Fonem m+p → [pp] Fonem n+t → [tt]

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent .00 1 1.0 1.0 1.0 1.00 95 99.0 99.0 100.0 Valid Total 96 100.0 100.0 3 tong do ‘tetap’ DK Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent .00 7 7.3 7.3 7.3 1.00 89 92.7 92.7 100.0 Valid Total 96 100.0 100.0 4. Fonem m+p → [pp] Dalam sistem bunyi BT banyak ditemukan asimilasi bunyi seperti asimilasi regresif, progresif, dan resiprokal dalam suku kata dan antar kata. Bunyi jajaran fonem m+p baik dalam suku kata atau antar kata harus direalisasikan sebagai bunyi [pp]. Realisasi bunyi gabungan fonem m+p menjadi bunyi [pp] disebut asimilasi progresif. Berdasarkan data penelitian tes interferensi terdapat penyimpangan pelafalan terhadap bunyi jajaran fonem m+p yang direalisasikan oleh penutur BT di Medan menjadi bunyi [mp]. Jajaran fonem m+p yang terdapat dalam teks singkat berupa kata umpama [uppama] ’pantun, sajak’ dan dalam daftar kata berupa kata pajumpang [pajuppang] ’bertemu’. Realisasi pelafalan jajaran fonem m+p menjadi [pp] adalah sesuai kaidah sistem bunyi BT. Dilihat dari tabel frekuensi interferensi bunyi terhadap gabungan fonem m+p baik dalam teks singkat maupun daftar kata tergambar bahwa responden yang salah melafalkannya adalah 9 orang 9,4 pada TS dan 3 responden 3,1 pada DK. 4 umpasa ‘peribahasa’ TS Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ,00 87 90.6 90.6 90.6 Valid 1,00 9 9.4 9.4 100.0 Universitas Sumatera Utara 4 umpasa ‘peribahasa’ TS Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ,00 87 90.6 90.6 90.6 1,00 9 9.4 9.4 100.0 Total 96 100.0 100.0 4 pajumpang ‘bertemu’ DK Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ,00 93 96.9 96.9 96.9 1,00 3 3.1 3.1 100.0 Valid Total 96 100.0 100.0 5. Fonem n+t → [tt] Dalam sistem bunyi BT banyak ditemukan asimilasi bunyi seperti asimilasi regresif, progresif, dan resiprokal dalam suku kata dan antar kata. Bunyi jajaran fonem n+t baik dalam suku kata atau antarkata harus direalisasikan sebagai bunyi [tt]. Realisasi bunyi gabungan fonem n+t menjadi bunyi [tt] disebut asimilasi progresif. Berdasarkan data penelitian tes interferensi terdapat penyimpangan pelafalan terhadap bunyi jajaran fonem n+t yang direalisasikan oleh penutur BT di Medan dengan bunyi [nt]. Jajaran fonem n+t terdapat dalam TS berupa kata punguanta [pu ŋuatta] ’perkumpulan kita’ dan dalam daftar kata berupa kata sian taon [siat ta0n] ’dari tahun’. Realisasi pelafalan jajaran fonem n+t sebagai bunyi [tt] adalah sesuai kaidah sistem bunyi BT. Dilihat dari tabel frekuensi interferensi bunyi terhadap gabungan fonem n+t baik dalam teks singkat maupun daftar kata tergambar bahwa responden yang salah melafalkannya adalah 3 orang 3,1 pada TS dan 52 responden 54,2 pada DK. 5 punguanta ‘perkumpulan kita’ TS Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ,00 93 96.9 96.9 96.9 Universitas Sumatera Utara 1,00 3 3.1 3.1 100.0 Total 96 100.0 100.0 5 sian taon ‘dari tahun’ DK Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ,00 44 45.8 45.8 45.8 1,00 52 54.2 54.2 100.0 Valid Total 96 100.0 100.0 6. Fonem ŋ+h → [kk]