Wawancara Mendalam Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang berguna untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer diperoleh melalui tineliti yang memberi keterangan tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain. Data-data sekunder mengenai kesepakatan-kesepakatan antara masyarakat Desa Padabeunghar dan Perhutani, data potensi desa, gambaran wilayah hutan dan desa hutan, dan perencanaan pelaksanaan taman nasional dicari dari Pemerintah Desa Padabeunghar, Perhutani, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, LPI, LATIN dan KANOPI.

3.3.3.1 Wawancara Mendalam

Pada tahap awal, peneliti mewawancarai penggarap lahan hutan yang secara intensif dibimbing oleh KANOPI. Peneliti menanyakan tentang apa saja yang menjadi sumber-sumber nafkah dan aktivitas nafkah yang dilakukan. Peneliti juga mewawancarai tineliti tentang hubungan dan pendapat tineliti tentang LSM, Perhutani dan pemerintah daerah. Ketidakobyektifan data karena adanya pengaruh pendapat LSM pada masyarakat Desa Padabeunghar mungkin terjadi. Kekurangan ini diatasi dengan cek silang dan wawanc ara mendalam antara tineliti dan dengan tineliti yang tidak dibimbing intensif oleh LSM. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperkenalkan peneliti, mengenal tineliti, mendapatkan data tentang sumber nafkah dan pekerjaan tineliti dan alasan tindakan tineliti. Wawancara dilakukan dengan: berkunjung secara resmi pada awal wawancara, kunjungan informal ke rumah tineliti, wawancara saat perjalanan ke sawah atau ke hutan, wawancara saat membeli makanan di warung, dan wawancara saat membantu pekerjaan tineliti. Wawancara tidak dilakukan satu kali, peneliti perlu mendatangi tineliti kembali untuk wawancara untuk memastikan bahwa tineliti menceritakan hal yang sebenarnya. Kunjungan yang berulang juga dilakukan untuk menjalin kedekatan antara peneliti dan tineliti. Frekuensi wawancara atau pengamatan tertinggi dilakukan peneliti pada delapan rumahtangga yang akan dibahas sebagai kasus. Peneliti bahkan tinggal di satu rumahtangga yang dijadikan kasus penelitian. Konfirmasi data juga dilakukan dengan wawancara dan pengamatan ulang terhadap tineliti. Fenom ena umum ditanya pada setiap tineliti untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut pandang tineliti. Informasi yang melibatkan pihak lain, seperti informasi dari Perhutani tentang rumahtangga di Desa Padabeunghar atau pemerintah Desa Padabeunghar, ditanyakan ulang kepada anggota rumahtangga atau pemerintah Desa Padabe unghar, dan sebaliknya. Cek silang juga dilakukan peneliti pada tineliti lain atau LSM atau Prhutani yang terkait dengan informasi dari tineliti.

3.3.3.2 Pengamatan Berperan Serta

Dokumen yang terkait

Bentuk Kearifan Lokal Terkait Pemanfaatan Hasil Hutan Di Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Di Desa Kuta Rakyat, Desa Dolat Rakyat, Desa Jaranguda, Dan Desa Tanjung Barus, Kabupaten Karo)

2 38 114

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 3

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Analisis gender pada kegiatan pengelolaan hutan bersama masyarakat (Kasus rumahtangga peserta PHBM, Desa Lolong, Jawa Tengah)

1 16 172

Formulasi Strategi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

2 35 364

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Struktur dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Peserta Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Bogorejo

1 16 141

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Strategi Dan Struktur Nafkah Rumahtangga Petani Sekitar Hutan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2 21 89