» Produksi Etanol Indonesia Desain Agroindustri Etanol
» Persiapan Bahan Baku Teknologi Proses Etanol
» Persentase Penggunaan Energi Peralatan Proses
» Peluang Pasar Ketersediaan Bahan Baku
» Biaya Investasi Biaya Produksi
» Kawasan Pendukung Hinterland Penentuan Kawasan Agropolitan
» Pusat Agropolitan Penentuan Kawasan Agropolitan
» DPU Cipta Karya DPU Bina Marga
» DPU Pengairan Penentuan Sarana Prasarana Kawasan Agropolitan
» Kriteria Biaya a. Biaya transaksi
» Pemilihan Kelembagaan pada Kawasan Agropolitan
» Penetapan sektor unggulan Penyiapan Master Plan
» Penetapan pusat agropolitan dan kawasan pendukung agropolitan.
» Dukungan sistem infrastruktur Penyiapan Master Plan
» Desain Agroindustri Biaya penegakan aturan
» Pengelolaan dan Kelembagaan Kawasan Agropolitan.
» Peningkatan lapangan kerja Biaya penegakan aturan
» Peningkatan investasi dan kerjasama
» Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
» Percepatan pembangunan perdesaan. Biaya penegakan aturan
» Intervensi terbatas dari pemerintah
Show more