Grammar Translation Method GTM

commit to user 42

a. Grammar Translation Method GTM

GTM adalah metode pengajaran bahasa asing yang tercatat pertama kali dirumuskan berdasarkan embrio metode pengajaran bahasa Latin yang disebut the Classical Method. Metode ini mengutamakan pengajaran tata bahasa, kosa kata, penerjemahan dan telaah bahasa tertulis, khususnya bahasa Latin. Brown 2001: 18 menggambarkan arah pengajaran GTM sebagai “...focus on grammatical rules, memorization of vocabulary and of various declensions and conjugations, translations of texts, doing written exercises,” yaitu metode yang menekankan pada penguasaan tata bahasa, menghafalkan kosa kata dan mengenal berbagai perubahan bentuk kata, penerjemahan teks serta mengerjakan latihan tertulis. Sama dengan paradigma the Classical Method, prinsip GTM dalam pengajaran bahasa asing mengutamakan pengembangan penguasaan tata bahasa serta penerjemahan. Ciri-ciri khusus metode ini yang digambarkan Prator dan Celce- Murcia dalam Brown, 2001: 18-19 meliputi hal-hal berikut. 1 Siswa diajar bahasa sasaran dengan menggunakan bahasa ibu. Bahasa sasaran hanya dipakai komunikasi dalam lingkup terbatas. 2 Sejumlah kosa kata diajarkan dalam bentuk daftar kata yang terpisah dari konteks pemakaiannya untuk dihafalkan dan nantinya digunakan. 3 Pengajaran tata bahasa diarahkan pada pemahaman siswa untuk menyusun serangkaian kata menjadi kalimat serta mengenal berbagai pembentukan dan perubahan kata-kata. 4 Sejak dini, siswa dilatih membaca teks klasik yang berjenjang dengan tingkat kesulitan yang tinggi. commit to user 43 5 Pengajaran kurang memperhatikan kontek teks yang ada. Teks yang dihadapi dianggap sebagai latihan analisis tata bahasa. 6 Sering kali latihan-latihan yang diberikan kepada siswa berupa menerjemahkan kalimat-kalimat bahasa sasaran yang terpisah ke dalam bahasa ibu. 7 Pengajaran kurang memperhatikan pengembangan pelafalan kata. Prinsip pengajaran ini masih banyak diterapkan di kelas bahasa asing sampai sekarang. Sebelum diterapkannya KBK dan KTSP, banyak guru mengembangkan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang mengikuti prinsip-prinsip di atas. Meskipun kurikulum yang kini diterapkan mengutamakan pemakaian bahasa sasaran dalam konteks komunikasi yang terjadi sehari-hari, baik di lingkungan kehidupan nyata maupun antisipasi lingkungan tempat kerja nanti, beberapa kegiatan pembelajaran yang merupakan ciri GTM masih sering dipraktikkan guru, khususnya butir 1-3 di atas. Banyaknya kritik dan kelemahan yang terdapat GTM, tidak membuat para guru meninggalkan metode ini. Salah satu penyebabnya adalah bahwa model pengajaran seperti ini lebih mudah diterapkan di kelas karena guru tidak dituntut untuk memiliki kompetensi bahasa sasaran yang tinggi, khususnya kompetensi berbahasa lisan.

b. Direct Method DM