Potensi untuk kemajuan pendidikan

31 adalah kemungkinan keberhasilan di pasar tenaga kerja, baik dengan akses, stabilitas integrasi, dan mobilitas. Studi terbaru menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki kontrol atas pekerjaan mereka, yang mengakibatkan peningkatan harga diri dan kesejahteraan baik fisik maupun psikologis Field dan Malcolm, 2010. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor dan kemungkinan sukses di pasar tenaga kerja untuk individu yang terlibat dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan VET. Sebagai contoh, dalam sistem ganda Jerman, terdapat interaksi antara manfaat VET bagi individu agensi, harga diri, kemandirian, baik secara fisik dan psikologis dan manfaat dari VET bagi perusahaan dan industri melibatkan tenaga kerja, mobilitas yang berdasarkan kinerja. Menurut hasil studi di beberapa perusahaan di Jerman, Inggris dan Amerika, sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan di Jerman, terbukti menghasilkan pekerja yang lebih siap untuk posisi manajemen level menengah dibanding lulusan universitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk standar organisasi kerja di Jerman, dimana pekerja terampil dan manajer menengah direkrut dari level bawah, telah terbukti lebih efisien daripada bentuk hirarki organisasi kerja dengan struktur kualifikasi yang terpolarisasi Wagner dan Finegold, 1997. Di Inggris, Booth dan Francesconi 1999 menggunakan panel survei rumah tangga Inggris BHPS untuk menyelidiki sifat gender berdasarkan mobilitas pekerjaan. Mereka menemukan bahwa, untuk pria, kualifikasi tertinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap promosi, tetapi kualifikasi kejuruan memang memiliki pengaruh yang signifikan Booth dan Francesconi, 1999. Tennant 2005 menemukan dampak positif bagi perusahaan dalam hal perekrutan staf dan retensi, maupun kinerja untuk pelajar dengan kualifikasi kejuruan. Dronkers 1993 menunjukkan bahwa dalam sistem pendidikan Belanda, pendidikan kejuruan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi lulusan dalam pasar tenaga kerja dibanding pendidikan umum, meskipun hal ini bervariasi dengan disiplin yang diteliti. Pendidikan umum, bagaimanapun, menyediakan jangkauan yang lebih luas daripada pendidikan kejuruan. Adalah berbahaya jika siswa yang tertarik untuk masuk pendidikan umum berada dalam keyakinan bahwa pilihan itu akan membantu mereka untuk mencapai taraf tertinggi dalam kesempatan hidup Dronkers, 1993. 32

BAB III KOMPETENSI GURU SMK

A. Pengertian Kompetensi

Guru yang efektif dalam melaksanakan tugasnya harus memiliki kompetensi. Menurut Spencer dan Spencer 1993, yang dimaksud dengan kompetensi adalah sebagai berikut. A competency is an underlying characteristic of an individual that is casually related to criterion-referenced effective andor superior performance in a job or situation . Spencer dan Spencer memberikan penjelasan sebagai berikut: Underlying characteristic means the competency is a fairly deep and enduring part or a persons personality and can predict in a wide of situations and job tasks. Causally related means that a competency causes or predict behavior and performance. Criterion-referenced means that the competency actually predicts who does something well or poor, as measured on a specific criterion or standard. Example of criteria are the dollar volume of sales for salesperson of a number or clients who stay dry for alcohol-abuse counselors. Lebih lanjut Spencer dan Spencer mengkategorisasikan kompetensi menjadi dua yaitu threshold competencies dan differentiating competencies berdasarkan dengan the job performance criterion they predict, dengan penjelasan sebagai berikut: Threshold competencies. These are the essential characteristics usually knowledge or basic skills, such as the ability to read that everyone in a job needs to be minimally effective but that do not distinguish superior from average performers. A threshold competency for a salesperson is knowledge of the product or ability to fill out invoice.