commit to user
ii
167
167 bervariasi, Interchange juga menyediakan bahan belajar mandiri yang mencukupi
untuk memperkaya pengalaman belajar. Interchange disusun untuk mengembangkan kompetensi bahasa Inggris bagi
para pembelajar bahasa Inggris dalam tataran intenasional dan bukan hanya khusus untuk pembelajaran di program pendidikan formal tertentu. Dengan demikian, buku
teks ini tidak menyediakan kegiatan pembelajaran untuk menempuh ujian atau tes. GA dan EVS disusun untuk bahan pembelajaran di SMK sehingga rambu-rambu
kurikulum selalu diikuti, termasuk penyediaan latihan mengerjakan soal UN dan atau TOEIC test.
c. Keterampilan Bahasa
Penyusun ketiga buku teks di atas menyatakan bahwa buku mereka dirancang untuk mengembangkan keempat keterampilan berbahasa. Namun demikian
realisasinya berbeda. GA lebih mengutamakan pengembangan keterampilan wicara dan menyimak, sedangkan EVS memberi penekanan pada pengembangan keterampilan
membaca dan wicara dan ihwal kemampuan mengerjakan soal-soal UN. Interchange dirancang untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut secara integratif dan
proporsional. Konteks komunikasi yang digunakan dalam EVS dan GA terfokus pada kondisi siswa SMK dan kondisi tempat kerja yang nanti mereka hadapi. Interchange
menyajikan konteks pembelajar bahasa Inggris secara umum. Dengan demikian konteks yang digunakan dalam penyajian bahan ajar berbeda.
d. Pertimbangan Praktis
Dari berbagai pertimbangan di atas, GA dinilai paling mudah diperoleh karena disediakan secara gratis. EVS juga mudah diperoleh karena harganya sangat terjangkau
commit to user
ii
168
168 dengan kualitas kertas dan cetakan yang sepadan. Interchange dinilai paling sulit
diperoleh karena selain sangat mahal untuk ukuran kemampuan rata-rata guru SMK, buku ini hanya dipasarkan di kalangan tertentu. Ringkasan hasil penilaian ketiga buku
teks di atas disajikan dalam tabel 4.5 berikut. Dari perbandingan ketiga penilaian buku teks di atas dapat dilihat bahwa tiap
buku teks mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan-keunggulan tersebut perlu dicermati dan diadopsi untuk menekan atau menyusun bentuk kompensasi
kelemahan yang ada. Selanjutnya temuan ini sangat berguna sebagai rambu-rambu untuk memilih atau menyusun buku teks untuk SMK.
commit to user
ii
169
169 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Analisis Buku Teks
berdasarkan Model Cunningsworths 1995
Aspek GA EVS
Interchange
Aims Pengembangan
Kompetensi Komunikasi
Keterampilan Bahasa Pengembangan
Kompetensi Komunikasi
Keterampilan Bahasa Pengembangan Kompe-
tensi Komunikasi Keterampilan Bahasa
Objectives -Pengembangan
languange functions -Kesiapan menempuh
TOEIC test -Pengembangan SKL,
KD, SK dalam KTSP. -Kesiapan menempuh
UN -Pengembangan
language functions pemakaiannya dalam
komunikasi sehari-hari
Design Organisation
-DeduktifÆpemajanan bentuk bahasa dan
penjelasannya diikuti latihan pemakaiannya.
-Pemilihan dan pengu- rutan sajian materi
berdasarkan ting-katan skor TOEIC test
-DeduktifÆpemajanan bentuk bahasa dan
penjelasannya diikuti latihan pemakaiannya.
-Pemilihan dan pengu- rutan sajian materi di-
dasarkan atas rumusan KD dalam KTSP
-InduktifÆpemajanan bentuk bahasa dalam
konteks dan penjelasan bentuk yang dipakai.
Pemilihan dan pengurutan sajian materi
didasarkan atas tingkat kesulitan fungsi bahasa.
Skills Keempat keterampilan
bahasa dengan pengutamaan pada
speaking dan listening. Keempat keterampilan
bahasa terutama reading termasuk
vocabulary dan speaking
Keempat keterampilan bahasa secara
proporsional dan integratif
Practical Consideration
Paling praktis Æ gratis disediakan Dikmenjur
Sangat praktisÆ harga sangat terjangkau
Sangat mahalÆ kualitas buku dan karya bertaraf
internasional
commit to user
ii
170
170
C. Penilaian Buku Teks oleh Praktisi
Sub-bab berikut menyajikan temuan lapangan ihwal pemilihan dan pemakaian buku teks oleh para praktisi maupun pejabat terkait. Temuan ini diharapkan
melengkapi hasil penilaian buku teks yang disajikan pada bagian IV B di atas.
1. Buku Teks Bahasa Inggris yang Digunakan di SMK temuan lapangan
Pelaksanaan diklat bahasa Inggris di SMK memerlukan dukungan bahan ajar, baik yang berbentuk bahan cetak seperti berbagai buku teks, perangkat elektronik,
materi digital serta realia. Sebagian bahan ajar tersebut diproduksi atau terbitan lokal dan sebagian terbitan luar negeri. Hasil pengamatan, angket dan wawancara yang
dilakukan peneliti menunjukkan bahwa para guru se-DIY dan sekitarnya menggunakan berbagai macam bahan ajar sebagai dasar pengembangan kegiatan
diklat di kelas. Khusus yang berupa buku teks, jumlah dan ragam yang dipakai tergantung pada aspirasi dan kondisi guru, kondisi siswa dan kebutuhan jurusan.
Kondisi tersebut dapat terungkap melalui informasi yang dikumpulkan dari kepala sekolah, penyusun buku teks, guru, maupun pengamatan di lapangan.
a. Jenis Buku Teks
Buku teks yang digunakan guru beragam. Kondisi ini terjadi di sekolah negeri maupun swasta. AR, kepala sekolah sebuah SMK Negeri ternama di Wonosari,
Gunung Kidul yang juga guru bahasa Inggris di sekolah tersebut, menjelaskan buku teks yang digunakan di sekolah tersebut dalam kutipan wawancara sebagai berikut
AR …. rekan-rekan guru bahasa Inggris di sini menggunakan berbagai
sumber. …. kami sediakan banyak buku di perpustakaan yang dapat digunakan guru,... Global Access, Vocational English…. banyak…sampai
TOEIC itu juga saya minta diperbanyak untuk siswa… W: 2.