Waktu dan Tempat Penelitian

Berdasarkan batas -batas analisis individu untuk memahami realitas sosial dan strategi nafkah sebagai analisis sosial tersendiri, penelitian ini menggunakan konsep strategi nafkah Ellis 2000 dan teori piliha n rasional Blau; Hecter; Colleman; dalam Turner, 1998; Scott, 2000; Abell, 2000; dan Colleman, 1994. Konsep strategi nafkah digunakan untuk melihat pola nafkah masyarakat Desa Padabeunghar. Teori pilihan rasional digunakan untuk melihat landasan pilihan strategi nafkah rumahtangga di Desa Padabeunghar. Teori pilihan rasional dipahami sebagai titik tolak analisis rasionalitas PHBM dan rasionalitas penduduk Desa Padabeunghar. Hasil penelitian yang berbeda atau di luar penjelasan teori pilihan rasional dianggap sebagai kritik terhadap teori.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Padabeunghar, Kab. Kuningan, Jawa Barat. Kabupaten Kuningan dipilih karena peneliti lahir di Kabupaten Kuningan, ini memudahkan peneliti mengenal wilayah penelitian dalam waktu penelitian yang singkat. Kabupaten Kuningan dipilih atas dasar diskusi panjang dengan LSM LATIN, pihak yang membantu peneliti selama penelitian dalam mengenal hutan sebagai konteks ekologi dan sosial nafkah rumahtangga di sekitar hutan. Sebelum menentukan tempat penelitian, peneliti mendatangi LSM KANOPI, sebuah LSM yang melakukan pendampingan pelaksanaan PHBM di Kabupaten Kuningan. Peneliti mengenal LSM KANOPI melalui LSM LATIN, sebuah LSM yang bergerak di bidang pembinaan masyarakat sekitar hutan. LSM KANOPI memberikan informasi tentang desa-desa hutan di wilayah Kabupaten Kuningan dan pelaksanaan program PHBM di Kabupaten Kuningan. Peneliti melakukan kunjungan pada dua desa hutan di wilayah Barat bersama anggota LSM KANOPI 32 Kabupaten Kuningan, yaitu Desa Trijaya dan Desa Padabeunghar. Peneliti melakukan kunjungan pada 14 desa di wilayah Timur Kabupaten Kuningan. Kunjungan lebih banyak dilakukan di wilayah Timur Kabupaten Kuningan karena peneliti lahir dan besar di wilayah Timur Kabupaten 32 Wilayah Barat kabupaten Kuningan dibedakan dengan wilayah Timur dari karakter ekologi hutan yang berada di sekitar desa. Wilayah Barat merupakan wilayah yang berada di lereng Gunung Ciremai dan sebagian besar wilayah desa merupakan dataran tinggi. Hutan di wilayah Barat terdiri dari hutan pinus. Wilayah Timur Kabupaten Kuningan merupakan wilayah dataran rendah dengan tanaman hutan utama pohon jati. Kuningan. Peneliti tidak memerlukan bantuan pihak lain untuk mengunjungi desa- desa di Wilayah Timur Kabupaten Kuningan. Informasi mengenai pelaksanaan PHBM dan gambaran umum pengelolaan lahan hutan di desa-desa wilayah Timur diperoleh peneliti dari Asisten Perhutani Asper KPH Cibingbin, Bapak Qomarruddin. Peneliti mengenal baik Asper KPH Cibingbin setelah dikenalkan oleh saudara peneliti yang menjadi Asper di KPH Cikawurang, Indramayu. Desa Padabeunghar dipilih karena Desa Padabeunghar merupakan desa dengan wilayah hutan pangkuan terbesar di Kuningan, memiliki keterbatasan lahan yang dapat dimiliki rumahtangga sehingga menimbulkan desakan pada penggarapan lahan hutan. Desa Padabeunghar didampingi secara intensif oleh LSM dan dianggap kooperatif oleh LSM dan Pemerintah Kabupaten Kuningan. Keterangan pada kunjungan pertama menunjukkan rumahtangga di Desa Padabeunghar aktif menggarap hutan. Pemilihan Desa Padabeunghar mempertimbangkan beberapa hal: pertama , desa tersebut terletak di sekitar kawasan hutan P erhutani. Kedua , desa merupakan komunitas terbuka yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Ketiga, penduduk desa menggunakan sumberdaya hutan dalam kegiatan nafkah sehari-hari. Keempat, wilayah hutan yang dapat diakses merupakan wilayah hutan pangkuan terluas di Kabupaten Kuningan. Kelima, Desa Padabeunghar memiliki keterbatasan wilayah desa yang dapat diakses sebagai lahan milik rumahtangga. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2005. Penetapan waktu penelitian dilakukan dengan alasan keterbatasan penentuan jadwal penelitian yang telah disepakati oleh Program Studi Sosiologi Pedesaan. Penetapan waktu penelitian ini cukup bagi peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran strategi nafkah pada komunitas Lembur dan gambaran mendala m tentang strategi nafkah pada rumahtangga kasus. Penetapan waktu penelitian ini menyebabkan peneliti tidak mendapatkan gambaran aktifitas nafkah pada waktu-waktu tertentu yang khas di Desa Padabeunghar, seperti saat musim panen saat terjadi penjualan dan pengolahan hasil lahan garapan hutan dan kebun karet, serta saat musim kemarau yang menyebabkan kebakaran hutan dan kesulitan air.

3.3 Pilihan Pendekatan Penelitian, Strategi Penelitian dan Metode

Dokumen yang terkait

Bentuk Kearifan Lokal Terkait Pemanfaatan Hasil Hutan Di Sekitar Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Di Desa Kuta Rakyat, Desa Dolat Rakyat, Desa Jaranguda, Dan Desa Tanjung Barus, Kabupaten Karo)

2 38 114

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 3

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Analisis gender pada kegiatan pengelolaan hutan bersama masyarakat (Kasus rumahtangga peserta PHBM, Desa Lolong, Jawa Tengah)

1 16 172

Formulasi Strategi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat

2 35 364

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Struktur dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Peserta Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Bogorejo

1 16 141

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

Strategi Dan Struktur Nafkah Rumahtangga Petani Sekitar Hutan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2 21 89