Membuka Tanya Jawab dan Diskusi

172 3 memberi semangat bekerjasama dan saling menghormati. Menurut Gillies, 2004; Kutnick, 2006, belajar pada kelompok kecil memiliki indikasi efektif apabila guru: 1 membantu siswa memahami dan mengembangkan keterampilan yang melibatkan kerja kelompok, 2 menjelaskan kepada siswa apa yang diharapkan untuk dikerjakan dari kerja kelompok 3 memberi pengarahan terhadap tugas dan prosedur diskusi sebelum kerja kelompok dimulai. 4 menindaklanjuti dan memberi umpan balik hasil kerja kelompokhasil diskusi.

b. Memberi Pengalaman Langsung

Belajar berdasarkan pengalaman memiliki daya simpan ingatan yang lebih kuat dan tahan lama dari pada belajar hanya dengan mendengarkan dan membaca. Dale melakukan studi daya tahan ingatan setelah 24 jam belajar dengan hasil seperti diilustrasikan pada gambar berikut ini. Sumber: Sausa, David A. 2001. Gambar 4. 12. Piramida daya tahan ingatan setelah 24 jam belajar 173 Berdasarkan gambar tersebut, belajar berdasarkan pengalaman memberi retensi daya tahan ingatan yang lebih lama dan membangkitkan apresiasi afektif perasaan, nilai-nilai dan sikap. Beberapa metode yang dapat memberi pengalaman langsung misalnya: 1 bermain peran role play menggunakan drama, simulasi, dan permainan 2 menonton permainan yang ditunjukkan secara profesional pada film atau video, dan pengalaman langsung berbasis pada tugas atau kunjungan. Bermain peran dalam bentuk drama digunakan untuk menggambarkan karakter berbagai macam tokoh-tokoh masyarakat yang diperankan. Drama lebih banyak mengajarkan nilai-nilai karakter positifnegatif dalam kehidupan sosial. Simulasi merupakan metode bermain peran yang dikaitkan dengan pekerjaan. Simulasi banyak digunakan untuk menirukan situasi kerja yang mahal, berbahaya dan sulit jika dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Contoh permainan simulasi misalnya: simulasi menerbangkan pesawat, simulasi mengajar bagi calon guru, simulasi ujian SIM, dsb. Permainan merupakan metode yang memberi peluang kebebasan tetapi kompetitif. Metode pembelajaran yang menggunakan permainan misalnya metode TGT teams games tournament , make a match, out bound, dsb. Ada beberapa keuntungan metode permainan antara lain dapat menambah rasa percaya diri, semangat belajar, siswa dituntut aktif.

c. Memanfaatkan TIK

Seiring dengan kemajuan teknologi, pada saat ini telah berkembang kegiatan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK. Kegiatan belajar yang berbasis pada TIK adalah: 1 blended learning yaitu kombinasi kegiatan belajar menggunakan TIK dengan kegiatan belajar tatap muka tidak menggunakan TIK. 2 e-learning: merupakan kegiatan belajar yang menggunakan sumber belajar dari internet, berteknologi 174 on line seperti blogs, email, e-book, e-library, teleconference, dll 3 computer-assisted learning: merupakan kegiatan belajar menggunakan komputer yang berbasis pada paket sofware yang dirancang sebagai alat-alat belajar. Proses pembelajaran berlangsung di laboratorium komputer 4 learning platforms: merupakan sebuah kumpulan web berbasis sumber-sumber TIK dan dapat digunakan dalam forum diskusi interaktif 5 the virtual learning environment VLE: siswa dan guru mengakses sistem software yang mendukung pembelajaran. Guru dan siswa bersama-sama menggunakan cara yang tersedia di layar monitor guru, siswa menggunakan jalur yang sama untuk mengikuti petunjuk dari guru. Komputer ditata menggunakan jaringan Local Area Network.

d. Mengintegrasikan Nilai-nilai Karakter

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 18 nilai-nilai karakter untuk dapat diintegrasikan pada kegiatan sekolah dan kegiatan pembelajaran. Integrasi nilai-nilai karakter telah tercermin pada RPP yang disusun guru. Pusat Kurikulum 2010 memberi contoh integrasi nilai karakter pada tingkat kelas dengan indikator sebagai berikut: Tabel 4. 5. Indikator Kelas integrasi nilai karakter Nilai-nilai Indikator Kelas 1. Religius  Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.  Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah. 2. Jujur  Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.  Tempat pengumuman barang temuan atau hilang.  Larangan menyontek. 3. Toleransi  Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.