110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  dapat  disimpulkan sebagai berikut:
1. Media  pembelajaran  berbasis  ICT  ini  dikembangkan  mengacu
kurikulum SD
2013. Prosedur
pengembangan media
pembelajaran ini
dikembangkan berdasarkan
model pengembangan Borg  Gall yang dikombinasikan dengan model
Pengembangan ASSURE.
Jadi, langkah-langkah
model pengembangan tersebut adalah :
a. Potensi dan masalah
1 Melakukan analisis karakteristik siswa
2 Wawancara
b. Pengumpulan data
1 Hasil wawancara
c. Desain produk
1 Menetapkan tujuan pembelajaran.
2 Memilih metode, media dan materi pembelajaran,
3 Pemanfaatan bahan dan media pembelajaran
4 Melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran
d. Validasi
1 Evaluasi
e. Revisi desain
1 Revisi
2. Berdasarkan  hasil  penelitian  pengembangan  yang  telah  dilakukan
melalui  tahap-tahap  pengembangan,  produk  yang  dibuat  harus divalidasi  oleh  dua  pakar  ICT  dan  dua  guru.  Hasil  validasi  yang
dilakukan  dengan  vaidator  ahli  I  Ibu  I  memperoleh  skor  3,  72 dengan  kategori  “sangat  baik”.  Hasil  validasi  yang  dilakukan
dengan  validator  ahli  II  Ibu  A  memperoleh  skor  3,72  dengan kategori “sangat baik”. Validasi yang dilakukan dengan guru SDN
Kalasan 1 Ibu S memperoleh skor 3,29 dengan kategori “sangat baik”.  Sementara  validasi  yang  dilakukan  dengan  guru  SDN
Timbulharjo  Bapak  B  memperoleh  skor  3,18  dengan  kategori “baik”.  Jadi  rerata  skor  yang  diperoleh  dari  keempat  validator
adalah  3,47 .
Skor  tersebut  telah  menunjukkan  bahwa  kualitas media  pembelajaran  berbasis  ICT  mengacu  Kurikulum  SD  2013
pada  subtema  Pemanfaatan  Energi  untuk  siswa  kelas  IV  sekolah dasar  memiliki  kualitas  “sangat  baik”    yang  ditinjau  dari
keringkasan materi,
ketertarikan gambar
latar, ketepatan
penggunaan  hiperlink,  kecepatan  penggunaan  animasi  dan penggunaan
video yang
mendukung dan
sesui dengan
pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan Pengembangan
Media  pembelajaran  berbasis  ICT  yang  dikembangkan  pada penelitian  ini  memiliki  beberapa  keterbatasan  yang  dapat
dipaparkan sebagai berikut: a.
Wawancara  untuk  analisis  kebutuhan  hanya  dilakukan  hanya dengan 1 guru kelas IV sekolah dasar sehingga informasi yang
diperoleh  masih  belum  terlalu  luas  dan  informasi  tersebut masih hanya seputar pemahaman guru tentang siswa. Pada hal
sebenarnya perlu juga pendapat dari orang tua siswa atau siswa itu sendiri. Hal ini dikarenakan siswa tidak hanya berdinamika
dengan  guru  saja  tetapi  di  rumah  siswa  masih  membutuhkan pendampingan dari orang tua juga.
b. Tidak terlaksananya uji coba lapangan atas media pembelajaran
berbasis  ICT  yang  dibuat  karena  keterbatasan  waktu  dalam penelitian  dan  media  pembelajaran  berbasis  ICT  ini
dikembangkan untuk guru dalam membantu pemahaman siswa terkait meteri yang diajarkan sesuai dengan tuntutan kurikulum
2013,  serta  memotivasi  siswa  untuk  berpartisipasi  aktif  dalam proses pembelajaran.
C. Saran