Sub Model Kelayakan Finansial.
mewakili permasalahan dan pemodelan. Verifikasi model komputer adalah memastikan apakah program komputer yang merupakan implementasi model
konseptual sudah sesuai. Validasi operasional adalah menentukan apakah keluaran model sesuai dengan maksud dan tujuan pemodelan. Validitas data
adalah memastikan kebutuhan data dalam pengembangan model, evaluasi model dan percobaan, serta mengarahkan percobaan model sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan dengan benar Grady 1998; Sargent 2007. Menurut Suryadi dan Ramdhani 1998 langkah yang dapat dilakukan
untuk mengetahui validitas model yang dirancang, yaitu melakukan perunutan secara terstruktur walk trough terhadap model yang dibuat dan berkonsultasi
dengan ahli yang terkait dengan sistem yang dimodelkan. Hal lain yang perlu diperhatikan selama perunutan 1 asumsi-asumsi yang digunakan dalam model,
2 tingkat keakuratan model yang diinginkan. Uji coba program dilakukan untuk melakukan validasi. Cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan validasi
program adalah sebagai berikut: 1 Menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui aspek yang berpengaruh
berdasarkan kriteria performansi yang telah ditentukan. 2 Membandingkan hasil simulasi dengan performansi di masa lalu data
historis. Jika hasil performansi tidak berbeda secara signifikan berarti maka model simulasi dikatakan valid.
Validasi model konseptual dalam sistem intelijen pengembangan agropolitan berbasis agroindustri dilakukan pada setiap model melalui
pemeriksaan sederhana, yaitu dengan menjelaskan logika dan argumentasi mengapa variabel-variabel tersebut digunakan dalam model dan juga memeriksa
bagaimana hubungan antar variabel dalam model. Validasi model konseptual sebagian dijelaskan pada sub bab setiap model pada Bab 6 Metode Penelitian dan
Bab 7 Rekayasa Sistem. Pada model pemilihan komoditi unggulan, dijelaskan mengapa alternatif komoditi unggulan yang ditentukan adalah ubi kayu, jagung,
mangga, semangka, alpukat, bawang merah, kentang, dan kubis. Penentuan alterternatif tersebut disebabkan karena kedelapan komoditi pangan dan
hortikultura tersebut memiliki tingkat produksi tertinggi di Kabupaten Probolinggo.
Proses verifikasi model komputer sistem pendukung keputusan intelijen pengembangan agropolitan berbasis agroindustri dijelaskan pada Bab 5 Rekayasa
sistem. Proses verifikasi model komputer dilakukan dengan menentukan spesifikasi model konseptual yang telah dikembangkan dan kemudian
mengimplementasikan spesifikasi model menjadi pemrograman komputer model komputer. Pada Bab 5 tersebut telah dipastikan bahwa spesifikasi dan model
komputer telah sesuai dengan model konseptual yang dikembangkan. Proses validasi operasional dalam sistem intelijen pengembangan
agropolitan berbasis agroindustri dilakukan dengan menguji model dengan data aktual yang diambil dari sistem nyata dalam hal ini adalah data di Kabupaten
Probolinggo. Pada Bab ini dianalisis hasil keluaran model komputer yang dalam penelitian ini menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Intelijen. Selain itu
kembali diuraikan validasi konseptual dan verifikasi SPK untuk melengkapinya. Data yang digunakan dalam validasi operasional adalah data primer berupa
pendapat para ahli dan data sekunder yang tersedia seperti jumlah penduduk, tingkat produksi komoditi dan sebagainya.