Pergeseran Nilai Kerja Pertanian

menggunakan modal alami atau menggunakan peluang pekerjaan membutuhkan tenaga yang tidak selamanya dimiliki petani. Keamanan sosial diperoleh dengan memelihara kelembagaan- kelembagaan dan ikatan-ikatan sosial dalam masyarakat Desa Padabeunghar. Upaya pemeliharaan kelembagaan dan ikatan sosial dilakukan dengan memelihara hubungan baik dan ikatan saling percaya diantara anggota komunitas. Pemeliharaan kelembagaan ini diatur dengan norma sosial yang menentukan bentuk hubungan dan alat tukar sosial yang berlaku. Integrasi sosial berhubungan dengan kelimpahan modal sosial dan keterbatasan kemampuan rumahtangga untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Tujuan rumahtangga agar tetap dapat hidup bersama dengan tetangga, saudara dan anggota komunitas Desa Padabeunghar karena hanya dalam komunitas Desa Padabeunghar rumahtangga dapat mendapatkan kenyamanan hubungan sosial dan jaminan ekonomi. Integrasi sosial berkaitan erat dengan keamanan sosial dan status sosial dan terkadang berlawanan dengan kesejahteraan material. Strategi nafkah membangun ikatan-ikatan sosial berkaitan erat dengan upaya menetapkan integrasi sosial. Rumah tangga mengalokasikan tenaga kerja dan pendapatan rumah tangga untuk membangun ikatan-ikatan yang memantapkan posisi rumah tangga sebagai anggota komunitas. Semangat saling berbagi dan diterima sebagai warga yang baik menjadi motivasi utama tindakan yang diambil oleh rumah tangga. Ini menyebabkan tidak ada tekanan untuk bekerja giat dan mengalokasikan waktu lebih banyak untuk bekerja di lahan hutan yang disediakan sebagai lahan tambahan.

6.3.5 Pergeseran Nilai Kerja Pertanian

Pola pilihan aktivitas nafkah menunjukkan adanya pergeseran nilai kerja pertanian yang terjadi karena pilihan aktivitas nafkah pada anggota rumahtangga usia anak dan aktivitas yang dilakukan orang tua untuk anak. Pergeseran nilai kerja pertanian terjadi dengan cara 1 pengurangan anggota rumahtangga yang bekerja menggarap lahan pertanian, 2 pembagian pekerjaan anak di dalam rumahtangga, 3 pergeseran ekonomi uang dalam memenuhi kebutuhan rumahtangga, dan 4 kesejahteraan material sebagai ukuran status sosial. Pengurangan anggota rumahtangga yang bekerja menggarap lahan pertanian terjadi seiring dengan pembagian pekerjaan anak di dalam rumahtangga. Orang tua menyekolahkan anak dan mengharapkan anak dapat bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta. Menyekolahkan anak mengurangi waktu anak untuk bekerja membantu pengelolaan modal alami. Anak sekolah tidak bekerja membantu penggarapan lahan, mencari pakan ternak atau kayu bakar. Anak yang bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta setelah selesai sekolah, SMP atau SMA, akan meningkatkan status sosial rumahtangga. Orientasi kesejahteraan material yang diukur dari rumah, fasilitas dalam rumah menuntut penghasilan berupa uang. Kebutuhan uang meningkat dengan pergeseran alat tukar sosial, dari barang hasil pertanian atau tenaga kerja menjadi uang. Kondangan yang pada awalnya menggunakan beras, sekarang harus menggunakan uang. Babantu dan ngobeng dapat digantikan dengan uang atau rokok. Barang-barang kebutuhan hidup yang dapat ditukar dengan barang melalui sistem barter, sekarang telah berkurang. Penjual garam, makanan kecil, atau perabotan rumah yang mau mengganti barang yang dijualnya dengan barang berkurang. Ini disertai dengan ketidakmampuan produk pertanian untuk menghasilkan uang dalam jumlah banyak sekaligus. Ini melahirkan desakan pada peluang kerja terutama peluang kerja di luar desa. Pengurangan tenaga kerja perempuan untuk mengelola modal alami dibentuk oleh anggapan bahwa perempuan harus hidup “enak” setelah menikah. pekerjaan perempuan adalah di rumah mengurus anak dan menyediakan makan untuk suami. Anggapan seperti ini ada pada perempuan da n laki-laki setelah menikah. Penduduk Desa Padabeunghar menganggap aneh dan lucu cerita tentang perempuan yang harus menggarap lahan dan membawa seluruh perlengkapan penggarapan lahan sementara suami hanya membawa parang di sebuah daerah yang pernah dikunjungi PS 105 . Persepsi tentang peranan perempuan dalam rumahtangga ini dimaknai oleh perempuan usia anak untuk tinggal di rumah, mengerjakan pekerjaan rumahtangga dan mengurus anak Uraian di atas menunjukkan pergeseran nilai kerja pertanian pada penduduk Desa Padabeunghar. Pergeseran nilai kerja pertanian mengurangi 105 Wawancara dengan PB, PS,CY dan BE, 18 Maret 2005 jumlah tenaga kerja pertanian terutama tenaga kerja penggarap lahan. Ini mengurangi desakan kebutuhan penambahan lahan. Desakan nafkah terjadi pada pekerjaan di dalam desa dan di luar desa.

6.4 Ikhtisar

Dokumen yang terkait

Bentuk Kearifan Lokal Terkait Pemanfaatan Hasil Hutan Di Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Di Desa Kuta Rakyat, Desa Dolat Rakyat, Desa Jaranguda, Dan Desa Tanjung Barus, Kabupaten Karo)

2 38 114

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 3

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Analisis gender pada kegiatan pengelolaan hutan bersama masyarakat (Kasus rumahtangga peserta PHBM, Desa Lolong, Jawa Tengah)

1 16 172

Formulasi Strategi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

2 35 364

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Struktur dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Peserta Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Bogorejo

1 16 141

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Strategi Dan Struktur Nafkah Rumahtangga Petani Sekitar Hutan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2 21 89