Sistem Pakar Rekayasa sistem pendukung keputusan intelijen untuk pengembangan agropolitan berbasis agroindustri
49
Langkah ke dua , menghitung negasi terhadap setiap bobot elemen dengan
menggunakan rumus : Neg w
k
= w
q-k+1
] [
min
,..., 1
k ij
ak l
k ij
a v
w Neg
v ∨
=
=
............................................................................................. 2 Keterangan :
W adalah bobot nilai; q adalah jumlah item dari suatu set bobot penilaian dan k adalah item dari suatu set bobot penilain.
Langkah ke tiga , mengacu pada set nilai yang didapatkan dari persamaan
1 dan nilai negasi dari persamaan 2 maka dapat dilakukan agregasi untuk memperoleh skor terhadap setiap alternatif ke- i oleh setiap pembuat keputusan
ke-j pada semua kriteria dengan menggunakan formula sebagai berikut : .................................................................... 3
Keterangan : v
ij
adalah skor evaluasi terhadap alternatif ke-i oleh pembuat keputusan ke-j; min adalah minimum; V adalah maksimum dan
Neg w
ak
] 1
1 [
r q
jx Int
W
j
− +
=
adalah negasi setiap bobot elemen.
Langkah ke empat , menghitung pembobot nilai dengan menggunakan
rumus : .................................................................................. 4
Keterangan : W
j
] [
max
,..., 1
j j
m j
i i
b w
v f
v ∧
= =
=
adalah pembobot nilai pada pakar ke-j ; j adalah pakar ke-j; r adalah jumlah pakar; q adalah jumlah skala item dan
Int adalah integer. Langkah ke lima
, agregasi penentuan kesimpulan akhir oleh pengambil keputusan dengan menggunakan rumus :
............................................................................. 5 Keterangan :
Max adalah maksimum; w
j
adalah pembobot nilai pada pakar ke-j; Λ adalah minimum dan b
j
yang diurutkan dari terbesar ke terkecil. adalah solusi dari persamaan 3
50 Pada penelitian ini metode ME-MCDM digunakan pada Sistem
Pengembangan Agropolitan Berbasis Agroindustri dalam model pemilihan komoditi unggulan dan model pemilihan sarana dan prasarana. Model pemilihan
komoditi unggulan menggunakan lima orang pakar sebagi sumber data, sedangkan pada model pemilihan sarana prasarana menggunakan tiga orang
pakar. Untuk lebih jelasnya diagram alir model pemilihan komoditi dan model pemilihan sarana prasarana dapat dilihat pada Bab 7 Rekayasa Sistem.