STANDAR ISI KURIKULUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

376 e. Memilih, menerapkan dan menggunakan teknologi yang bervariasi, f. Keterampilan dasar membaca, menulis, menghitung, mendengarkan dan berbicara, g. Keterampilan berfikir yang digunakan dalam mengambil keputusan, memecahkan masalah dan penalaran;. h. Kualitas personal untuk mengembangkan perasaan positif tentang dirinya sendiri dan orang lain Berdasarkan study Delphi yang melibatkan 53 expert, Zolingen 2002 menemukan kualifikasi kunci penting yang memungkinkan tenaga kerja untuk bekerja secara kompeten. Penelitian menelusuri kompetensi pada tiga bidang pekerjaan yang berbeda, tetapi kualifikasi kunci yang dibutuhkan sama. Perbedaan hanya terletak pada pembobotan, yaitu keterampilan kognitif lebih banyak dituntut oleh tenaga kerja teknik sedangkan keterampilan interpersonal lebih banyak dituntut oleh tenaga kerja jasa seperti perbankan dan asuransi. Kualifikasi kunci yang berhasil diidentifikasi oleh Zolingen 2002 antara lain: Kualifikasi Kompetensi Tenaga Kerja A. Dimensi instrumental umum Kemampuan untuk menangani informasi Kemampuan merencanakan kerja Pengetahuan interdisipliner Kesadaran kualitas Insight menemukan ide komersial Motivasi untuk belajar sepanjang hayat

B. Dimensi kognitif

Berpikir abstrak Berpikir metodologis Memecahkan masalah

C. Dimensi kepribadian

Mempercayai diri sendiri Peka terhadap tanggungjawab Teliti Dapat mengambil keputusan Melatih insiatif Mengatasi stress Kreatif 377

D. Dimensi sosio-komunikatif

Keterampilan sosial Kemampuan menekan pembicaraan tentang diri sendiri Kemampuan untuk menekan tulisan tentang diri sendiri. Pengetahuan tentang bahasa modern

E. Dimensi sosio-normatif

Menyetujui bentuk pengukuran- pengukuran yang aman Kemampuan berpresentasi Pengetahuan organisasi kerja

F. Dimensi strategies

Memperlihatkan sikap kritis terhadap pekerjaan Berdasarkan dua sumber yang telah mengidentifikasi kualifikasi kompetensi tenaga kerja, masing-masing mengemukakan bahwa keterampilan sosial dan kepribadian penting dimiliki oleh tenaga kerja. Setelah masuk ke dunia kerja, orang tidak hanya dituntut professional dalam pekerjaannya tetapi juga harus mampu menjalin hubungan baik secara vertikal dengan atasan atau bawahannya juga hubungan baik secara horizontal dengan teman sejawat. Kompetensi sosial menentukan apakah seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Isi kurikulum pendidikan teknik dan kejuruan sebaiknya memperhatikan tuntutan kompetensi global yang akan dicapai oleh lulusannya, yaitu tidak hanya melatih keterampilan teknik pendukung profesionalitas kerja tetapi juga melatih keterampilan sosial, komunikasi dan kepribadian yang mendukung pembentukan hubungan interpersonal yang baik.

5. Isi kurikulum yang dapat disediakan oleh lembaga

Lembaga perlu mempertimbangkan kapasitas yang dimiliki sebelum menawarkan isi kurikulum. Isi kurikulum perlu mempertimbangkan ketersediaan SDM, sarana prasarana, sumber belajarmateri agar penerapan kurikulum dapat berjalan lancar. Isi kurikulum cukup realistik untuk menjamin kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. 378

6. Proses Penentuan Isi Kurikulum.

Setelah melalui penyaringan terhadap berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan isi kurikulum, maka ditentukan kurikulum yang layak dan perlu ditawarkan. Finch 1999 membuat rumus proses pengambilan keputusan tentang isi kurikulum sebagai berikut: Dalam proses perencananaan, perlu diidentifikasi isi kurikulum yang potensial untuk dilaksanakan potential curriculum content dan beberapa faktor yang dapat membatasi constrain pelaksanaan isi tertentu. Isi kurikulum yang potensial adalah kurikulum yang relevan diberikan kepada siswa melalui beberapa strategi. Meskipun isi kurikulum cukup potensial, tetapi apabila kemungkinan akan terjadi banyak hambatan dalam pelaksanaannya maka isi kurikulum tersebut tidak dapat digunakan. Isi kurikulum yang dapat digunakan usable content adalah yang memberi konstribusi terbaik bagi kesejahteraan siswa dan mengeliminasi pembatas-pembatas yang tidak dapat dilaksanakan. Identifikasi constrain yang berhubungan dengan isi kurikulum dapat dilihat dari sisi: 1 karakteristik masuk siswa seperti potensi belajar, minat, latar belakang pendidikan siswa sebelumnya. 2 guru mempunyai keakhlian yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan; 3 staf mendukung penyelenggaraan pendidikan; 4 pengaturan arrangement kurikulum: pengatutan waktu dan tempat belajar serta alat dan sumber belajar; 5 tuntutan dan penataan setting ketenaga-kerjaan seperti tuntutan kompetensi minimum, tempat kerja yang dapat dimasuki lulusan, dan pengalaman belajar yang dapat diperoleh siswa. Pada tingkat nasional, standar isi kurikulum ditetapkan oleh pemerintah. Standar isi kurikulum satuan pendidikan mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi kurikulum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, secara keseluruhan mencakup: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum; 2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan; 3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan, 4. Panduan penyusunan kurikulum Potential curriculum content – Constrain = Usable content