Hubungan peserta didik dengan individu lain

29 merendahkan kualifikasi kejuruan. Siswa yang mengambil kualifikasi kejuruan telah dianggap kurang dapat berkembang di pendidikan tinggi. Hasil penelitian tersebut juga memberikan informasi bahwa tidak ada perbedaan antara aspirasi siswa dengan kualifikasi kejuruan dan kualifikasi akademik ketika kemampuan sebelumnya dipertimbangkan. Meskipun proporsi peserta didik dari jalur akademis yang bercita-cita ke universitas lebih tinggi daripada proporsi siswa dari rute kejuruan, hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa kemampuan siswa yang lebih rendah cenderung memilih untuk belajar di pendidikan kejuruan, yang merefleksikan status dari jalur ini dibandingkan dengan siswa yang memilih untuk belajar di jalur akademik.

E. Potensi untuk kemajuan pendidikan

Sebagai baian dari sistem pendidikan nasional, kemajuan atau keberhasilan pendidikan kejuruan akan mendorong timbulnya penghargaan dan pengakuan tidak hanya untuk pendidikan kejuruan sendiri tetapi juga berdampak pada kemajuan pendidikan akademik secara nasional. Pendidikan kejuruan di Indonesia mendidik siswanya untuk mampu bekerja sesuai bidang yang ditekuni, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dan mampu membuka usaha sendiri berwirausaha. Terkait dengan potensi peserta didik dari pendidikan kejuruan untuk masuk ke pendidikan akademik, kajian yang dilakukan oleh Hatt dan Baxter 2003 menunjukkan bahwa pendidikan kejuruan di Inggris siswanya masih kurang siap untuk masuk ke pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang datang dari jalur akademik. Kegagalan ini disebabkan kurangnya persiapan mereka dalam proses pendidikan sebelumnya untuk berpindah menyeberang ke jalur akademik, sehingga peserta didik tertinggal sementara dalam memperoleh keterampilan yang diperlukan. Lebih lanjut Hatt dan Baxter menemukan bahwa jumlah peserta didik yang berpindah dari jalur vokasi vocational ke jalur akademik jumlahnya relatif kecil, sehingga disimpulkan bahwa keterampilan yang dipelajari oleh siswa pendidikan kejuruan harus diakui dalam sistem pendidikan tinggi untuk memungkinkan perkembangannya Hatt dan Baxter, 2003. 30 Laporan yang dibuat oleh Young 1993 tentang reformasi sistem pendidikan kejuruan di negara Finlandia dan Swedia tahun 1990-an, dimana perubahan dilakukan dengan mengintegrasikan pendidikan akademik ke dalam pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melanjutkan studi ke universitas. Pengalaman di Jerman, ijazah dari pendidikan kejuruan dapat digunakan untuk berkarir di level manajemen menengah. Setelah memiliki pengalaman kerja dalam jangka waktu tertentu, biasanya lima tahun, semua kualifikasi kejuruan dapat dilengkapi dengan pelatihan promosi untuk meningkat ke jenjang karir yang lebih tinggi. Sistem jalur karir kejuruan ini tetap terpisah dari pendidikan tinggi. Kemajuan besar dibuat sehubungan dengan permeabilitas pendidikan kejuruan dan umum pada tahun 2009. Peserta didik yang menyelesaikan magang dalam sistem ganda dan memperoleh penghargaan sebagai seorang yang ahli dalam bidang tertentu, teknisi atau bisnis memiliki akses ke pendidikan tinggi. Transisi dari pra-kejuruan untuk pelatihan kejuruan dalam sistem ganda juga menjadi perhatian, sekitar 40 dari lulusan sekolah yang memasuki sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan tidak mendapatkan kesempatan untuk memasuki sistem ganda Autorengruppe Bildungsberichterstattung, 2008. Potensi untuk kemajuan pendidikan membutuhkan tidak hanya terkait dengan pencapaian kualifikasi sebagai bagian dari pendidikan secara utuh, tetapi juga ketersediaan pendidikan kejuruan sepanjang hayat bagi setiap individu peserta didik. De Coulon dan Vignoles 2008 menemukan bahwa, di Inggris, peserta didik dewasa yang telah memperoleh kualifikasi kejuruan nasional di tingkat sekolah menengah atas lebih cenderung untuk melajutkan studi, dibandingkan mereka yang tidak mengambil kualifikasi kejuruan nasional. Dari mereka dengan kualifikasi kejuruan, 60 melanjutkan studi, sementara hanya lebih dari 20 yang belum mencapai kualifikasi kejuruan di periode yang sama yang melanjutkan studi.

F. Potensi untuk sukses di dunia kerja

Pembelajaran pendidikan kejuruan adalah pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang mampu bekerja dalam bidang tertentu. Untuk mampu membawa manfaat secara sosial, salah satunya