Validitas dan Reliabilitas Tes

206 pengertian yang sama dengan indikator. Dengan demikian, konsep pengukuran validitas konstrak pada tes hasil belajar adalah apakah indikator-indikator kompetensi atau kompetensi dasar yang diukur telah mendukung kompetensi akhir yang ingin dicapai.

c. Validitas Kriteria

Validitas kriteria merupakan validitas yang selalu dikaitkan dengan kriteria eksternal yang dijadikan dasar pegujian skor tes. Ada dua validitas kriteria yaitu validitas prediktif dan validitas kongkuren. Validitas prediktif merujuk pada daya prediksi suatu instrumen terhadap kriteria penilaian diperoleh pada masa yang akan datang. Validitas kongkuren concurrent validity , adalah membandingkan skor hasil tes yang diperoleh dengan kriteria skor tes lain yang diperoleh sebelumnya. Konsep validitas kriteria diilustrasikan pada gambar 2. Koefisien korelasi antara skor tes dan skor kriteria menunjukkan sejauhmana kesesuaian antara hasil ukur tes dengan hasil ukur tes lain yang sudah teruji kualitasnya. Gambar 4. 14. Konsep validitas kriteria

d. Reliabilitas

Istilah reliabel dapat diartikan tetap atau konstan. Reliabilitas mengukur kemampuan instrumen untuk menghasilkan data yang mendekati sama bila instrumen tersebut digunakan berulang-ulang pada objek yang sama dan dengan cara yang sama. Analisis reliabilitas selalu dikaitkan dengan konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana hasil pengukuran tetap konstan dan konsisten dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. Pengukura n sekarang Pengukuran sebelumnya Pengukuran pada masa yang akan datang Prediksi Kongkuren 207 Pengujian reliabilitas suatu instrumen dapat dikerjakan secara internal dan eksternal. Pengujian reliabilitas secara internal internal consistency berkaitan dengan analisis konsistensi butir-butir yang ada dalam instrumen dengan cara membagi satu set butir-butir pertanyan menjadi dua bagian yang sama, bisa dengan cara membagi butir awal dan akhir atau ganjil dan genap. Pengujian reliabilitas secara eksternal dapat dilakukan melalui analisis tes ulang test-retest berkaitan dengan stabilitas tes stability, tes paralel parallel test . Test-retest diterapkan dengan cara melakukan pengujian pada kelompok orang yang sama, dengan instrumen yang sama tetapi waktu yang berbeda. Apabila jawaban peserta test relatif sama, maka instrumen dinyatakan reliabel. Tes paralel dilakukan dengan dua perangkat instrumen yang menggunakan indikator sama tetapi susunannya setara yang diujikan pada orang yang sama. Instrumen dinyatakan reliabel apabila menunjukkan hasil pengukuran yang sama, meskipun perangkat tesnya berbeda atau paralel. Dengan ketiga metode tersebut, yaitu metode tes ulang, tes paralel dan konsistensi internal, akan menghasilkan taksiran koefisien reliabilitas yang berbeda. Koefisien reliabilitas yang sebenarnya adalah sulit untuk dapat diamati sehingga yang diperoleh hanyalah koefisien reliabilitas taksiran. Tes hasil belajar dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya alpha 7 Nunnaly: 1987.

5. Penafsiran Hasil dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian

Sebelum dilakukan penafsiran hasil analisis pengujian, perlu dilakukan penetapan keberhasilan penguasaan kompetensi dan penyusunan profil hasil penilaian. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dimaksudkan berikut penjelasannya.

a. Penetapan Keberhasilan Penguasaan Kompetensi

Ada dua acuan yang digunakan dalam penetapan keberhasilan peserta didik yaitu acuan normarelatif atau acuan kriteriapatokan. Kedua acuan tersebut menggunakan asumsi yang berbeda tentang kemampuan seseorang. Penilaian acuan norma berasumsi bahwa kemampuan orang berbeda dan dapat