Peningkatan investasi dan kerjasama
10.2 Kontribusi Ilmiah
Beberapa kontribusi ilmiah yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Pengembangan konsep agropolitan berbasis agroindustri dapat digunakan sebagai perbaikan konsep agropolitan, sehingga dapat menjamin keberlangsungan agropolitan. 2 SPK Intelijen Agropolitan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat di kawasan agropolitan, usahawan dan industriawan, akademisi dan pihak-pihak yang terlibat lainnya dalam pengembangan dan pembangunan agropolitan berbasis agroindustri. Informasi yang dihasilkan adalah komoditi unggulan, pusat agropolitan dan sentra produksinya, perancangan agroindustri yang menghasilkan produk prospektif, dan perencanaan sarana prasarana serta kelembagaan yang dapat mendukung pengembangan suatu kawasan agropolitan.10.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan model dan kebutuhan migrasi model yang telah diuraikan, maka dapat disarankan: 1 Apabila SPK Intelijen Agropolitan akan diimplementasikan di kawasan lain, maka diperlukan penyesuaian beberapa variabel model, seperti alternatif komoditi unggulan, dan pelatihan sumberdaya manusia untuk mengoperasikan SPK Inteljen Agropolitan. 2 Pengembangan SPK Intelijen dengan menggunakan metode unsupervise dalam analisis klaster, memperhatikan ketidakpastian perkembangan perekonomian selain fluktuasi harga dan tingkat suku bunga dalam desain agroindustri dan memperhatikan iklim dan ekologi. DAFTAR PUSTAKA . 2007. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Abinowo U. 2000. Model Pertanian Masa Depan: Solusi Alternatif Menghadapi Perdagangan Bebas . Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu SPAT. Pasuruan. Agusta I. 2008. Lompatan Paradigmatik Program Agropolitan di Indonesia: Dari Paradigma Pembangunan Berbasis Manusia menuju Paradigma Modernisasi . Makalah. Simposium Nasional Riset dan Kebijakan Ekonomi. Universitas Airlangga. Surabaya. Anderberg MR. 1973. Cluster analysis for applications. Academic Press. New York. Anwar A. 1999. Mobilisasi Sumberdaya Ekonomi dalam Mengatasi Masalah Pengangguran ke Arah Pemerataan yang Menyumbang kepada Pertumbuhan Ekonomi. Makalah: Disampaikan pada Seminar Nasional Pembangunan Wilayah Pedesaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anugrah IS. 2003. Kunci-kunci Keberhasilan Pengembangan Agropolitan. Sinar Tani, 17 Maret 2003. Astawan M, Sugiyono, Pramudya B, Wijaya CH, Iskandar A, Andarwulan N, Suprihatin. 1991. Studi Pengembangan Agroindustri Hasil Olahan Hortikultura . Ditjen Industri Kecil, Proyek Pengembangan Komoditi Industri Kecil Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Azis IJ. 2004. A New Approach of Impact Study With Feedback Influence. Indonesia Symposium on Analytical Hierarchy Process III. Institut Teknologi Bandung. Bandung [BAPPEDA Kab Probolinggo] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo. 2000. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Probolinggo tahun 2000 – 2010. Berg C. 2001. World Ethanol Production 2001. F.O. Lichts International Molasses and Alcohol Report and World Ethanol Markets, Analysis and Outlook. www.fo-licht.com. [4 Maret 2007]. Berg C. 2004. World Fuel Ethanol Analysis and Outlook. www.fo-licht.com .[4 Maret 2007].Parts
» Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri
» Pembangunan dan Pengembangan Wilayah
» Peran dan Pembangunan Pertanian
» Pembangunan Wilayah Berbasis Pertanian
» Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Syarat, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Kawasan Agropolitan
» Sistem Pendukung Keputusan SPK
» Analytical Network Process ANP
» Kerangka Pemikiran Konsep Agropolitan Berbasis Agroindustri
» Pengaruh Agroindustri bagi Perkembangan Agropolitan
» Agropolitan Terintegrasi Kawasan Pasar
» Pendekatan Sistem Analisis Kebutuhan
» Tahap Perencanaan Tahap Penelitian dan Analisis Data Tahap Konstruksi
» Penentuan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Unggulan
» Analisis Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi
» Pemilihan Agroindustri Prospektif Pengumpulan dan Pengolahan Data
» Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan
» Penentuan Penyediaan Sarana dan Prasarana
» Dukungan infrastruktur Konfigurasi Sistem
» Sistem Akuisisi Pengetahuan Desain Sistem .1 Sistem Manajemen Dialog
» Model Seleksi Komoditi Unggulan.
» Sub Model Tingkat Perkembangan Aspek Non Ekonomi. Sub Model Pemusatan Ekonomi Wilayah.
» Sub Model Prediksi Permintaan
» Sub Model Kelayakan Finansial.
» Model Penentuan Pola Kerjasama dan Kelembagaan .
» Migrasi dan Keterbatasan Model
» Jagung Ubi Kayu Alternatif Komoditi Unggulan
» Pisang Alternatif Komoditi Unggulan
» Bawang Merah Kubis Alternatif Komoditi Unggulan
» Tingkat pendapatan komoditi Kriteria Komoditi Unggulan
» Kemampuan bersaing dalam perdagangan
» Pemilihan Komoditi Unggulan Model Pemilihan Komoditi Unggulan
» Alternatif Produk Model Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Kriteria Pemilihan Produk Agroindustri
» Pemilihan Produk Agroindustri Prospektif
» Proyeksi Permintaan Etanol Desain Agroindustri Etanol
» Penggunaan Jagung sebagai Bahan Baku Etanol
» Produksi Etanol Indonesia Desain Agroindustri Etanol
» Persiapan Bahan Baku Teknologi Proses Etanol
» Persentase Penggunaan Energi Peralatan Proses
» Peluang Pasar Ketersediaan Bahan Baku
» Biaya Investasi Biaya Produksi
» Kawasan Pendukung Hinterland Penentuan Kawasan Agropolitan
» Pusat Agropolitan Penentuan Kawasan Agropolitan
» DPU Cipta Karya DPU Bina Marga
» DPU Pengairan Penentuan Sarana Prasarana Kawasan Agropolitan
» Kriteria Biaya a. Biaya transaksi
» Pemilihan Kelembagaan pada Kawasan Agropolitan
» Penetapan sektor unggulan Penyiapan Master Plan
» Penetapan pusat agropolitan dan kawasan pendukung agropolitan.
» Dukungan sistem infrastruktur Penyiapan Master Plan
» Desain Agroindustri Biaya penegakan aturan
» Pengelolaan dan Kelembagaan Kawasan Agropolitan.
» Peningkatan lapangan kerja Biaya penegakan aturan
» Peningkatan investasi dan kerjasama
» Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
» Percepatan pembangunan perdesaan. Biaya penegakan aturan
» Intervensi terbatas dari pemerintah
Show more