Siregar, Bahren Umar 1996 Sugiyono 1996 Budiarsa, Made 2006

komponen tutur yang lainnya, seperti situasi tutur, peristiwa tutur, pokok tutur, dan norma tutur sesuai dengan fungsi bahasa sebagai media komunikasi di masyarakat.

3. Siregar, Bahren Umar 1996

Disertasi Siregar 1996 mengkaji “Pilihan bahasa language choice dalam masyarakat bilingual atau multilingual”. Di dalam kajiannya, yang termasuk ranah sosiolinguistik, pilihan bahasa merupakan tipikal perilaku berbahasa dari masyarakat yang bilingual atau multilingual. Bagi masyarakat yang menggunakan lebih dari satu bahasa, bahasa ibu B 1 dan bahasa lain di luar bahasa ibu B 2 memungkinkan adanya variasi atau keragaman bahasa dari aspek penggunaannya. Di dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa fenomena berbahasa dari masyarakat yang bilingual melahirkan kemungkinan adanya interferensi bahasa ‘linguistic interference’ yang dianggap sebagai penyimpangan bahasa sebagai akibat adanya kontak bahasa meminjam istilah Weinreich,1958.

4. Sugiyono 1996

Dalam tesisnya, Sugiyono 1996 meneliti tentang “Stratifikasi Sosial Interferensi Fonetis Bahasa Sunda-Indonesia”. Penelitiannya difokuskan pada bunyi-bunyi frikatif yang terdapat dalam bahasa Indonesia yang mengalami interferensi dari penutur Indonesia - Sunda. Responden yang digunakan adalah penutur bilingual Sunda-Indonesia dengan variabel sosial berdasarkan kelas, usia, dan pemakaian bahasa Sunda - Indonesia. Dalam penjaringan data interferensi digunakan dua cara yaitu pembacaan teks singkat dan daftar kata. Landasan teori yang digunakan dalam penelitiannya adalah teori Weinreich. Hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa tiga dari empat ciri sosial memiliki korelasi yang kuat terhadap interferensi. Tingkat interferensi terendah Universitas Sumatera Utara terdapat pada penutur kelompok muda generasi kedua yang berpendidikan tinggi yaitu mereka yang frekuensi penggunaan bahasa Indonesia lebih sering daripada bahasa Sunda.

5. Budiarsa, Made 2006

Dalam disertasinya, Budiarsa 2006 meneliti tentang “Penggunaan Bahasa Dalam Ranah Pariwisata Pada Beberapa Hotel di Bali” yang salah satu fenomena bahasa dalam kontak bahasanya adalah interferensi bahasa. Temuan penelitiannya terhadap interferensi bahasa Indonesia dalam penggunaan bahasa Inggris adalah dalam aspek fonologis mencakup pelafalan konsonan, konsonan kluster, dan penggunaan tekanan kata stres; pada aspek morfologis mencakup pengulangan kata dasar dan penjamakan, dan pada aspek sintaksis yang mencakup pembentukan kalimat pasif, pembentukan kalimat kala kini, dan pembentukan kalimat kala lampau, sedangkan interferensi penggunaan bahasa Indonesia terdapat hanya pada aspek morfologi dan fonologi. Dalam aspek morfologi, penutur sering menambahkan prefiks atau sufiks bahasa Indonesia dengan menggunakan proses morfologis bahasa Indonesia sehingga membentuk kata-kata gabungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, seperti men- training, ter-entry.

6. Sinambela, Martolop 2008