Peneliti tidak hanya membaca isi dokumen untuk memahami PHBM di Kuningan. Pemahaman tentang isi dokumen diperoleh peneliti melalui diskusi
dengan Dosen Pembimbing, anggota LPI, Perhutani dan LSM. Wawancara tentang isi dokumen memberikan informasi dan pemahaman tentang konteks
pembentukan dokumen, isi dokumen, alasan pembuatan dokumen dan kepentingan aktor pembuat dokumen.
Cek silang selalu dilakukan peneliti dalam memahami isi dokumen. Cek silang penting dilakukan terutama untuk memahami konteks yang mendasari
pembentukan dan isi sebuah dokumen. PHBM dirumuskan oleh tiga aktor utama, Perhutani, LSM dan MDH dan pemerintah daerah, yang memiliki kepentingan
yang berbeda pada PHBM. Isi dokumen tidak selalu menunjukkan realitas sosial yang sebenarnya terjadi.
3.4 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang diharapkan dapat memberi pemahaman pada masalah penelitian. Tineliti dipilih secara purposif berdasarkan
pada kebutuhan data untuk menjawab masalah penelitian. Tineliti awal adalah orang-orang yang pertama kali dikenal peneliti di Desa Padabeunghar, Kepala
Desa Padabeunghar, Pak Suh dan B i E n. Peneliti banyak memanfaatkan hubungan yang telah dibangun LSM KANOPI sebagai pintu masuk pada komunitas Desa
Padabeunghar. Tineliti selanjutnya ditentukan berdasarkan informasi dari tineliti pertama atau disebut teknik bola salju.
Berdasarkan wawancara dengan responden
33
awal maka dipilih empat orang aparat desa, satu orang sopir angkutan, dua orang mandor perhutani, dan
seorang ketua kelompok penggarap hutan sebagai informan
34
. Pemilihan empat orang aparat desa dilakukan karena empat orang aparat desa itu yang dapat hadir
pada saat peneliti meminta Kepala desa mengundang aparat desa untuk memberi gambaran profil sosial-ekonomi desa. Sopir angkutan yang juga ketua pemuda
Desa Padabeunghar dikenal peneliti di rumah Pak Suh. Bang Le i, nama sopir angkutan itu, aktif mengikuti kegiatan pengelolaan hutan yang dipelopori kepala
desa Desa Padabeunghar dan dapat memberikan gambaran aktivitas pemuda di
33
Responden adalah tineliti yang memberikan keterangan tentang dirinya sendiri.
34
Informan adalah tineliti yang memberikan keterangan tentang orang lain
Desa Padabeunghar. Dua orang mandor Perhutani, Pak Bd dan Pak Uj, dipilih sebagai tineliti karena dapat memberikan informasi tentang pengelolaan hutan
yang dilakukan Perhutani setelah ada PHBM. Ketua kelompok penggarap hutan terlambat diwawancari karena hambatan waktu, informan tidak ada di rumah pada
siang hari. Informasi dari tineliti ini memberi gambaran tentang profil sosial-ekonomi
desa, kelembagaan sosial yang be rperan dalam nafkah, sumber-sumber nafkah, aktivitas nafkah dan perbedaan pilihan nafkah pada usia tineliti yang berbeda.
Peneliti selanjutnya memilih seorang yang pernah bekerja di perkebunan karet, seorang bidan desa, seorang dukun bayi, seorang penyalur tenaga kerja, dua orang
pekerja bangunan, seorang pemuda yang biasa bermain di depan balai desa, seorang pedagang minuman di Kiara dan seorang pe milik warung di Desa
Padabeunghar untuk melengkapi informasi yang telah diperoleh. Pemilihan tineliti dilakukan dengan alasan kebutuhan data. Pekerja di
kebun karet dipilih setelah peneliti mendapat gambaran tentang peranan lahan kebun karet sebagai sumber nafkah rumahtangga. Bidan desa dan dukun bayi
diwawancarai untuk mendapat informasi tentang pilihan tindakan rumahtangga pada saat sakit dan informasi tentang strategi nafkah membatasi kelahiran pada
rumahtangga di Desa Padabeunghar. Penyalur tenaga kerja dan pekerja bangunan dipilih untuk memahami pilihan nafkah di luar desa yang banyak dipilih
rumahtangga di Desa Padabeunghar. Pemuda yang sering duduk di depan balai desa dipilih untuk melengkapi informasi dari tineliti awal tentang pergeseran
pilihan nafkah pada kelompok usia anak. Pedagang minuman dan pemilik warung dipilih setelah mendapat informasi tentang simpan pinjam informal di warung.
3.5 Unit Analisis