Tingkat pendapatan komoditi Kriteria Komoditi Unggulan

dipengaruhi oleh kondisi internal maupun kondisi eksternal suatu industri. Kondisi internal diantaranya komitmen manajemen khususnya dalam pemodalan yang didukung oleh kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki industri. Kondisi eksternal yang dimaksud adalah dukungan pemerintah baik dalam penyediaan informasi maupun perundang-undangan atau hokum yang mendukungnya. Selain itu secara eksternal, kerjasama maupun koordinasi antar industri sejenis dapat meningkatkan kemampuan akses teknologi. Semakin mudah perkembangan teknologi diakses oleh suatu industri maka semakin baik kemungkinan perkembangan industri tersebut. Nilai tambah adalah selisih keuntungan yang dapat diperoleh suatu komoditi antara sebelum dan sesudah dilakukannya proses produksi. Semakin tinggi nilai tambah yang dihasilkan suatu produk, maka semakin baik pemilaian produk tersebut. Dampak sosial merupakan salah satu dampak yang harus dipertimbangkan dalam pendirian suatu industri. Industri yang memiliki dampak positif secara sosial seperti kemampuan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar industri akan berdampak pula bagi perkembangan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi suatu industri memiliki kemampuan menyediakan lapangan kerja, maka semakin tinggi pula prioritas pengembangan industri tersebut. Sumberdaya Manusia yang diperlukan suatu industri sangat spesifik. Industri dengan teknologi tingggi memerlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi pula. Kualitas sumberdaya manusia selain dapat dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja juga harus didukung oleh karakter atau sikap yang bertanggung jawab dan mudah beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Semakin banyak sumberdaya manusia tersedia untuk suatu industri, maka akan memudahkan pengembangan industri tersebut. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik akanmencemari lingkungan sekitar. Semakin tinggi tingkat polusi suatu limbah tentunya memerlukan penanganan dan biaya semakin tinggi. Dampak lingkungan di sini menunjukkan tingkat penangan dan biaya yang diperlukan bagi penanganan limbah industri. Semakin tinggi kemungkinan lingkungan dipengaruhi secara negatif oleh industri, maka semakin kecil nilai kemungkinan perkembangannya. Walaupun pada model pemilihan komoditi unggulan sebelumnya variabel kondisi komoditi bahan baku telah dianalisis, namun pada model pemilihan produk agroindustri ini variabel tersebut kembali dinalisis. Hal ini disebabkan karena setiap produk walaupun memerlukan bahan baku sejenis, tetapi kualitas dan kuantitas bahan bakunya berbeda. Semakin tinggi nilai ketersediaan bahan baku, maka semakin besar kemungkinan prioritas pengembangan industri ini.

8.2.3 Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif

Produk agroindustri prospektif dipilih dengan menggunakan metode ANP Analytical Network Process. ANP merupakan metode pemecahan suatu masalah yang tidak terstruktur dan membutuhkan ketergantungan hubungan antar elemennya. Dalam penyelesaian suatu masalah ANP bersifat umum, artinya tidak perlu membuat asumsi ketergantungan antar level. Pada kenyataan yang ada digunakan sebagai jaringan yang tidak membutuhkan level khusus sebagaimana dalam hierarkhi. ANP dengan konsep hubungan yang saling mempengaruhi antar elemen digunakan sebagai sarana untuk memprediksi dan merepresentasikan antara kompetitor yang berbeda dengan memasukkan interaksi dan kekuatan relatif untuk pemecahan suatu masalah. Model pemilihan produk agroindustri prospektif adalah model yang digunakan untuk menemukan produk agroindustri prospektif sehingga mampu memberikan solusi alternatif yang dapat memberikan nilai tambah tinggi bagi kawasan agropolitan dan menjamin kesinambungannya. Model tersebut menggunakan aplikasi pendukung yaitu Super decisions 1.6.0. creative decisions foundation USA, 19 http:www.superdecisions.com [Juni 2009]. Program ini merupakan program penerapan dari teori ANP. Jaringan model pemilihan produk agroindustri prospektif disajikan pada Gambar 25.