3
Gambar 1. 1. Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan yang ada pada Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan
Nasional Jalur
Pendidikan Formal
Nonformal Informal
Jenjang Pendidikan
Dasar Menengah
Tinggi
Jenis Pendidikan
Umum KejuruanSM
K Vokasi
Akademik Profesional
Khusus Keagamaan
4
B. Pengertian Pendidikan Kejuruan
Di negara-negara berkembang pada umumnya menyelenggarakan dua jenis pendidikan utama yaitu pendidikan umum general
education dan pendidikan kejuruan vocational education.
Seperti dinyatakan oleh Jandhyala B G Tilak 2002, dalam The Handbook on Educational Research in the Asia Pacific Region
” sebagai berikut.
“General or vocational education? This is a “tough choice” in many developing countries. In the human
capital framework, general education creates „general human capital‟ and vocational and technical education „specific human
capital‟ Vocational education has an advantage, imbibing specific job-relevant skills, that can make the worker more readily suitable
for a given job and would make himher thus more productive”
Pendidikan umum atau pendidikan kejuruan. Hal ini merupakan pilihan di beberapa negara berkembang. Dalam pemikiran sumber
daya manusiamodal manusia, pendidikan umum akan menghasilkan sumber daya manusia yang masih bersifat umum
dan pendidikan kejuruan atau pendidikan teknik akan menghasilkan sumber daya manusia yang spesifik. Pendidikan
kejuruan memiliki beberapa keuntungan karena dapat menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan relevan,
siap kerja dan produktif.
Dalam hal pendidikan kejuruan Prosser and Quigley 1950 sebagai bapak pendidikan kejuruan vocationa education
menyatakan “vocational education is essentially a matter of establishing certain habits through repetitive training both in
thinking and in doing, it is primarily concerned with what these habits shall be and how they shall be taught. When consider the
matter a little further we find there are general group of habits requires 1. Habits giving adaption to working environment 2.
Process habits 3. Thinking habit
”. Esensi dari pendidikan kejuruan adalah mengajarkan kebiasaan berfikir dan bekerja melalui
pelatihan yang berulang-ulang. Terdapat tiga kebiasaan yang harus diajarkan yaitu: 1. Kebiasaan beradaptasi dengan lingkungan kerja;
2. Kebiasaan dalam proses pelaksanaan kerja dan 3. Kebiasaan berfikir dalam pekarjaan.
Wenrich and Galloway 1988 mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan sama dengan pendidikan teknik dan sama
5 dengan pendidikan okupasi. The term vocational education,
technical education,
occupational education
are used
interchangeably. These terms may have different connotations for some readers. However, all three terms refer to education for
work . Istilah pendidikan kejuruan, pendidikan teknik, dan
pendidikan okupasi digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut mempunyai konotasi yang berbeda-beda bagi pembaca,
namun ke tiga istilah tersebut merupakan pendidikan untuk bekerja.
Wenrich and Galloway 1988 lebih jauh mengemukakan bahwa “Vocational education might be defined as specialized
education that prepares the leaner for entrance into a particular occupation or family occupation or to upgrade employed
workers”. Pendidikan Kejuruan dapat diartikan sebagai pendidikan yang special yang berfungsi menyiaapkan peserta didik untuk
memasuki pekerjaan tertentu, atau pekerjaan keluarga atau untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja.
Calhoun; 1982 menyatakan bahwa “Vocational education as
organized educational programs which are directly related to The preparation of individuals for paid or unpaid employement, or for
additional preparation for a career requiry other than a baccalaureate of advanced degree
” Pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik
menjadi tenaga kerja yang profesional, juga siap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan kejuruan memiliki arti yang luas, dan bukan sekedar Sekolah Menengah Kejuruan seperti di Indonesia. Lebih
lanjut Wenrich and Galloway 1988 menyatakan:
A large university with its many professional school- medicine, dentistry, law, engineering, social work, public
health, and education-could appropriately be call a vocational school. Series terms, then, is used to denote
specialized education aimed at preparation for employment - vocational education, technical education, and professional
education.
Wenrich and Galloway 1988 Universitas yang luas yang memiliki berbagai program pendidkan
professional, seperti fakultas kedokteran, kedokteran gigi, hukum,
6 teknik, pekerja sosial, kesehatan masyarakat, dan pendidikan,
dapat dinyatakan sebagai sekolah kejuruan. Pendidikamn tersebut dikonotasikan sebagai pendidikan vocational yang berfngsi
menyiapkan tenaga kerja. Pendidikan ini sering dinamakan pendidikan kejuruan atau vokasi, pendidikan teknik dan
pendidikan professional. Clarke Winch 2007:9
mendefinisikan “ vocational education is confined to preparing young people and adults for working life,
a process often regarded as of a rather technical and practical nature
”. Yang maknanya Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan anak-anak muda orang dewasa untuk memasuki
lapangan kerja, pendidikan kejuruan adalah suatu proses dalam pembelajarannya berkaitan dengan masalah teknik dan praktik.
Henry dan Thompson dalam Berg 2002: 45 mendeskripsikan tentang pendidikan kejuruan sebagai berikut:
Vocational e ducation is “learning how to work”,
vocational education has been an effort to improve technical competence and to raise an individual‟s position
in society through mastering his environment with technology. Additionally, vocational education is geared to
the needs of the job market and thus is often seen as contributing to national economic strength
Pendidikan kejuruan itu identik dengan belajar bagaimana untuk bekerja, pendidikan kejuruan berupaya bagaimana untuk
meningkatkan kompetensi teknik dan posisi seseorang di lingkungannya melalui penguasaan teknologi dan pendidikan
kejuruan berkaitan erat dengan kebutuhan pasar kerja. oleh karena itu sering dipandang sebagai sesuatu yang memberikan kontribusi
yang kuat terhadap ekonomi nasional.
Pavlova 2009: 45 mendeskripsikan pendapat Sanders dan Stevenson tentang pendidikan kejuruan sebagai berikut:
......conceptualisations of vocational education are related to skill in using tools and machines Sanders, 2001,Steven
2003 vocational education is identified a number of dichotomies in these underlying assumptions. These
include general knowledge versus specific knowledge; theoretical
knowledge versus
practicalfunctional