’ .... saya rasa suatu umur yang sudah sangat matang’ Berdasarkan tuturan di atas, tampak bahwa penutur BT telah melakukan penyimpangan
terhadap sistem BT yaitu dengan memasukkan unsur BI berupa frase ajektiva. Penyimpangan tersebut disebabkan penutur BT terpengaruh dan terbiasa dengan pola konstruksi frase ajektiva
BI yang sering didengarnya ataupun dituturkannya dalam berkomunikasi disebabkan penguasaan kedua bahasa yang tidak sejajar. Penyebab lainnya adalah sikap penutur yang tampak kurang
perduli terhadap sistem BT sebagai penanda jati dirinya.
d. Frase Kelas Adverba
Frase adverba adalah frase endosentris berinduk satu yang induknya adverbia dan modifikatornya adverbia lain atau partikel.
Fenomena penyimpangan frase adverba dalam tuturan BT disebabkan masuknya unsur BI tampak dalam tuturan berikut.
188 [... dohot lebih kura ŋ lima ribu jiwa ruas ni pesde kota medan....] Data III.9
Penyimpangan dalam frase verba seperti pada tuturan di atas menggambarkan penutur bilingual BT-BI yang tidak sejajar. Pengenalan penutur terhadap sistem BI mengakibatkan dia
memasukkan unsur bahasa ini ke dalam tuturannya sehingga menyebabkan kekacauan sistem BT padahal dalam BT frase adverbia ini terdapat padanannya yaitu hurang lobi.
Tuturan tersebut seharusnya adalah
188a [...dohot hura ŋlobi lima ribu jiwa ruas ni PSD kota medan....]
dengan kurang lebih lima ribu jiwa sektor dari PSD kota medan ‘... dengan lebih kurang lima ribu jiwa sektor PSD kota Medan
Penyimpangan frase adverba seperti ini dapat juga dilihat dalam tuturan berikut.
189 [...jo ŋjok kami naeŋ maddok kata sesuai tu arahan ni panitia] Data III.10
Universitas Sumatera Utara
190 [... setiap hari pukkul walu sahat tu pukkul sappulu] Data III.11
191 [jala secara senior p є ikkon hormat do au...] Data III.9
Peristiwa interferensi seperti tampak pada tuturan di atas mengindikasikan bahwa penutur
adalah bilingual tidak sejajar yang bersikap kurang perduli terhadap sistem bahasanya. Penutur juga tampak terbiasa dengan penggunaan BI ini sehingga dia tidak dapat menghindar dari
pengaruh sistem B
2
-nya ini. Frase adverba yang baik dan sesuai dengan sistem BT dari tuturan yang meyimpang
tersebut tampak dalam tuturan berikut. 189a [... jo
ŋjok kami naeŋ maddok kata hobbar tu na pinabinotohon ni panitia]
berdiri kami akan mengatakan kata sesuai ke yang diberitahukan dari panitia ’Di sini kami berdiri hendak menyampaikan sepatah kata sesuai petunjuk panitia’
190a [...ganup ari pukkul walu sahat tu pukkul sappulu] tiap hari jam delapan sampai ke jam sepuluh
’...setiap hari jam delapan sampai jam sepuluh] 191a [jala hobbar tu ruhutruhut p
є ikkon hormat do au...]
dan sesuai ke secara aturan T harus hormat T saya ‘ Lagipula secara senior saya harus hormat....’
Berdasarkan data tuturan di atas, terlihat bahwa penutur BT melakukan penyimpangan terhadap sistem BT yaitu dengan memasukkan unsur BI berupa frase adverba
dalam tuturannya. Penyimpangan tersebut disebabkan penutur BT terpengaruh dan terbiasa dengan pola konstruksi frase adverba BI yang sering didengarnya ataupun dituturkannya dalam
berkomunikasi disebabkan penguasaan kedua bahasa yang tidak sejajar. Selain itu sikap penutur yang tampak kurang perduli terhadap sistem BT baku.
5.4 Interferensi Leksikal
Universitas Sumatera Utara
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Gejala interferensi dalam tuturan BT penutur di Medan menyebabkan kekacauan dalam sistem BT. Penyimpangan leksikal BT yang tampak merupakan serpihan-serpihan leksikal BI
yang masuk ke dalam tuturan BT. Masuknya unsur BI ke dalam BT dianggap sebagai interferensi yang menyebabkan
penyimpangan terhadap sistem BT karena serpihan leksikal BI tersebut ada padanannya dalam BT. Sebagaimana dinyatakan Chaer 2004 : 158 bahwa bila penggunaan serpihan bahasa lain
mengakibatkan penyimpangan terhadap suatu bahasa maka hal tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa interferensi. Interferensi leksikal dapat merupakan interferensi kata sederhana,
misalnya interjeksi, tipe minor, kata-kata pinjaman Weinreich, 1953. Pada penelitian ini interferensi yang ditemukan berupa kata sederhana, kata serapan,
dan kata majemuk dari BI berdasarkan kelas kata.
1. Kata Kelas Nomina