Agroindustri Hortikultura Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri
40
Gambar 6 Pohon industri jagung Kemenperin , 2010 Jagung
Jagung Muda Baby Corn
Buah Jagung
Daun Jagung
Jagung Muda dalam Kaleng
Minyak jagung
Batang Jagung
1. Pulp 2. Kertas
3. Bahan Bakar 1. Pakan
2. Kompos 3. Bahan Bakar
4. Arang 5. Tepung Arang
6. Perosa Bungkil
Tongkol 1. Pakan
2. Kompos 1. Pakan
2. Kompos 3. Rokok
Pop Corn
Industri Makanan
Pakan Ternak
Industri Makanan Industri Farmasi
Industri Makanan Jagung dalam Kaleng
Whole Cernel Corrn, Sweet, Cream Corn
Makanan
Pakan Ternak
Pati Jagung Tepung Maizena
Dextrin Bihun Jagung
Tepung Jagung
Gula Jagung G r i t s
Kulit Kelobot
4 PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari
suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan sistem. Gagasannya adalah
suatu paham sinergi, yakni jumlah bagian-bagian yang diintegrasikan lebih besar dari jumlah bagian secara terpisah. Dengan kata lain, hasil suatu sistem secara
keseluruhan dapat ditingkatkan bila bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan. Gagasan lain adalah adanya hubungan timbal balik antar bagian
atau sub sistem komunikasi, hirarki bagian-bagian sistem, umpan balik, kontrol, batasan, dan lingkungan sistem Simatupang 1995; Grady 1998; Eriyatno 1999;
Buede 2009; Stair Reynolds 2010.
Metode sistem pada prinsipnya melalui enam tahap analisis sebelum tahap sintesa rekayasa, meliputi : 1 analisis kebutuhan, 2 identifikasi sistem, 3
formulasi masalah , 4 pembentukan alternatif sistem, 5 determinasi dari realisasi fisik, sosial dan politik, 6 penentuan kelayakan ekonomi dan keuangan
Eriyatno, 1999; Buede 2009. Pendekatan sistem dicirikan oleh adanya suatu metodologi perencanaan atau pengelolaan, bersifat multi disiplin terorganisir,
adanya penggunaan model matematik, berpikir secara kualitatif, optimasi serta dapat diaplikasikan dengan komputer. Pendekatan sistem menggunakan abstraksi
keadaan nyata ataupun penyederhanaan sistem nyata untuk pengkajian suatu masalah .
Menurut Simatupang 1995; Eriyatno 1999 dan Hadiguna 2009 ada beberapa alasan mengapa perlu melakukan pendekatan sistem dalam mengkaji
suatu permasalahan, yaitu: 1 memastikan bahwa pandangan yang menyeluruh telah dilakukan, 2 mencegah analis menyajikan secara dini definisi masalah yang
spesifik, 3 mencegah analis menerapkan secara dini model tertentu, 4 agar lingkungan masalah didefinisikan secara luas sehingga berbagai kebutuhan yang
relevan dapat dikenali. Pada penelitian ini, pengembangan agropolitan merupakan proses yang
berorientasi jangka panjang serta memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.
42 Kompleksitas ini menyangkut: 1 berbagai tujuan dan kepentingan yang dapat
saling bertentangan, 2 faktor dan kriteria yang tidak seluruhnya dapat dinyatakan secara kuantitatif-numerik, akan tetapi bersifat kualitatif dan bahkan fuzzy, dan 3
berada pada lingkungan yang dinamis. Selain itu pengembangan agropolitan juga merupakan sistem yang memiliki banyak ketidakpastian, dengan demikian dalam
pengembangan agropolitan perlu dilakukan pendekatan sistem, sehingga diperoleh penyelesaian yang utuh dan komprehensif.