SMK di Indonesia PERSPEKTIF PENDIDIKAN

14 No BIDANG STUDI KEAHLIAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETISI KEAHLIAN 9.Teknik Perkapalan 1. Teknik Kontruksi Kapal Baja 2. Teknik Kontruksi Kapal Kayu 3. Teknik Kontruksi Kapal Fiberglas .4. Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 5. Teknik Pengelasan Kapal TEKNOLOGI DAN REKAYASA 6. Kelistrikan Kapal 7. Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal 8. Interior Kapal 10.Teknologi Tekstil 1. Teknik Pemintalan Serat Buatan 2. Teknik Pembuatan Benang 3. Teknik Pembuatan Kain 4. Teknik Penyempurnaan Tekstil 5. Garmen 11. Teknik Grafika 1. Persiapan Grafika 2. Produksi Grafika 12.Geologi Pertambangan 1. Geologi Pertambangan 13.Instrumentasi Industri 1. Teknik Instrumentasi Gelas 2. Teknik Instrumentasi Logam 3. Kontrol Proses 4. Kontrol Mekanik 1.14. Teknik Kimia 1. Kimia Analisis 2. Kimia Industri 1.15. Pelayaran 1. Nautika Kapal Penangkap Ikan 2. Teknika Kapal Penangkap Ikan 3. Nautika Kapal Niaga 4. Teknika Kapal Niaga 16. Teknik Industri 1. Teknik Manajemen Produksi 2. Teknik Manajmn Pergudangan 3. Teknik Manajmn Transportasi 17.Teknik Perminyakan 1. Teknik Produksi Perminyakan 2. Teknik Pemboran Minyak 3. Teknik Pengolh Minyak, Gas dan Petro Kimia 18.Teknik Elektronika 1. Teknik Audio-Video 2. Teknik Elektronika Industri 3. Teknik Mekatronika 15 No BIDANG STUDI KEAHLIAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETISI KEAHLIAN 2 TEKNOLOGI 1.Teknik Telekomunikasi 1. Teknik Transmisi Telekomunikasi INFORMASI 1. Teknik Suitsing DAN 1. Teknik Jaringan Akses KOMUNIKASI 2. Teknik Komputer dan Informatika 1. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Teknik Komputer dan Jaringan 3. Multi Media 4. Animasi 3.Teknik Broadcasting 1. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian .2. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio 3 KESEHATAN 1. Kesehatan 1. Keperawatan 2. Keperawatan Gigi 3. Analis Kesehatan 4. Farmasi .5. Farmasi Industri 2. Perawatan Sosial 1. Perawatan Sosial 4 SENI, 1. Seni Rupa 1. Seni Lukis KERAJINAN 2. Seni Patung DAN 3. Desain Komunikasi Visual PARIWISATA 4. Desain Produk Interior Landscaping 2. Desain dan Produksi Kria 1. Desain dan Produksi Kria Tekstil 2. Desain dan Produksi Kria Kulit 3. Desain dan Produksi Kria Keramik 4. Desain dan Produksi Kria Logam 5. Desain dan Produksi Kria Kayu 3. Seni Pertunjukan 1. Seni Musik Klasik 2. Seni Musik Non Klasik 3. Seni Tari 4. Seni Karawitan 5. Seni Pedalangan 6. Seni Teater 4. Pariwisata 1. Usaha Perjalanan Wisata 2. Akomodasi Perhotelan 5. Tata Boga 1. Jasa Boga 2. Patiseri 6. Tata Kecantikan 1. Kecantikan Kulit 2. Kecantikan Rambut 7. Tata Busana 1. Busana Butik 16 No BIDANG STUDI KEAHLIAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETISI KEAHLIAN 5 AGRIBISNIS DAN AGRO TEKNOLOGI 1. Agribisnis Produksi Tanaman 1. Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura 2. Agribisnis Tanaman Perkebunan 3. Agribisnia Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman. 2. Agribisnis Produksi Ternak 1. Agribisnis Ternak Ruminansia 2. Agribisnis Ternak Unggas 3. Agribisnis Aneka Ternak 4. Perawatan Kesehatan Ternak 3.Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 1. Agribisnis Perikanan 2. Agribisnis Rumput Laut 4.Mekanisasi Pertanian 1. Mekanisasi Pertanian 5. Agribisnis Hasil Pertanian 1. Tek. Pengolahan Hasil Pertanian 2. Pengawasan Mutu 6.Penyuluhan Pertanian 1. Penyuluhan Pertanian 7. Kehutanan 1. Kehutanan 4 tahun 6 BISNIS DAN 1. Administrasi 1. Administrasi Perkantoran MANAJEMEN 2. Keuangan 1. Akuntasi 2. Perbankan 3. Tata Niaga 1. Pemasaran Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, terlihat bahwa Jumlah bidang studi keahlian di SMK ada 6, jumlah program studi keahlian ada 40 dan jumlah kompetensi keahlian ada 121. Dengan jumlah kompetensi keahlian sebanyak 121, diharapkan lulusan SMK relevan dengan kebutuhan di dunia kerja dan dunia industri.

F. Dalil Pendidikan Kejuruan

Prosser A. Charles and Quigley Thos 1950 yang merupakan bapak Pendidikan Kejuruan Vocational Education, memberikan 16 dalil atau prinsip dasar pendidikan kejuruan. Pendidikan Kejuruan akan berhasil bila memenuhi 16 prinsip dasardalil tersebut. Prinsip-prinsip dasar pendidikan kejuruan adalah sebagai berikut. 1. Vocational education will be efficient in proportion as the environment in which the leaner is trained is a replica of the 17 environment in which he must subsequently work . Pendidikan kejuruan akan efisien apabila disediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan masalah yang sama atau merupakan replikatiruan thd lingkungan di mana mereka natinya bekerja 2. Effective vocational training can only be given where the training jobs are carried on in the same way which the same operation, the same tool and the same machines in the occupational itself . Latihan kejuruan dapat diberikan secara efektif hanya jika latihan dilaksanakan dengan cara yang sama, operasi sama, peralatan sama dengan macam kerja yang akan dialksanakan kelak 3. Vocational education will be effective in proportion as it trains the individual directly and specifically in the thinking habits and the manipulative habits required in the occupation itself . Pendidikan kejuruan akan efektif apabila individu dilatih secara langsung dan spesifik untuk membiasakan cara bekerja dan berfikir secara teratur 4. Vocational education will be effective in proportion as it enables each individual to capitalize his interests, aptitudes and intrinsic intelligence to the highest possible degree . Pendidikan akan efektif jika membantu individu untuk mencapai cita-cita, kemampuan, dan keinginan yang lebih tinggi 5. That effective vocational education for any profession, calling, trade, occupation or job can only be given to the selected group of individuals who need it, want it and are able to profit by it . Pendidikan kejuruan untuk satu jenis keahlian, posisi, dan ketrampilan akan efektif hanya jika diberikan pada klompok individu yg merasa memerlukan, menginginkan dan mendaptkan keuntungan dri padanya 6. Vocational education will be effective in proportion as the specific training experience for forming right habits of doing and thinking are repeated to the point that the habits developed are those of the finished skill necessary for gainful employment . Penataran kejuruan akan efektif bila pengalaman penataran yang dilakukan akan melatih membiasakan bekerja dan berfikir secara teratur, shg mrpkn sarana yg betul2 diperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja 18 7. That vocational education will be effective in proportion as the instructor has successful experience in the application of skill and knowledge to the operation and processes he undertakes to teach . Pendidikan kejuruan yang efektif apabila instruktur telah mempunyai pengalaman yang berhasil di dalam menerapkan ketrampilan dan pengetahuan mengenai operasi dan proses 8. For every occupation there is a minimum of productive ability which an individual must possess in order to secure or retain employment in that occupation. If vocational education is not carried to that point with that individual, it is neither personally nor socially effective . Untuk setiap jenis pekerjaan, indidividu minimum harus memiliki kemampuan berproduksi agar bisa mempertahankan diri sbg karyawan pd pekerjaan tsb 9. Vocational education must recognize condition as they are and must train individuals to meet more efficient ways of conducting the occupation may be known and that better working condition are highly desirable . Pendidikan kejuruan harus memahami posisinya di masyarakat, melatih individu untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dan menciptakan kondisi kerja yang lebih baik 10. The effective establishment of process habits in any leaner will be secured proportion as the training is given on actual jobs and not on exercises or pseudo jobs . Kebiasaan kerja akan terjadi, apabila pendidikan kejuruan memberi pelatihan dengan pekerjaan yang nyata, dan bukan sekedar pekerjaan untuk latihan atau pekerjaan yang bersifat tiruan. 11. The only reliable source of content for specific training in an occupation is in the experience of master of that occupation . Hanya dengan memberi pelatihan yang bersumber dari dunia kerja yang konsisten, meraka akan memiliki pengalaman tuntas dalam pekerjaan 12. For every occupation there is a body of content which is peculiar to that occupation and which practically has no functioning value in any other occupation . Untuk setiap jenis pekerjaan, terdapat saytu batang tubuh isi, satu materi yang sangat tepat untuk satu jenis pekerjaan, belum tentu cocok untuk pekerjaan yg lain