Pemakaian Buku Teks di SMK

commit to user ii 190 190

4. Pemakaian Buku Teks di SMK

Buku teks biasanya dipakai sebagai sumber dan atau rujukan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Temuan lebih lanjut menunjukkan adanya variasi pemakiannya. Pencermatan fenomena tersebut lebih rinci menunjukan adanya dua kecenderungan pemakaian buku teks. Kecenderungan pertama adalah pemakaian buku teks sebagai sumber tunggal substansi dan skenario pengembangan kegiatan pembelajaran. Dalam konteks ini guru menggunakan buku teks sebagai panduan apa yang dilaksanakannya di kelas. Dalam praktik ini guru biasanya tidak mengubah materi maupun urutan sajiannya. Strategi yang dilakukan hanyalah menyusun prioritas materi dan kegiatan berdasarkan alokasi waktu. Jika muatan dalam unitnya terlalu banyak dibandingkan dengan alokasi waktu yang tersedia, guru memilih beberapa bagian dari unit tersebut yang dinilai sangat penting sebagai bahan proses pembelajaran di kelas untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Bagian yang tidak disajikan atau didiskusikan di kelas dapat dilewati, digunakan sebagai tugas rumah atau sebagai bahan belajar mandirikelompok. Kegiatan diklat dan alurnya mengalir mengikuti isi dan penyajian materi yang tertuang dalam buku teks tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti berikut. Ketika diwawancarai tentang pemakaian buku teks pilihannya, TBW menjelaskan bahwa Interchange terdiri dari Student’s Book, Teacher’s Book juga materi noncetak berupa rekaman untuk kegiatan menyimak serta beberapa kegiatan komunikasi dalam bentuk video. Dalam praktiknya, TBW mengikuti alur yang ada dan memperkaya dengan kegiatan menyimak dan materi dari video. Tentang alur, commit to user ii 191 191 TBW menjelaskan bahwa penyajian materi diklat yang biasa dilakukan dengan mengikuti Plan of Book. Hal ini disampaikan dalam petikan wawancara berikut. T B W materi utama Interchange…tapi kami..me..menambah dengan video…video.. tapi itu juga video Interchange … oh ya ini urut ini ..sambil menunjukkan daftar isi di halaman depan buku Interchange…. jadi ini urutannya sudah seperti ini dan urutan dalam chapternya. Pokoknya kita fully following the book… W: 11 Pola pemakaian buku teks seperti ini juga diterapkan oleh beberapa guru lain, khususnya yang menggunakan buku impor seperti TOEIC, dan Getaway. Alasan mereka mengikuti alur tersebut karena skenario penyajian yang ada dalam buku teks tersebut dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran yang mereka kehendaki. Dengan langkah tersebut mereka juga berharap agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Guru yang menggunakan buku teks secara keseluruhan berasumsi bahwa setiap kegiatan pembelajaran yang disusun dalam tiap unit buku teks telah dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan menerapkan apa adanya, dan disesuaikan dengan kondisi dan alokasi waktu yang ada, tujuan diklat tersebut akan dapat dicapai dengan baik. Kecenderungan kedua adalah pemakaian beberapa buku teks berdasarkan aspirasi guru. Dalam proses pemilihan bahan ajar, mereka mengidentifikasi beberapa bagian dari buku teks tersebut yang dapat digunakan untuk mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan dan skenarionya. Mengingat tidak semua materi yang diperlukan ada dalam buku teks tersebut, mereka melengkapinya dengan mengambil bahan ajar dari buku teks lain. Ada sebagian guru yang menilai tidak semua kegiatan pembelajaran dalam satu buku teks tertentu relevan, sesuai atau penting untuk mencapai suatu tujuan diklat. Didukung oleh kebebasan dalam memilih buku teks, commit to user ii 192 192 guru cenderung menerapkan teknik eclectic, yaitu memilih bagian-bagian dari beberapa buku teks yang dinilai sesuai atau tepat untuk mencapai tujuan diklat tertentu dengan lebih efektif. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dalam pernyataan AR, kepala sekolah suatu SMKN di Wonosari periksa kutipan IV.G.1.e. EY, guru tidak tetap di SMK swasta di Yogya utara, mengatakan dalam petikan wawancara sebagai berikut “ Jadi saya dalam memilih materi di kelas memang comot sana comot sini…. Saya maunya mencoba menerapkan yang ini pak, saya maunya tidak lepas dari rambu-rambu kurikulum” W: 22. Praktik seperti ini sering diterapkan oleh para guru baru. Tumbuhnya fenomena ini, antara lain, adalah karena tidak adanya buku teks resmi yang dinyatakan sebagai pendamping atau pendukung penerapan KTSP di kelas. Didukung oleh kebebasan dalam memilih buku teks, guru merasa memperoleh kebebasan dengan menerapkan teknik eclectic, yaitu memilih bagian mana yang dinilai sesuai, dalam menggunakan buku teks.

5. Keunggulan dan Kelemahan Buku Teks