Buku Teks Bahasa Inggris Integratif

commit to user 81 pilihan fungsi dan nosi bahasa, beberapa susunan, baik dalam tataran pembentukan kata, frasa maupun klosa atau disebut juga kategori leksiko-gramatikal.

5. Buku Teks Bahasa Inggris Integratif

Istilah buku teks dalam penelitian ini mengacu pada definisi yang dicantumkan pada halaman 64. Dengan demikian istilah buku teks Bahasa Inggris Integratif untuk SMK yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada suatu kumpulan bahan ajar bahasa Inggris tertulis pilihan yang sengaja disusun untuk mendukung pencapaian tujuan program pembelajaran bahasa Inggris di SMK. Pembahasan teori pada Bab II menyinggung isi buku teks yang terdiri dari serangkaian bahan ajar yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dengan spesifikasi ini, cakupan isinya mengacu pada butir-butir bahan ajar yang tercantum dalam KTSP, yaitu sejumlah fungsi bahasa pilihan berdasarkan KD dan SK yang ditentukan dan lexicogrammar pendukung yang sesuai dengan tema atau topik yang kembangkan. Bahan ajar tersebut disajikan dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan keempat keterampilan bahasa; menyimak, wicara, membaca dan menulis. Selain berisi muatan bahan ajar yang ada dalam KTSP, buku teks ini juga mencakup bahan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan TOEIC test dalam bentuk test taking skills. Keterampilan ini perlu dilatihkan bersamaan dengan pengembangan SK dan KD di atas karena bukti sertifikasi tingkat kompetensi bahasa Inggris yang diakui DUDI perlu terungkap dalam bentuk skor TOEIC test. Mengingat tujuan pendidikan SMK adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK untuk memasuki dunia kerja, sertifikasi keahlian yang mereka miliki merupakan senjata yang sangat berguna dalam berkompetisi mencari pekerjaan yang commit to user 82 lebih layak. Dengan demikian istilah integratif dalam nama buku teks ini digunakan untuk mengungkapkan upaya untuk mengakomodasi tuntutan kurikuler serta tuntutan DUDI sebagai dua komponen bahan ajar yang sering kali diajarkan secara terpisah.. Bahasa Inggris Integratif untuk SMK dirancang untuk mengembangkan seperangkat kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk KD dan SK yang tertera dalam KTSP SMK serta tuntutan dunia kerja. Cakupan buku teks ini dapat diperiksa di Bab V, pada tabel 5.2 hal 237. Pembahasan fitur buku teks ini secara lengkap disajikan pada Bab V. D. Buku teks ini dikembangkan melalui R D yang dilaksanakan di SMKN 4 Yogyakarta di jurusan UJP pada tahun pelajaran 2007-2008. R D dilaksanakan dalam tiga tahap penelitian; eksplorasi, pengembangan dan pengujian. Tata cara pelaksanaannya secara rinci disajikan dalam Bab III Metodologi Penelitian. Subjek yang dilibatkan dalam tahapan pengembangan dan pengujian R D ini adalah jurusan UJP SMKN 4 Yogyakarta. Kelompok siswa ini menjadi pemakai sasaran utama buku teks ini. Alasan dilibatnya kelompok ini disajikan dalam Bab III B.2.c. Pengembangan buku teks Bahasa Inggris Integratif untuk SMK ini dilaksanakan bersasarkan prosedur penelitian R D. Hasil yang diharapkan adalah tersusunnya buku teks yang sesuai dengan siswa sasaran dan yang menawarkan keunggulan dari buku teks atau LKS yang lain. Diharapkan dengan tersusunnya buku teks ini pengembangan pengalaman belajar bahasa Inggris di kelas dapat dilaksanakan dengan lebih mengarah pada pengembangan kompetensi yang dibutuhkan lulusan SMK. Pemakaian buku teks ini dengan memperhatikan rambu- commit to user 83 rambu yang ada dapat membawa perbaikan dalam pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di SMK, khususnya jurusan UJP.

B. Kajian Pustaka

Upaya untuk penyusunan buku teks bahasa Inggris untuk SMK masih dinilai sangat sedikit. Fenomena tersebut diamati dengan membandingkan jumlah buku teks untuk SMK dengan buku teks untuk sekolah menengah umum lainnya, seperti SMP dan SMA. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya komitmen penerbit menerbitkan buku untuk SMK karena keuntungan yang diperoleh kecil. Fenomena sama yang terjadi di Inggris diamati Tomlinson dan Masuhara 2008: 159 yang menyatakan bahwa kebanyakan penerbit enggan menerbitkan buku yang berbasis ESP karena relatif kecilnya jumlah konsumen sehingga mereka tidak dapat memperoleh keuntungan yang layak. Penyebab lain adalah sedikitnya penyusun buku teks bahasa Inggris untuk SMK. Bahkan program pengadaan buku sekolah elektronik BSE yang diluncurkan Kemendiknas pun belum mampu secara signifikan meningkatkan jumlah buku teks bahasa Inggris untuk SMK. Dalam suatu studi untuk bahan penyusunan disertasinya, Kusni Askar, mengadakan survey tentang buku teks ESP di tiga perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan berbagai masalah penyusunan rancangan program pengajaran atau ‘course design’ ESP di perguruan tinggi Askar, 2005. Temuan penelitian ini adalah bahwa selama ini penyusunan program tersebut dilaksanakan kurang sistematis. Kondisi tersebut muncul akibat dari lemahnya pemahaman pengampu tentang konsep ESP. Adapun usulan untuk penyusunan buku teks adalah 1 pemakaian prosedur yang biasa diterapkan dalam ESP juga 2 pemakaian model Collective Collaboration yang melibatkan pakar