Perhitungan Jumlah Guru SMK

271 meningkatkan profesionalisme dan good governance SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi; 2 meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dengan mengacu delapan standar nasional pendidikan yang diterbitkan oleh badan standarisasi nasional pendidikan BSNP; 3 membangun dan memberdayakan SMK menuju sekolah bertaraf internasional SBI untuk menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri bangsa dan keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global; 4 memberdayakan SMK untuk mengembangkan potensi lokal dalam rangka menumbuhkan pendidikan yang relevan berbasis keunggulan lokal; 5 memberdayakan SMK untuk mengembangkan kerjasama dengan industri, pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan P4TK, lembaga penjaminan mutu pendidikan LPMP, dan berbagai lembaga terkait; 6 meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan kejuruan yang bermutu Sutrisno, 2008:9. Demi mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, beberapa hal yang dilakukan antara lain: 1 pengembangan sekolah menengah kejuruan berstandar internasional; 2 pengembangan partisipasi industri di sekolah kejuruan; 3 pengembangan kompetensi kunci; 4 pengembangan kewirausahaan; 5 peningkatan kompetensi tenaga kependidikan ; 6 peningkatan good governance dan akuntabilitas; 7 peningkatan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan; 8 peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan kejuruan; 9 perbaikan dan perawatan sarana pendidikan kejuruan; 10 pengembangan standar kompetensi Sutrisno, 2008. Menghadapi tantangan global, SMK memberi respons melalui peningkatan kompetensi tenaga kependidikan, karena fakta globalisasi menunjukkan bahwa: 1 hubungan- hubungan semakin mendunia; 2 adanya keterbukaan demokrasi kebebasan; 3 perkembangan IPTEK yang cepat; 4 perkembangan informasi yang cepat; 5 lintas tenaga kerja mudah; 6 meningkatnya persaingan kualitasprofesionalitas. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, sumberdaya manusianya harus memiliki; 1 wawasan global; 2 menguasai IPTEK; 3 kreatif, produktif; 4 mampu kerja tim; 5 menghargai kemampuan orang lain; 6 religius demokratis; dan 7 harus berkualitasprofesional. Miller Melvin D., 1985 mengemukakan bahwa guru kejuruan harus kompeten baik secara profesional maupun okupasional. 272 Teachers of vocational education are both profesionally and occupationally competent. Teachers are the most important and critical element in vocational education. The values, skills, professional knowledge, experience, and human relations factors that a teacher possesses largely menentukan the quality of learning opportunities that occur in the name of vocational education Miller, 1985:81 Guru adalah tulang punggung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas yang menjadi harapan masyarakat. Harapan- harapan terhadap guru Surya, 2000:5 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang antara lain: 1 dari sudut pandang siswa, guru yang ideal adalah guru yang memiliki penampilan sebagai sumber motivasi belajar yang menyenangkan. Pada umumnya siswa menginginkan gurunya memiliki sifat yang ideal sebagai teladan, bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar, menguasai materi pelajaran, mampu mengajar dengan suasana menyenangkan dan sebagainya; 2 dari sudut pandang orang tua, guru yang diharapkan adalah sosok yang menjadi mitra pendidik bagi anak- anak yang dititipkan untuk dididik. Orangtua sangat menginginkan guru berperan sebagai orangtua di sekolah sehingga dapat melengkapi, menambah, memperbaiki pola-pola pendidikan di dalam keluarga; 3 dari sudut pandang pemerintah, agar para guru diharapkan mampu berperan secara profesional sebagai unsur penunjang kebijakan dan progam pemerintah terutama di bidang pendidikan. Dengan kata lain, guru merupakan wakil pemerintah dan wakil masyarakat dalam mempersiapkan warga negara masa depan; 4 dari sudut pandang masyarakat luas, guru merupakan wakil masyarakat di lembaga pendidikan dan wakil lembaga pendidikan dalam masyarakat. Guru merupakan unsur masyarakat yang diharapkan mampu mempersiapkan anggota masyarakat yang sebaik-baiknya; 5 dari sudut pandang budaya, guru merupakan subyek yang berperan dalam proses pewarisan budaya antar generasi dalam pelestarian nilai budaya; 6 dari sudut pandang guru sendiri, guru mengharapkan adanya pengakuan keberadaan dirinya sebagai insan pendidikan dan diberi peluang mewujudkan ”otonomi pedagogisnya” secara profesional.