Pengertian Wilayah Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri

13 berubah dengan adanya perubahan permintaan konsumen dan perubahan biaya produksi yang disebabkan oleh adanya perubahan teknologi dan 3 perbandingan antara penggunaan tanah, tenaga kerja dan modal pada usaha tani terus berubah sesuai dengan perubahan penduduk, alternatif kesempatan kerja dan perubahan teknologi usaha tani. Pertanian modern adalah pertanian yang sangat dinamis dan fleksibel serta terus meningkat produktivitasnya. Faktor-faktor yang mendukung terciptanya pertanian modern menurut Mosher 1968 adalah: 1 Pendidikan pembangunan, 2 kredit produksi, 3 kerjasama berkelompok oleh para petani, 4 perbaikan dan perluasan tanah pertanian, 5 perencanaan nasional untuk pembangunan pertanian. Selanjutnya Mosher 1974 menambahkan syarat dasar untuk mencapai pertanian modern adalah: 1 penelitian untuk mengembangkan teknologi pertanian yang baru, 2 mengatur pebuatan atau impor sarana produksi dan alat pertanian, 3 mengusahakan adanya insentif produksi bagi petani, 4 mengadakan perbaikan tanah pertanian, dan 5 mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga teknis. Komponen-komponen fungsional pertanian modern meliputi Mosher, 1974: 1 farming, 2 agri-support yang terbagi menjadi komersial dan non komersial, dan 3 agri-milieu yang terdiri dari politik, ekonomi, dan budaya. Untuk mendukung pertanian modern, kegiatan agri-support, harus mudah diakses oleh petani yang memiliki pertanian potensial. Untuk itu perencanaan pertanian dilakukan dalam satuan farming district yang melayani farming locality. Timmer 1998 menggambarkan bagaimana perkembangan peran pertanian selama tahapan-tahapan pengembangan Gambar 1. Setiap tahapan sesuai dengan perbedaan kebijakan politik dan hubungannnya dengan perekonomian, yang menunjukkan aliran tenaga kerja sebaik sumberdaya keuangan melalui berbagai mekanisme. Misalnya penyelamatan perdesaan dari investasi perkotaan dan transfer pendapatan melalui kebijakan harga, kebijakan komoditas, kebijakan suku bunga dan kebijakan tarif industri. Timmer memberikan nama setiap tahapan sesuai pengarang yang paling banyak mendokumentasikan lingkungan spesifik tersebut. Tahap pertama Lingkungan Mosher adalah usaha awal mengeluarkan sektor pertanian dari kemacetan. Pada tahap ini pertanian merupakan bagian 14 terbesar dari PDB dan populasi keseluruhan. Sumberdaya digunakan untuk menggerakkan pertanian dalam infrastruktur dasar. Perbedaan sosial yang ada di perdesaan seperti kepemilikan lahan sempit, pertanian subsistem dan yang lainnya lebih mampu mengakumulasi hak mereka untuk mengendalikan kelebihan aset. Peningkatan laju tenaga kerja desa-kota, seperti berpindahnya tenaga kerja berproduktivitas rendah di pertanian menuju tenaga kerja berproduktivitas tinggi di industri kota. Laju sumberdaya: - Laju tenaga kerja - Simpanan perdesaan untuk investasi perkotaan - Transfer pendapatan, melalui: Kebijakan komoditi, kebijakan bunga, kebijakan tarif industri Lingkungan Mosher Strategi jump Lingkungan Johnston-Mellor Lingkungan Schlutz- Ruttan Lingkungan D.G.Johnson Setting Kebijakan Perubahan pertanian: perubahan institusi, teknologi baru, investasi pada infrastruktur perdesaan : Pertanian sebagai motor pertumbuhan: hubungan pasar dengan industri yang mapan, peningkatan pasar memobilisasi sumberdaya, peninkatan hasil karena teknologi Menyatukanpertanian ke ekonomi makro: pembelanjaan pangan menurun pada anggaran rumah tangga, permasalahan distribisi pendapatan sehubungan produktifitas pertanian yang rendah, pertanian menjadi lebih efisien Pertanian di ekonomi industri: pangan menjadi bagian kecil pada anggaran rumah tangga, pemerataan pendapatan menjadi isu kebijakan, pengangguran di sektor industri menjaga tenaga kerja pertanian , isu lingkungan menjadi perhatian Gambar 1. Hubungan antara transformasi pertanian dan peran pertanian Timmer, 1998 Pada tahapan selanjutnya Lingkungan Johnston-Mellor, pertanian dicirikan oleh peningkatan hubungan antara pertanian dan industri yang berlokasi di kota, ternasuk produksi dan konsumsinya. Faktor pemasaran menjadi sangat dinamis, yang kemudian memengaruhi mobilisasi sumberdaya antar sektor seperti keuangan dan tenaga kerja. Pertanian dalam tahap ketiga Lingkungan Schultz-Ruttan banyak terjadi perubahan. Pertama, terjadi penurunan bagian pertanian baik dalam PDB maupun populasi, sebagai akibat dari migrasi dari desa ke kota dan penurunan anggaran Pendapatan perkapita atau waktu Laju pendapatan simpanan dengan pertanian proteksi tinggi Laju tenaga kerja Laju pendapatan simpanan tanpa pertanian proteksi tinggi