Kemampuan bersaing dalam perdagangan

limbah industri. Semakin tinggi kemungkinan lingkungan dipengaruhi secara negatif oleh industri, maka semakin kecil nilai kemungkinan perkembangannya. Walaupun pada model pemilihan komoditi unggulan sebelumnya variabel kondisi komoditi bahan baku telah dianalisis, namun pada model pemilihan produk agroindustri ini variabel tersebut kembali dinalisis. Hal ini disebabkan karena setiap produk walaupun memerlukan bahan baku sejenis, tetapi kualitas dan kuantitas bahan bakunya berbeda. Semakin tinggi nilai ketersediaan bahan baku, maka semakin besar kemungkinan prioritas pengembangan industri ini.

8.2.3 Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif

Produk agroindustri prospektif dipilih dengan menggunakan metode ANP Analytical Network Process. ANP merupakan metode pemecahan suatu masalah yang tidak terstruktur dan membutuhkan ketergantungan hubungan antar elemennya. Dalam penyelesaian suatu masalah ANP bersifat umum, artinya tidak perlu membuat asumsi ketergantungan antar level. Pada kenyataan yang ada digunakan sebagai jaringan yang tidak membutuhkan level khusus sebagaimana dalam hierarkhi. ANP dengan konsep hubungan yang saling mempengaruhi antar elemen digunakan sebagai sarana untuk memprediksi dan merepresentasikan antara kompetitor yang berbeda dengan memasukkan interaksi dan kekuatan relatif untuk pemecahan suatu masalah. Model pemilihan produk agroindustri prospektif adalah model yang digunakan untuk menemukan produk agroindustri prospektif sehingga mampu memberikan solusi alternatif yang dapat memberikan nilai tambah tinggi bagi kawasan agropolitan dan menjamin kesinambungannya. Model tersebut menggunakan aplikasi pendukung yaitu Super decisions 1.6.0. creative decisions foundation USA, 19 http:www.superdecisions.com [Juni 2009]. Program ini merupakan program penerapan dari teori ANP. Jaringan model pemilihan produk agroindustri prospektif disajikan pada Gambar 25. Gambar 25 Jaringan model pemilihan agroindustri dengan ANP Berdasarkan hubungan antar klaster pada model pemilihan agroindustri, maka diperoleh nilai prioritas bagi kriteria pemilihan dan nilai prioritas bagi setiap alternatif pada setiap klaster. Kriteria ketersediaan bahan baku merupakan kriteria yang memiliki bobot tertinggi dibandingkan kriteria lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Bobot kriteria pemilihan produk prospektif No Keterangan Nilai bobot 1 LajuTren Permintaan 0,0663 2 Kemampuan bersaing 0,1843 3 Kemudahan Akses Teknologi 0,0579 4 Nilai Tambah 0,1462 5 Kemampuan Menyediakan Lapangan Kerja 0,0938 6 Ketersediaan SDM 0,0952 7 Dampak Lingkungan 0,1017 8 Ketersediaan Bahan Baku 0,2547