Pendekatan Sistem Analisis Kebutuhan

69 yang dikaji, dan 4 pakar yang berasal dari praktisi di dalam kehidupan sehari-hari kaya akan pengalaman empiris. Tahap pengumpulan dan pengolahan data dilakukan untuk memvalidasi sistem yang telah dikembangkan sehingga dapat ditentukan pusat agroplitan, komoditi unggulan dan sentra produksinya, produk prospektif berdasarkan potensi pasar, teknologi, nilai tambah dan kelayakan finansialnya, dan kemudian ditentukan pula sarana prasarana serta pola kerjasama atau kelembagaan yang dapat menunjang pengembangan agropolitan. Tahapan pengumpulan dan pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Diagram alir tahapan pengolahan data

6.4.1 Penentuan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Unggulan

Pemilihan komoditi unggulan dilakukan terhadap komoditi-komoditi tanaman pangan dan hortikultura dengan menggunakan metode Multi Expert- Multi Criteria Decision Making ME-MCDM. Seleksi komoditi unggulan dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sehingga dihasilkan Tidak Ya MULAI Pengklasteran Wilayah Agropolitan Alat Analisis: Clustering Analysis Layak Penentuan Komoditi Tanaman Pangan Horti Unggulan Alat Analisis: IPE satu peubah Penentuan Prasarana Alat Analisis: IPE dua peubah Penentuan Pola Kelembagaan Alat Analisis: Analytical Network Process Penentuan Produk Agroindustri Prospektif Alat Analisis: Analytical Network Process ANP Penentuan Pusat Agropolitan Wilayah Pendukungnya Alat Analisis: Sistem Pakar Perancangan Agroindustri Prospektif Alat Analisis: forecasting, NPV, IRR, BC SELESAI 70 komoditi yang diunggulkan dan selanjutnya ditentukan wilayah sentra produksinya. ME-MCDM model Multi Expert-Multi Criteria Decision Making ME- MCDM untk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria secara berkelompok menggunakan penilaian non-numeric atau linguistic label. Teknik evaluasi pilihan bebas Independent Preference EvaluationIPE merupakan salah satu cara untuk pengambilan keputusan dengan kaidah teori gugus tidak pasti fuzzy set theory . Teknik tersebut untuk mengevaluasi kesukaan atau pilihan yang dapat ditempuh dengan metode perhitungan non-numerik. Langkah-langkah perhitungan dapat dilihat pada Bab 4 Pendekatan Sistem.

6.4.2 Penentuan Pusat Agropolitan dan Wilayah Pendukungnya

Model Penentuan Pusat Agropolitan menggunakan Clustering Analysis. Cluster analysis merupakan analisis variabel ganda yang dipergunakan untuk mengelompokkan n objek dalam hal ini kecamatan menjadi m gerombol sehingga m n. Kecamatan-kecamatan dalam gerombol yang sama akan memiliki keragaman yang lebih homogen apabila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan dalam gerombol yang berlainan. Analisis gerombol dilakukan berdasarkan jarak antar skor total, sehingga kecamatan-kecamatan yang berada dalam cluster memiliki karateristik yang berdekatan. Analisis ini dipergunakan untuk mengelompokkan wilayah-wilayah berdasarkan data tingkat perkembangan dan kinerja perekonomian dan non perekonoian wilayah, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, transformasi struktur, dan potensi sumberdaya wilayah. Dari hasil analisis ini, seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Probolinggo dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang dapat diketahui keunggulan masing-masing kelompok, sehingga dapat diketahui kalster mana yang terbaik dan kemudian dijadikan sebagai pusat agropolitan.

6.4.2.1 Analisis Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi

Analisis perkembangan aspek non ekonomi dilakukan terhadap beberapa variabel dalam aspek sosial dan lingkungan. Indikator-indikator yang digunakan