commit to user
62
pembelajaran bahasa Inggris akan berjalan dengan lebih efektif jika semua variabel yang terkait berkontribusi terhadap pengembangan variabel proses. Dalam kondisi
tersebut tersedianya buku teks yang disusun dengan memenuhi rambu-rambu dan kriteria buku teks yang baik akan memberikan sumbangan yang berarti bagi kualitas
variabel proses yang dikembangkan.
a. Pengertian Buku Teks
Bagan 2.2 di atas menunjukkan peran buku teks sebagai salah satu komponen dalam variabel konteks dalam proses pembelajaran. Pembahasan buku
teks bersinggungan dengan beberapa istilah lain seperti bahan ajar, part of language, language input, materials, dan instructional materials Depdiknas, 2004; Dick,
Carey dan Carey, 2005: 7; Nasution, 2005; dan BSNP, 2006. Dick, Carey dan Carey 2005, 241 menggunakan istilah instructional
material yang pada hakikatnya berisi bahan yang dipakai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Mereka menyatakan “The instructional materials contain the
content—either written, mediated, or facilitated by an instructor—that students will use to achieve the objective”. Artinya bahwa bahan ajar berisi substansi yang perlu
dipelajari oleh siswa baik berbentuk cetak atau yang difasilitasi oleh pengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Kutipan tersebut membahas ihwal hakikat, dan hubungan
bahan ajar dengan kurikulum, ruang lingkup serta perannya. Dalam konteks pembahasan kurikulum pengajaran bahasa, David Wilkin
menggunakan istilah part of language yang makna harfiahnya adalah bagian bahasa. Konsepnya tentang bahan ajar adalah “…parts of language are taught separately …
acquisition is a process of gradual accumulation of parts untill the whole structure of language has been built…” Wilkin, 1976: 2. Dalam kutipan di atas, Wilkin
commit to user
63
menyebutkan istilah bagian-bagian dari struktur bahasa yang terdiri dari unsur fonem, morfem, sintaksis, serta unsur makna yang dapat dipelajari secara bertahap.
Sejalan dengan Wilkin, dalam konteks pembelajaran bahasa ibu Chomsky dalam Larsen–Freeman dan Long, 1991: 115 menggunakan istilah linguistic input
yang didefinisikan sebagai “ the linguistic input for first language acquisition—that is, language addressed to children …”, yaitu . suatu bentuk atau variasi bahasa yang
sengaja dikomunikasikan atau digunakan untuk berkomunikasi dengan anak. Bahan ini berupa suatu variasi bahasa tertentu dengan berbagai fitur kebahasaan language
features yang sengaja dipilih sesuai dengan kondisi anak. Dengan demikian istilah linguistic input menurut Chomsky merujuk pada lingkup bahan ajar dalam
pembelajaran bahasa yang tersedia atau sengaja disediakan untuk anak agar mereka menguasai bahasa ibunya.
Dalam konteks TEFL, Tomlinson 2003: 2 menggunakan istilah language- learning materials sebagai berikut
...people associate the term ‘language-learning materials’ with the coursebooks... . However, ... the term is used to refer to anything which is
used by teachers or learners to facilitate the learning of a language. ... In other words they can be anything which is deliberately used to increase the
learners’ knowledge andor experience of the language. Meskipun bahan ajar biasanya berbentuk buku teks, Tomlinson menyebutkan bahan
ajar kebahasaan sebagai bahan apapun yang digunakan guru maupun siswa untuk mendukung proses pembelajaran bahasa atau yang dapat dengan sengaja
dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan atau pengalaman berbahasa. Tiga kutipan terakhir membahas bahan ajar dalam proses pembelajaran
bahasa dengan penekanan yang berbeda. Jika Wilkin melihat bahan ajar sebagai bagian struktur bahasa yang dapat dipelajari secara bertahap dan terpisah, Chomsky
commit to user
64
memandangnya sebagai kebulatan suatu variasi bahasa tertentu dengan fitur yang sesuai dengan kondisi anak–pembelajar. Tomlinson melihat hakikat bahan ajar dari
fungsinya sebagai alat pendukung proses pembelajaran bahasa serta bentuk bahan ajar yang sering digunakan adalah buku teks.
Dokumen penataran guru dalam rangka diseminasi dan penerapan kurikulum bahasa Inggris 2004 menyebutkan istilah buku teks sebagai “seperangkat materi
yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar” Depdiknas, 2004. Adapun kelengkapan buku
teks yang dikembangkan menurut kurikulum 2004 mencakup 1 petunjuk belajar, 2 kompetensi yang akan dicapai, 3 informasi pendukung, 4 latihan-latihan, 5
petunjuk kerja, dan 6 evaluasi. Format buku teks ini dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan guru mengembangkan proses pembelajaran di kelas sehingga
siswa dapat mengembangkan kompetensi yang dituju. Berdasarkan kajian di atas, istilah buku teks yang digunakan dalam
penelitian ini adalah suatu bentuk kumpulan bahan ajar tertulis pilihan yang sengaja disusun untuk mendukung pencapaian tujuan program pembelajaran
bahasa Inggris di SMK sehingga pengalaman belajar yang dilakukan oleh siswa efektif dalam mengembangkan kompetensi sasaran. Unsur yang tercakup dalam
buku teks ini meliputi fungsi bahasa, lexicogrammar, jenis teks genre, dan topik yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dikembangkan dalam tiap unit.
b. Peran Buku Teks