Informan dan Responden Instrumen Penelitian

Sampel untuk sikap bahasa diambil secara proporsional dengan teknik pengambilan percontoh acak berstrata stratified random sampling, dengan mempertimbangkan ciri sosial seperti jenis kelamin, usia, lamanya tinggal, dan pemakaian bahasa. Variabel jenis kelamin dibedakan atas Pria dan Wanita; usia dibedakan atas dua kelompok usia I adalah ≤ 25 tahun, dan kelompik usia II adalah 25 tahun, penggunaan bahasa dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu selalu menggunakan BT, penggunaan BT dan BI sama seringnya, dan selalu menggunakan BI. Berdasarkan pengelompokan tersebut, jumlah penutur BT yang akan dijadikan responden penelitian adalah 2 jenis kelamin x 2 usia x 3 pemakaian bahasa x 2 lama tinggal . Jumlah perkalian di atas digandakan sebanyak empat kali dengan pertimbangan bahwa berbagai variasi sosial yang lain dapat terwakili meskipun ciri sosial tersebut tidak disertakan dalam penelitian. Dengan demikian jumlah responden seluruhnya adalah 96 orang.

4.3.2 Informan dan Responden

Dalam penelitian ini digunakan 4 orang penutur asli BT sebagai informan. Salah seorang informan adalah ahli bahasa dan sekaligus peneliti BT dan juga pemerhati BT. Satu informan BT lainnya adalah sarjana dan pernah meneliti BT, satu informan lainnya adalah sarjana bahasa daerah dan merupakan pimpinan pusat dokumentasi BT di Universitas Nommensen. Informan keempat adalah ibu mertua peneliti sendiri yang banyak memberikan informasi tentang BT baik dalam bahasa maupun dalam adat budaya BT. Responden dalam penelitian ini adalah penutur BT asli kelahiran Tapanuli dan berdomisili di Medan secara menetap ataupun secara temporer dengan lama tinggal di Medan Universitas Sumatera Utara selama 5 tahun atau lebih. Selain itu, responden penelitian juga tidak merupakan hasil perkawinan campuran dari etnik lain.

4.3.3 Instrumen Penelitian

Untuk menjaring data sikap bahasa penutur BT, digunakan angket berupa kuesioner sebanyak 25 pernyataan dengan jawaban tertutup dengan menyediakan lima opsi jawaban rincian angket dapat dilihat pada tabel kisi-kisi yang disebarkan di empat kecamatan di kota Medan dengan variabel jenis kelamin, usia, lama tinggal, dan pemakaian bahasa. Selain itu untuk memperoleh data penelitian interferensi dalam BT digunakan instrumen tes berupa soal-soal dalam BT yang diambil dari korpus data interferensi yang telah diperoleh dari tigapuluh tuturan lisan penutur dari berbagai situasi sebagai data primer, untuk data penelitian interferensi diambil secara acak duapuluh item sebagai variabel fonologis, masing- masing lima item untuk variabel leksikal, lima item untuk variabel morfologi, dan lima item untuk variabel sintaksis sehingga diperoleh 35 butir soal interferensi. Setiap butir soal disediakan lima opsi jawaban yang di dalamnya terdapat unsur-unsur bunyi, kata, gramatikal BT dan juga BI sebagai distraktornya. Sebelum angket sikap bahasa dan instrumen tes interferensi diujicobakan kepada penutur BT di Medan, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada tiga orang penutur asli BT kelahiran Tapanuli yang berdomisili di Medan. Para penutur asli tersebut juga merupakan ahli bahasa dan giat menekuni BT. Setelah melalui revisi yang berulangkali dilakukan disebabkan terdapatnya butir-butir soal yang tidak sesuai dengan kaidah BT, maka angket dan instrumen tes dianggap layak untuk diujicobakan. Uji coba angket dan instrumen tes dilakukan kepada 30 orang penutur asli BT kelahiran luar kota Medan yang dilakukan peneliti dibantu oleh 3 orang penutur asli BT. Setelah Universitas Sumatera Utara uji coba angket dan instrumen dilakukan, dihitung validitas dan reliabilitas butir soal pernyataan ternyata terdapat lima butir yang tidak valid gugur. Setelah kelima butir soal yang gugur dibuang, maka dilakukan kembali penghitungan validitas dan reliabilitas angket dan instrumen, ternyata hasil perhitungan memperlihatkan valid. Selanjutnya angket dan instrumen yang telah valid tersebut diujikan kembali kepada 96 responden penutur BT untuk mendapatkan data hasil penelitian. 4.3.3.1 Instrumen Sikap Bahasa Instrumen sikap bahasa yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur indikator sikap penguasaan bahasa BT. Sedangkan instrumen yang berupa non tes kuesioner digunakan untuk mengukur indikator sikap bahasa menggunakan dan sikap bahasa ingin mempertahankan serta sikap afeksi terhadap bahasa BT. Adapun sebaran butir instrumen untuk mengukur sikap bahasa disajikan seperti terlihat pada tabel kisi-kisi berikut. Tabel 4. 1 Kisi-kisi Instrumen Sikap Bahasa Indikator Sub Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Sikap Bahasa 1. Masih Menguasai 2. Masih Menggunakan 3. Ingin Mempertahankan 1.1. Kosa kata 1.2. Pengucapan 1.3. Kalimat 2.1. Dalam keluarga: orang tua, saudara kandung 2.2. Luar keluarga: tetangga, teman sesuku 3.1. Mengajarkan 3.2. Mengoreksi 3.3. Menjelaskan 3.4. Bertanya 3.5. Membaca 1,2 6 3,4,5,7 8,9 10,11,12 13 14 15 16 17 17 Universitas Sumatera Utara Sikap Afeksi - pernyataan positif - pernyataan negatif 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10 10 Sebelum instrumen penelitian ini disebarkan untuk digunakan dalam menjaring data penelitian, terlebih dahulu dilakukan ujicoba instrumen. Adapun ujicoba yang dilakukan adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Ujicoba instrumen penelitian dilakukan kepada responden sebanyak 30 orang penutur BT di Medan. Adapun hasil ujicoba instrumen diuraikan atas indikator dengan hasil sebagai berikut: 1. Sikap Bahasa a. Indikator Sikap Bahasa: Masih Menguasai BT Instrumen untuk mengukur sikap bahasa penguasaan bahasa BT disusun berupa tes, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 7 item. Setiap butir item tes dibuat dengan 5 option alternatif jawaban. Dari kelima option yang dibuat, hanya salah satu option yang paling benar. Jika responden menjawab benar diberi skor 1, dan bila menjawab salah diberi skor 0. Uji validitas tes penguasaan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus KR-20. Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh 1 butir yang tidak valid yaitu butir nomor 4. Karena butir nomor 4 tidak valid, maka butir tersebut tidak digunakan gugur dalam menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20 diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,677. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif cukup baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian. Universitas Sumatera Utara b. Indikator Sikap Bahasa: Masih Menggunakan BT Instrumen untuk mengukur masih menggunakan BT disusun berupa kuesioner angket, dengan jumlah pernyataan sebanyak 5 item. Option alternatif jawaban angket disusun dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban tersebut terdiri dari 5 option, yaitu: a selalu b sering c kadang-kadang d jarang e tidak pernah. Dalam penskoran jawaban yang diberikan oleh responden yaitu bila menjawab: Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2 dan Tidak pernah = 1. Uji validitas angket penggunaan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh semua butir valid sehingga tidak ada yang gugur dan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,726. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif cukup baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian. c. Indikator Sikap Bahasa: Ingin Mempertahankan BT Instrumen untuk mengukur mempertahankan bahasa BT disusun berupa kuesioner angket, dengan jumlah pernyataan sebanyak 5 item. Option alternatif jawaban angket disusun dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban tersebut terdiri atas 5 option. yaitu: a selalu b sering c kadang-kadang d jarang e tidak pernah. Dalam penskoran jawaban yang diberikan oleh responden yaitu bila menjawab: Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2 dan Tidak pernah = 1. Universitas Sumatera Utara Uji validitas angket mempertahankan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh semua butir valid sehingga tidak ada yang gugur dan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,749. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian.

2. Sikap Afeksi

Instrumen untuk mengukur sikap afeksi terhadap bahasa BT disusun berupa kuesioner angket, dengan jumlah pernyataan sebanyak 10 item. Option alternatif jawaban angket disusun dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban tersebut terdiri atas 5 option. yaitu: a sangat setuju b setuju c kurang setuju d tidak setuju e sangat tidak setuju. Dalam penskoran jawaban yang diberikan oleh responden, untuk pernyataan positif yaitu bila menjawab: Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Kurang setuju = 3, Tidak setuju = 2 dan Sangat tidak setuju = 1. Sedangkan untuk penyataan negatif, penskorannya yaitu : Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Kurang setuju = 3, Tidak setuju = 4 dan Sangat tidak setuju = 5. Uji validitas angket sikap afeksi terhadap bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh satu butir yang tidak valid yaitu butir nomor 8, sehingga tidak digunakan dalam menjaring data penelitian. Universitas Sumatera Utara