150 media. Untuk mengetahui efektivitas ini perlu ada pengukuran
hasil belajar melalui pre test dan post test.
3. Pengembangan Multimedia Audio Video
Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan media pembelajaran sendiri. Setiap jenis media memerlukan langkah
pengembangan yang
berbeda-beda. Pada
umumnya, pengembangan multimedia mengikuti empat langkah utama yaitu:
analysis, design, implementation of design , dan evaluation atau
disingkat ADIE. Berikut ini dipaparkan langkah-langkah pengembangan multimedia audio visual. Pengembangan media
audio visual membutuhkan dua kegiatan yaitu perancangan isi dan tampilan media. Perancangan isi media menurut Hackbarth, 1996:
178 meliputi tahap-tahap:
1 Memilih materi, menulis tujuan khusus, dan membuat storyboard
alur cerita secara umumgaris besar outline isi media
2 Memilih, mengumpulkan dan mengorganisasikan isi media, 3 Menulis skrip rancangan gambar, teks atau narasi video,
tipe shooting, transisi gambar dan musik pengiring secara rinci berbasis pada storyboard outline yang sudah
lengkap,
4 Mereview skrip dengan teman sejawatpeserta didik atau calon pengguna media dan merevisi skrip sesuai hasil
review 5 Memproduksi video mulai dari perancangan waktu
pengambilan gambar dan tokoh-tokoh yang berperan, mencatat urutan kegiatan untuk memudahkan dalam proses
pengambilan gambar, dan mengedit gambar. Kegiatan yang dilakukan pada setiap langkah tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut: 1 Memilih dan menyusun kerangka materi
Materi yang akan ditayangkan dalam video dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu: kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran, kemampuan mahasiswa, dan ketersediaan sumber pembelajaran. Produk media yang bagus adalah media
151 yang dapat menayangkan materi dengan lengkap, materi yang
sulit diperoleh atau sulit diterangkan. Setelah kerangka materi ditetapkan, langkah berikutnya adalah menulis tujuan
pembelajaran. Penulisan tujuan berfungsi sebagai pengendali supaya tayangan video tidak ke luar dari materi pelajaran.
Tujuan perancangan program yang baik mempertimbangkan beberapa hal yaitu audience, behavior, conditions, and degree.
Tujuan perlu mempertimbangkan: 1 audience dilihat dari karakteristik, potensi dan kemampuan peserta didik; 2
perilaku behavior dilihat dari motivasi belajarnya; 3 kondisi lokasi, peralatan dan waktu yang tersedia. Jangan sampai
membuat media audio visual sementara sekolah tidak memiliki peralatan untuk menayangkannya; 4 degree, yaitu tujuan
dapat menyesuaikan dengan tingkatan kinerja yang mampu diterima oleh peserta didik.
2 Mengumpulkan dan mengorganisasikan isi media Setelah tersusun kerangka isi outline media, tugas
berikutnya adalah mengumpulkan materi yang relevan. Materi kemudian diorganisasikan ke dalam kelompok materi dan
tujuan pembelajaran subject matter yang telah dipilih dan ditetapkan.
Isi media juga perlu disusun secara sistematis berdasarkan urutan materi, urutan penayangan, tingkat
kesulitan, prasyarat belajar, dsb. Perancang perlu mempelajari apa yang harus ditayangkan lebih dulu sebelum tayangan yang
lainnya. Urutan pengambilan gambar juga perlu dipikirkan jangan sampai ada pengulangan pengambilan gambar pada
tempat yang sama dalam waktu yang berbeda-beda, padahal pengambilan gambar dapat dilakukan dalam satu waktu saja
bila materi video sudah diorganisasikan dengan benar.
Setelah pengorganisasian materi selesai, perancang kemudian membuat alur pemikiran, konsep, ide, alur cerita,
yang lengkap dan catatan-catatan penting secara tertulis yang harus diingat pada saat produksi media video. Gambaran umum
rancangan video ini kemudian didiskusikan dengan anggota tim yang lain terutama tim produksi media. Hasil diskusi ditindak
lanjuti dengan perbaikan, perlengkapan dan penyempurnaan alur pemikirankonsep produksi media video yang tidak
terpikirkan sebelumnya. Gambaran umum alur produksi media video ini menjadi dasar dalam penyusunan skrip.