Soal Uji Kompetensi Bentuk Objektif

338 diujikan; e. jangan berputar-putar dan menulis jawaban yang tidak berhubungan dengan soal yang diujikan; f. buatlah garis besar jawaban lebih dulu agar dapat menyusun jawaban secara sistematis, singkat, tetapi padat dan tidak melewatkan hal-hal penting; g. lengkapi jawaban dengan bukti fakta yang berupa angka- angka, gambar-gambar, dan contoh-contoh untuk memperjelas jawaban; h. pusatkan perhatian pada soal uji kompetensi yang sedang dikerjakan, jangan memikirkan hal lain yang belum dikerjakan, agar konsentrasi tidak terganggu; i. sediakanlah tempat di akhir setiap jawaban untuk memperluas jawaban apabila waktu masih mencukupi; j. periksa sekali lagi basil uji kompetensi anda sebelum diserahkan kepada panitia; k. usahakan semua soal dapat dijawab dengan baik.

3. Soal Uji Kompetensi Perbuatan

Uji kompetensi perbuatan biasanya berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang studi tertentu yang harus dikerjakan dengan menggunakan prosedur, aturan main dan formula yang sudah ditentukan. Berikut beberapa tuntunan yang harus diperhatikan dan dipahami agar dapat mengerjakan uji kompetensi perbuatan secara efektif: a. pahami prosedur-prosedur dan aturan main, atau formula yang sulit untuk diingat sebelum uji kompetensi; b. kerjakan setiap permasalahan dengan tenang, upayakan untuk mengerjakannya secara optimal, sesuai dengan kemampuan anda, jangan grogi ataupun ragu-ragu; c. jangan melakukan hal-hal di luar prosedur, aturan main dan formula yang telah ditentukan, karena hanya akan membingungkan dan mengganggu konsentrasi anda; d. tanamkan keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan menentukan masa depan anda. Dalam mengikuti uji kompetensi melalui tes perbuatan, jangan sekali-kali atau jangan coba-coba melanggar aturan main, potong kompas dan lain-lain, sebab akan berakibat buruk terhadap seluruh hasil uji kompetensi, bahkan bisa didiskualifikasi, dan secara langsung dinyatakan gagal uji kompetensi. 339 Sertifikasi guru dilakukan secara berkesinambungan, untuk mengetahui perkembangan profesionalisme guru. Dengan demikian, hasil uji kompetensi dalam sertifikasi guru dapat digunakan setiap saat, baik untuk kenaikan jabatan, penempatan, maupun pemberian penghargaan bagi para guru. Sertifikasi guru dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, bekerja sama dengan pusat pengujian dan lembaga- lembaga yang biasa melakukan pengujian dan pengetesan, seperti Jurusan Bimbingan dan Konseling di FIP Universitas Negeri Malang. Instrumen yang digunakan biasanya alat test dan non test. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sertifikasi guru dilakukan melalui berbagai cara, seperti tes tulis, tes kinerja, self appraisal, dan portopolio, serta peer appraisal. Dengan demikian, diharapkan dapat ditarik suatu kesimpulan yang utuh dan tepat terhadap setiap guru yang mengikuti uji kompetensi dalam rangka sertifikasi. guru, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan, karena hanya dinilai dari salah satu segi. Untuk dapat sukses dalam mengikuti uji kompetensi dalam rangka sertifikasi guru, para calon peserta sudah sewajarnya memahami instrumen sertifikasi guru. Sehubungan dengan itu, dalam bagian berikut ini dikemukakan beberapa contoh instrumen sertifikasi guru, baik yang dilakukan melalui tes tulis, tes kinerja, self appraisal, dan portopolio, serta peer appraisal. Contoh Instrumen Sertifikasi Guru Contoh 1 ALAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU 1 APKG-1 LEMBAR PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP 1. Nama : 2. NIPNIK : 3. Sekolah Asal : 4. Tempat Ujian : 5. KotaKabupaten : 6. Tanggal :