commit to user
111
111
kolaborator serta dua narasumber lain yang memainkan peran yang berbeda dalam proses pengembangan buku teks bahasa Inggris dan penyajiannya di kelas.
1 Siswa Kelas XI UJP 2 Pelaksanaan ujicoba ini melibatkan satu kelas 2 atau XI UJP SMKN 4
Yogyakarta. Kelas ini terdiri dari dua paralel; 2 UJP 1, dan 2 UJP 2. Peneliti memilih kelas 2 UJP 2 karena mengikuti saran BH, guru kolaborator yang bersedia menyajikan
bahan ajat dalam tahapan uji coba. Kelas ini terdiri dari 32 siswa, 23 peremuan dan 9 laki-laki yang berusia antara 15 sampai 18 tahun yang kebanyakan dari pinggiran kota
Yogyakarta. Ada beberapa siswa dari Kabupaten Gunung Kidul serta empat dari Kabupaten Bantul
2. Guru Kolaborator
Penelitian tahap ini melibatkan tiga guru kolaborator. Dua di antara mereka adalah guru senior di SMKN 4 Yogyakarta lulusan program S1 Pendidikan Bahasa
Inggris yang mengajar dua kelas 2 atau XI UJP. Dengan berbagai pertimbangan, peneliti memilih BH sebagai guru penyaji di kelas berdasarkan atas kesediaannya
serta tingkat kompetensi pedagogis dan profesionalnya yang memadai dalam pelaksanaan ujicoba ini. Meskipun statusnya di SMKN 4 Yogya ini sebagai guru tidak
tetap, BH memiliki kemampuan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mencakup oracy dan literacy yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan skenario pembelajaran yang peneliti susun khusus untuk tahap pengembangan ini. Kompetensi tersebut juga didukung oleh kompetensinya mengoperasikan media
pembelajaran berupa mini compo dengan CD player yang digunakan dalam pemajanan bahan menyimak dalam proses pengembangan oracy sehingga kegiatan
commit to user
112
112
pembelajaran berjalan lebih lancar dan menarik. Guru kolaborator ke tiga adalah YP yang meneruskan peran BH karena yang bersangkutan berhalangan.
Sementara itu, peneliti meminta YY berperan sebagai kolaborator dengan melakukan pengamatan dan memberikan masukan untuk memperbaiki prototipe buku
teks ketika diterapkan dalam proses pembelajaran. Pada penyajian ke-3, peran BH digantikan oleh YP, guru sebuah SMP Negeri di Kabupaten Sleman yang peneliti
anggap mampu mengaktualisasikan skenario pembelajaran yang peneliti susun dengan lebih interaktif.
3 Narasumber
Dua orang narasumber yang peneliti nilai mempunyai keahlian dalam bidang penyusunan bahan ajar dilibatkan secara intensif dalam proses penyusunan ketiga unit
buku teks yang diujicobakan. Narasumber pertama adalah RH, dosen PBI-UST yang menekuni bidang curriculum and material development dan TEFL. Selain itu RH juga
narasumber kegiatan MGMP bahasa Inggris baik di tingkat propinsi maupun kabupaten di DIY. Narasumber kedua adalah BTW, guru senior SMKN Depok,
Sleman, penyusun beberapa buku teks bahasa Inggris untuk SMK dan penyusun naskan UN bahasa Inggris. Peran narasumber ini adalah memberi masukan dan saran
terhadap skenario dan bahan ajar yang peneliti susun berdasarkan rambu-rambu yang diperoleh dalam tahap eksplorasi.
Dalam pelaksanaannya, RH lebih banyak dilibatkan pada proses perancangan awal prototipe buku teks, sedangkan BTW dilibatkan dalam proses penelaahan
penerapannya di kelas. Sebelum penyajian dilaksanakan, peneliti mendiskusikannya dengan BH untuk mencapai kesepahaman keleluruhan unit skenario pembalajran
beserta kemungkinan realisasinya dalam tahap penyajian. Proses konsultasi ini
commit to user
113
113
dilakukan untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam rancangan pembelajaran dan solusi perbaikannya. Selain kedua narasumber tersebut ada dua
dosen senior LPTK di Yogyakarta yang bersedia memberi beberapa masukan draf buku teks yang peneliti susun. Proses ini terjadi di akhir tahapan penyusunan dan
sekaligus menjadi polesan akhir buku teks.
4 Peran Peneliti
Selama berlangsungnya uji coba di kelas, peneliti berperan sebagai perancang materi pembelajaran lengkap dengan skenario dan media pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya materi tersebut merupakan embrio unit-unit prototipe buku teks integratif yang dikembangkan. Pada saat yang
sama peneliti menjadi pengamat proses pembelajaran.
3. Tahap Pengujian a. Jenis Penelitian