Pendapatan Rumahtangga Strategi Nafkah Rumahtangga

Akses terhadap lima modal ini menentukan bagaimana strategi nafkah yang dilakukan rumahtangga.

2.3.3 Pendapatan Rumahtangga

Pendapatan me ngacu pada keuntungan reward, advantages yang dapat diperoleh rumahtangga dari aktivitas nafkah yang dilakukan rumahtangga. Pendukung utitarian seperti Blau, Emerson, dalam, Turner, 1998, Ellis 2000, menganggap pendapatan dalam bentuk material seperti uang dan barang. Antropologis seperti Malinowski dalam Turner, 1998 memperkenalkan pendapatan non material atau pendapatan berupa simbolik. Pemaknaan material atau non material sebagai suatu pendapatan dibangun oleh konteks sosial masyarakat. Perhatian terhadap konteks sosial masyarakat ini juga melekat pada pendapatan material. Weber 1968 me mperkenalkan konsep validitas substantif yang menentukan nilai tukar “means of payment” suatu barang. Weber juga menekankan bahwa pertukaran dapat berupa pertukaran barang atau jasa. Ellis 2000 mengelompokkan pendapatan menjadi pendapatan uang tunai in cash atau bentuk kontribusi lain in kind untuk kesejahteraan material individu atau keluarga yang diperoleh dari berbagai kegiatan memenuhi nafkah. Bentuk pendapatan tunai meliputi penjualan tanaman atau ternak, gaji atau upah, sewa dan kiriman uang remittance. Pendapatan dalam bentuk lain mengacu pada konsumsi pada produk tanaman sendiri, pembayaran dalam bentuk barang, dan transfer atau pertukaran barang konsumsi antara rumahtangga dalam komunitas desa atau antara rumahtangga desa dan kota. Pendapatan dibagi menjadi tiga kategori Saith, 1992; Leones dan feldman, 1998, d alam Ellis, 2000, pertama , pendapatan pertanian. Pendapatan pertanian mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari pertanian yang diperhitungkan sendiri seperti dari lahan milik sendiri, atau lahan yang diperoleh melalui pembelian tunai atau bagi hasil. Ked ua pendapatan off-farm. Pendapatan off-farm mengacu pada upah atau pertukaran tenaga kerja dengan pertanian lain. Ini termasuk upah tenaga kerja dalam bentuk lain seperti upah barang dalam bentuk padi atau perjanjian upah kerja yang lain. Ketiga, pendapata n non pertanian non-farm income mengacu pada sumber pendapatan di luar pertanian. Beberapa kategori pendapatan di luar pertanian adalah 1 upah di luar pertanian desa atau gaji pekerja, 2 usaha di luar pertanian milik sendiri sering disebut pendapatan bisnis, 3 pendapatan sewa dari menyewakan lahan atau pemilikan lain. 4 remittances dari urban di dalam negeri. 5 transfer dari urban yang lain seperti pendapatan pensiunan dan 6 remittances yang berasal dari internasional. Pendapatan rumahtangga diartikan sebagai keuntungan yang akan diterima rumahtangga jika rumahtangga melakukan aktivitas nafkah. Keuntungan yang diperoleh rumahtangga dapat berupa keuntungan material atau non material atau dalam bahasa Weber 1968 barang atau jasa. Rumahtangga akan memperhatikan utilitas marginal yang dapat diperoleh dengan pertimbangan keuntungan yang diperoleh dari aktivitas nafkah yang dilakukan dan pendapatan yang akan diperoleh.

2.4 Teori Pilihan Rasional

Dokumen yang terkait

Bentuk Kearifan Lokal Terkait Pemanfaatan Hasil Hutan Di Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Di Desa Kuta Rakyat, Desa Dolat Rakyat, Desa Jaranguda, Dan Desa Tanjung Barus, Kabupaten Karo)

2 38 114

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 3

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Analisis gender pada kegiatan pengelolaan hutan bersama masyarakat (Kasus rumahtangga peserta PHBM, Desa Lolong, Jawa Tengah)

1 16 172

Formulasi Strategi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

2 35 364

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Struktur dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Peserta Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Bogorejo

1 16 141

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Strategi Dan Struktur Nafkah Rumahtangga Petani Sekitar Hutan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2 21 89