Jenis Kelamin Usia Signifikansi Sikap Bahasa Penutur BT
6.3 Signifikansi Sikap Bahasa Penutur BT
Bagian ini berisi uraian mengenai signifikansi perbedaan sikap bahasa dari penutur BT di Medan. Skor sikap bahasa yang diperoleh merupakan penggabungan skor dari sikap penguasaan bahasa BT, sikap masih menggunakan bahasa BT, sikap ingin mempertahankan bahasa BT dan sikap afeksi. Hasil analisis signifikansi sikap bahasa ini secara kuantitatif ingin melihat perbedaan responden berdasarkan variabel jenis kelamin, usia, lama tinggal, dan pemakaian bahasa. Simpulan penelitian didasarkan kepada hasil analisis secara kuantitatif yang ditrianggulasi oleh hasil analisis data secara kualitatif. Secara umum sikap bahasa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6.9 Uji Statistik Sikap Bahasa Penutur BT Variabel Keterangan Mean Std. Deviasi t F Sig. Laki-laki 11.6308 1.1385 Jenis Kelamin Perempuan 10.8265 1.2976 t = 3.228 0.002 25 tahun 10.7181 1.25883 Usia 25 tahun 11.7392 1.0924 t = - 4.244 5 - 10 tahun 11.266 1.15518 Lama Tinggal 10 tahun 11.1912 1.40465 t = 0.285 0.776 BT BI 11.7225 1.28314 BT = BI 11.3331 1.03234 Pemakaian Bahasa BT BI 10.6303 1.29389 F = 6.706 0.0026.3.1 Jenis Kelamin
Bagian ini berisi uraian mengenai sikap bahasa oleh penutur perempuan dan laki-laki di Medan. Simpulan penelitian didasarkan kepada hasil analisis secara kuantitatif yang ditrianggulasi oleh hasil analisis data secara kualitatif. Pembahasan setiap bagian ini Universitas Sumatera Utara dimaksudkan untuk mendapatkan temuan dan penjelasan tentang sikap bahasa bagi responden penutur BT kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok penutur laki-laki dan perempuan, terdapat perbedaan sikap bahasa penutur bahasa BT yang signifikan. Secara umum indeks sikap bahasa responden laki-laki mean 11,63 dengan standar deviasi 1,14 memiliki perbedaan dari indeks sikap bahasa responden perempuan mean 10,83 dengan standar deviasi 1,30. Berpedoman pada uji statistik t-test berdasarkan jenis kelamin pada sikap bahasa diperoleh t hitung sebesar 3,23 dengan df = 94 dan diperoleh nilai t sebesar 0,00. Karena nilai t 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan di dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa sikap bahasa berbeda secara signifikan berdasarkan jenis kelamin dari masyarakat BT di Medan.6.3.2 Usia
Usia penutur bahasa BT dalam penelitian ini didasarkan atas dua kategori yaitu muda dan tua. Secara kuantitatif sikap bahasa penutur BT kategori muda berusia ≤ 25 tahun dan kategori tua berusia 25 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua kelompok usia, terdapat perbedaan rata-rata mean tentang sikap bahasa penutur BT yang signifikan. Rata-rata sikap bahasa penutur berusia 25 tahun diperoleh mean sebesar 10,72 dengan standar deviasi 1,76 dan rata-rata mean penutur berusia ≤ 25 tahun sebesar 11,74 dengan standar deviasi 1,09. Analisis uji statistik dengan t test tentang sikap bahasa penutur BT diperoleh t hitung sebesar -4,24 dengan df sebesar 94 dan nilai t sebesar 0,00. Dari hasil Universitas Sumatera Utara perhitungan diperoleh nilai t lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00 maka Ho ditolak. Hal ini bermakna bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap sikap bahasa penutur BT berdasarkan usia. Ini bermakna sikap bahasa penutur BT usia 25 tahun lebih baik dari penutur BT usia ≤ 25 tahun.6.3.3 Variabel Lama Tinggal
Parts
» Bahasa Batak Toba Di Kota Medan (Kajian Interferensi Dan Sikap Bahasa)
» Latar Belakang Masalah Lambang
» Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
» Asumsi dan Hipotesis Klarifikasi Istilah
» Siregar, Bahren Umar 1996 Sugiyono 1996 Budiarsa, Made 2006
» Ma’alip, Saadiah 2008 Herman Van der Tuuk 1849 Nababan, P.W.J 1966
» Jenis-jenis Interferensi Pembagian Bidang Interferensi
» Konsep Sikap Bahasa Sibarani, Robert 1994
» Sikap Kebanggaan Bahasa language pride Sikap Kesadaran Norma Bahasa awareness of the norm
» Pengantar Metode dan Pendekatan
» Lokasi Penelitian Pengumpulan Data
» Informan dan Responden Instrumen Penelitian
» Silitonga, Mangasa 1973 Percival, W.K 1981 Komponen Afeksi Sikap Afeksi
» Fonologis Leksikal Bahasa Batak Toba Di Kota Medan (Kajian Interferensi Dan Sikap Bahasa)
» Penyimpangan Alternasi Bunyi Vokal
» Penyimpangan h sebagai bunyi [k] dan [h]
» Penyimpangan d sebagai bunyi [j] dan [d]
» Interferensi dalam Realisasi Asimilasi Fonem BT
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n+d → [dd]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n+j → [jj]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n+h →[kk]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem l+d → [ll]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n+p → [pp]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem r+n → [rr]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem ŋ + h → [kk]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n + t → [tt]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem ŋ + p → [kp]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem n + l →[ll]
» Penyimpangan Asimilasi Bahasa Batak Toba Di Kota Medan (Kajian Interferensi Dan Sikap Bahasa)
» Penyimpangan Asimilasi Fonem ŋ +d → [ŋg]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem k + h → [kk]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem p + h → [pp]
» Penyimpangan Asimilasi Fonem s + h → [ss]
» Interferensi dalam Sintaksis Interferensi Aspek Gramatikal
» Interferensi pada Pemarkah Kalimat Topik do
» Interferensi pada Pemarkah Kalimat Topik dope
» Frase Kelas Adverba Interferensi Pola Konstruksi Frase
» Sikap Masih Menguasai Sikap Bahasa Berdasarkan Variabel
» Sikap Masih Menggunakan Sikap Bahasa Berdasarkan Variabel
» Sikap Ingin Mempertahankan Sikap Bahasa Berdasarkan Variabel
» Sikap Afeksi Sikap Bahasa Berdasarkan Variabel
» Jenis Kelamin Usia Signifikansi Sikap Bahasa Penutur BT
» Variabel Lama Tinggal Variabel Pemakaian Bahasa
» Fonem n+j → [jj] Fonem ŋ+g → [gg]
» Fonem m+p → [pp] Fonem n+t → [tt]
» Fonem ŋ+h → [kk] Fonem n+s → [ss]
» Fonem n+h → [kk] Fonem r+n → [rr]
» Deskripsi Sikap Bahasa Penutur Batak Toba
» Deskripsi Interferensi Dalam BT
» Vokal Batak Toba Fonologi Bahasa Batak Toba
» Konsonan BT Pelafalan Fonem dalam BT
» Fonem vokal a beralternasi menjadi [o] dan [a] Fonem vokal a beralternasi menjadi [ ə] dan [a]
» Fonem vokal u beralternasi menjadi [i] Alternasi Gugus Vokal au menjadi [o]
» Alternasi Gugus Konsonan ns sebagai bunyi [cc] dan [ss]
» Asimilasi Fonem m+b → [bb] Asimilasi Fonem n+m → [mm] Asimilasi Fonem n+d → [dd]
» Asimilasi Fonem n+j → [jj] Asimilasi Fonem n+h →[kk] Asimilasi Fonem l+d → [ll]
» Asimilasi Fonem n+p → [pp] Asimilasi Fonem r+n → [rr] Asimilasi Fonem ŋ + h → [kk]
» Asimilasi Fonem n + s → [ss] Asimilasi Fonem n + t → [tt] Asimilasi Fonem ŋ + p → [kp]
» Asimilasi Fonem n + l →[ll] Asimilasi Asimilasi Fonem ŋ +d → [ŋg]
» Asimilasi Fonem k + h → [kk] Asimilasi Fonem p + h → [pp] Asimilasi Fonem s + h → [ss]
» Wujud dan Jenis Morfem BT Morfologi Nomina BT
» Pronomina Persona BT Nomina berfrasa
» Klausa Superordinatif disebut juga klausa bebas yaitu klausa yang dihubungkan oleh Kalimat Topik
» Pasif dengan di-, ni- dan –in
» Pasif dengan Proklitik hu-, ta-, dan hu-, hami ’kami’
» Kalimat Perintah Kalimat pasif dengan afiks tar- memiliki dan menyatakan tiga makna yaitu:
» Pasif dengan Sufiks -an Pasif dengan frase preposisi yang didahului tu
» Pasif dengan Menggunakan Verba hona-
» Pemarkah Kalimat Topik do Pemarkah Kalimat Topik ma
» Pemarkah Kalimat Topik pe Pemarkah Kalimat Topik be
» Frase Adverbial Leksikal Bahasa Batak Toba
» Partikel na ’yang’ Kata Kelas Nomina
Show more