Hipotesis Penelitian Uji Prasyarat

commit to user 248

BAB VI KEEFEKTIFAN

BAHASA INGGRIS INTEGRATIF UNTUK SMK Bab ini menyajikan hasil pengujian yang merupakan tahap terakhir dalam rangkaian R D. Pengujian dilakukan dengan menerapkan prosedur penelitian eksperimen yang metodologinya disajikan di Bab III halaman 113-151. Penyajian bab ini dimulai dengan pengajuan hipotesis penelitian dilanjutkan dengan sajian data deskriptif, uji prasarat dan uji hipotesis serta hasilnya. Sub-bab pembahasan menyajikan beberapa temuan penting dari hasil uji hipotesis. Setelah beberapa keterbatasan penelitian ini, sajian ditutup dengan kesimpulan dan saran.

A. Hipotesis Penelitian

Tujuan penelitian tahapan ini adalah mengungkap pengaruh penggunaan Bahasa Inggris Integratif untuk SMK terhadap pengembangan kompetensi berbahasa Inggris siswa SMK. Dalam bentuk hipotesis, tujuan tersebut dapat dirumuskan ke dalam bentuk hipotesis nihil Ho dan hipotesis alternative Ha sebagai berikut. Ho: Tidak ada perbedaan prestasi pembelajaran bahasa Inggris antara siswa yang belajar dengan menggunanakan Bahasa Inggris Integratif untuk SMK dengan siswa yang belajar menggunakan LKS. Ha: Ada perbedaan prestasi pembelajaran bahasa Inggris antara siswa yang belajar dengan menggunakan Bahasa Inggris Integratif untuk SMK dengan siswa yang belajar menggunakan LKS. commit to user 249

B. Deskripsi Data

Banyaknya data yang diperoleh dalam tahap ini dipengaruhi oleh tingkat kehadiran siswa. Dalam masa pelaksanaan treatment, jumlah kehadiran siswa di kelas selalu tidak sama. Dengan demikian, jumlah data yang diperoleh dalam pre- dan pos- tes tidak sama dengan jumlah siswa yang secara resmi terdaftar dalam kelas tersebut. Jumlah tersebut dapat dilihat dari ringkasan data dan sebaran skor yang diperoleh dari pelaksanaan pre- dan pos tes untuk kedua kelompok berikut. Tabel 6.1 Hasil Pretes dan Pos Tes Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Interval Pre-tes Pos-tes Pre-tes Pos-tes 1 51 – 55 3 2 46 – 50 3 1 8 3 41 – 45 2 12 13 4 36- 40 13 7 12 9 5 31 – 35 10 4 13 6 26- 30 2 4 N = 28 26 31 32 ⎬ = 35,54 40,92 35,58 44,06 Tabel di atas menyajikan bahwa jumlah siswa yang mengikuti pre- dan postes tiap kelompok belajar berbeda. Jumlah siswa kelompok kontrol yang mengikuti pre- dan postes cenderung lebih sedikit dari siswa kelompok eksperimen. Peneliti tidak mampu mengendalikan kehadiran siswa dengan mengharuskan semua siswa hadir pada pelajaran bahasa Inggris agar data yang peneliti peroleh lengkap. Jika ini dilakukan, hal tersebut dapat mengancam tingkat validitas internal tes tersebut. Dengan demikian tes dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian dan jadwal pelajaran, meskipun tidak semua siswa mengikutinya. commit to user 250 Tabel di atas juga menginformasikan perbedaan rerata skor pretes antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen hanya berbeda sedikit; 35, 54 untuk kelompok kontrol dan 35,58 untuk kelompok eksperiment dengan perbedaan 0,04. Hal ini berbeda dengan hasil postes. Retara skor postes kelompok kontrol 40,92 sedangkan prestasi kelompok eksperimen adalah 44,06. Dengan demikian ada perbedaan sebesar 3,48. Berikut penjelasan lebih rinci dari data di atas.

1. Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Pretes dilakukan untuk mengungkap kemampuan awal kedua kelompok. Tes yang dilaksanakan pada kelompok kontrol diikuti oleh 28 orang siswa atau 88 dari jumlah siswa di kelas tersebut. Dari 28 peserta, perolehan skor rerata sebesar 35,54 menunjukkan bahwa rata-rata siswa mampu mengerjakan lebih dari separoh soal dengan benar. Dari jumlah itu sebanyak dua orang siswa atau 7,1 memperoleh rentang skor terendah dalam rentang nilai 26-30, dan sejumlah yang sama memperoleh rentang skor tertinggi dalam rentang nilai 41-45. Dua puluh empat siswa yang lain atau 82 memperoleh skor yang berada di sekitar skor rerata. Pretes yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen diikuti oleh 31 orang siswa atau 94 dari jumlah siswa di kelas tersebut. Dari 31 peserta, empat siswa atau 13 memperoleh rentang skor terendah dengan rentang 26 – 30, satu orang siswa atau 3,2 memperoleh skor tertinggi dalam rentang 46 – 50. Lainnya 25 orang atau 81 memperoleh skor mendekati rerata 35,58. Secara keseluruhan, prestasi ini dapat disajikan dalam tabel berikut. commit to user 251 Tabel 6.2 Ringkasan Deskripsi Data Hasil Pretes Gambaran ini menunjukkan rerata kemampuan awal bahasa Inggris kelompok kontrol tidak jauh berbeda banyak dari kemampuan awal kelompok eksperimen.

2. Prestasi Belajar Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Postes dilakukan untuk mengungkap prestasi siswa setelah mengikuti perlakuan pembelajaran. Tes yang dilaksanakan pada kelompok kontrol diikuti oleh 26 orang siswa atau 81 jumlah siswa di kelas tersebut. Dari 26 peserta, diperoleh skor rerata 40,58. Ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dibandingkan dengan skor yang mereka peroleh dalam pretes yaitu 35,54 atau ada kenaikan sebesar 14 . Diantara kelompok tersebut ada 4 orang atau 7,1 memperoleh skor terendah dalam rentang nilai 31-35, dan ada tiga orang siswa memperoleh skor tertinggi dalam rentang nilai 46-50. Kebanyakan siswa yang berjumlah 12 atau sekitar 46 orang berada dalam rentang 41–45. Postes yang dilakukan oleh kelompok eksperimen diikuti oleh 32 orang siswa atau 98 jumlah siswa di kelas tersebut. Dari 32 peserta, diperoleh skor rerata 44,06. Ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dibandingkan dengan skor yang mereka peroleh dalam pretes yaitu 35,58 atau sebesar 25,3 . Diantaranya ada 9 orang siswa dari kelompok ini atau 7,1 memperoleh skor terendah dalam rentang nilai 36-40, dan ada tiga orang siswa memperoleh skor tertinggi dalam rentang nilai 51-55. Kebanyakan siswa yang berjumlah 13 orang berada dalam rentang 41–45. commit to user 252 Moda ini sama dengan moda yang terjadi pada kelompok kontrol. Secara keseluruhan, prestasi ini dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 6.3 Ringkasan Deskripsi Data Hasil Postes N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skor Pos-tes Kel. Kontrol 28 32 48 40.92 3.918 Skor Pos-tes Kel Exp. 31 36 56 44.06 5.111 Valid N listwise 26 Gambaran ini menunjukkan rerata kemampuan purna bahasa Inggris kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang lebih besar dari perbedaan kemampuan awal mereka. Skor rerata kelompok kontrol 44,06 yang relatif lebih tinggi dari rerata skor kelompok kontrol yang memperoleh skor 40,92. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kelompok eksperimen memperoleh kemajuan belajar lebih besar dari kelompok kontrol.

C. Uji Prasyarat

Sebelum penghitungan uji beda atau t-test dilaksanakan, dilakukan uji linearitas data sebagai prasyarat pemakaian t-test. Penghitungan uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dari polulasi yang berdistribusi normal atau tidak. Penghitungan indeks normalitas dilakukan menggunakan software SPSS. Hasil uji normalitas data untuk skor pretes untuk kedua kelompok dapat disajikan dalam tabel berikut. commit to user 253 Tabel 6.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Tabel 6.4 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan teknik Kolmogorov- Smirnov menunjukkan harga 0,101. Harga ini berada pada taraf signifikansi 0,200 yang menunjukkan jauh lebih tinggi dari 0,05 sebagai batas prasarat uji normalitas data. Berdasarkan hasil penghitungan ini dapat dinyatakan bahwa skor pretes untuk kedua kelompok berdistribusi normal. Demikian juga dengan hasil uji Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas data postes untuk kedua kelompok dapat diperiksa dalam tabel berikut. Tabel 6.5 Hasil Uji Normalitas Data Postes Tabel 6.5 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan teknik Kolmogorov- Smirnov menunjukkan harga 0,101. Harga ini berada pada taraf signifikansi 0,200 yang menunjukkan jauh lebih tinggi dari 0,05 sebagai batas prasarat uji normalitas data. Berdasarkan hasil penghitungan ini dapat dinyatakan bahwa skor postes untuk commit to user 254 kedua kelompok berdistribusi normal. Demikian juga dengan hasil uji Shapiro-Wilk. Berdasarkan hasil penghitungan di atas dapat dinyatakan bahwa data pre- dan postes yang diperoleh dari kedua kelompok berdistributsi normal sehingga uji beda dapat dilaksanakan. Temuan penelitian pengujian ini didasarkan atas hasil analisis data kuantitatif yang diperoleh. Tujuan penelitian tahapan ini adalah mengungkapkan perbedaan pemakaian buku teks terhadap prestasi pembelajaran bahasa Inggris siswa jurusan UJP SMKN 4 Yogyakarta. Untuk mengungkapkan perbedaan tersebut digunakan uji beda atau t-test, tes yang dirancang untuk mengungkapkan perbedaan rerata prestasi dua kelompok. Mengingat penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek yang berbeda, peneliti menggunakan t-test untuk independent sample.

D. Pengujian Hipotesis