Peran pekerja sosial Pekerjaan Sosial dan Kecanduan Zat Kimiawi

448

Bab 13 Pekerjaan Sosial dengan Keluarga dan Pemuda

Album foto keluarga pada tahun 2000-an tentu saja berbeda dari album foto pada tahun 1900-an. Di dalam album baru itu kita dapat melihat perubahan-perubahan di dalam struktur dan ukuran keluarga, serta kemajuan-kemajuan teknologi dalam pengambilan foto itu sendiri. Sepanjang abad yang lalu, perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ekonomi dan angkatan kerja yang disebabkan oleh industrialisasi dan urbanisasi telah mengubah struktur keluarga. Sebagai contoh, dewasa ini banyak kaum perempuan beekrja di luar rumah, jumlah orangtua tunggal meningkat secara tajam, dan komposisi keluarga tidak lagi keluarga batih tradisional. Namun demikian, satu gambaran tidak berubah: Relasi primer di dalam keluarga tetap merupakan landasan bagi kesejahetraan makhluk manusia. Keluarga membesarkan dan mensoalisasikan anak-anak. Sebenarnya, keluaga adalah bagian yang integral dari perkembangan semua manusia, keberfungsian badan-badan sosial lain, dan masyarakat sebagai keseluruhan. Untuk mendeskripsikan peran pekerjaan sosial dalam kaitan dengan keluarga, bab ini menyajikan informasi tentang keluarga kontemporer atau modern termasuk bentuk-bentuk, peran-peran, dan pelayanan- pelayanan yang berpusatkan keluarga; anak salah asuh; bermacam jenis pelayanan-pelayanan kesejahteraan anak; pekerjaan sosial sekolah; dan pelayanan-pelayanan bagi pemuda-remaja.

A. Keluarga Modern

Konsep keluarga telah berubah dari suatu kelompok kekerabatan dasar yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak, atau sekelompok orang-orang yang diikat oleh darah, perkawinan, atau adopsi, menjadi suatu konsep yang lebih inklusif. Baru-baru ini, istilah keluarga mencakup sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang memandang relasi mereka sebagai keluarga dan mengemban tanggung jawab serta kewajiban yang berkaitan dengan keanggotan keluarga NASW, 1999h, dalam DuBois Miley, 2005: 359. Dengan demikian, suatu keluarga dapat terdiri dari sekelompok orang yang tidak berkaitan satu sama lain 449 yang namun demikian mendefinisikan diri mereka sebagai suatu keluarga karena ikatan emosional mereka. Penjajakan perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk keluarga, fungsi- fungsi, peran-peran, dan siklus kehidupan keluarga membantu kita memahami isu-isu tentang keluarga modern.

1. Variasi-variasi bentuk keluarga

Banyak kalangan memandang komposisi keluarga batih tradisional yang terdiri dari ayah dan ibu serta anak-anak mereka sebagai struktur yang normal dari suatu keluarga. Namun demikian, gambaran Biro Sensus Amerika Serikat menunjukkan bahwa 82 persen laki-laki dan 67 persen perempuan berusia 20 hingga 24 tahun tidak pernah menikah, dan 29 persen laki-laki dan 19 persen perempuan berusia 30 hingga 34 tahun belum pernah menikah Kreider Field, 2001, dalam DuBois Miley, 2005: 359. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 50 persen laki-laki yang menikah berakhir dengan perceraian; banyak pasangan yang menikah memutuskan untuk tidak memiliki anak. Cohabitation kohabitasi, hidup bersama dalam serumah, kumpul kebo juga mengubah kehidupan ekluarga Scommegna, 2002: 1, dalam DuBois Miley, 2005: 359. “Diperkirakan 40 persen anak-anak di Amerika Serikat tinggal dengan ibu mereka yang tidak menikah dan pacar ibunya beberapa waktu sebelu ulang tahunnya yang ke-16”. Perceraian dan pernikahan ulang benar-benar sangat mengubah struktur keluarga. Keluarga saat ini terdiri dari berbagai bentuk, termasuk keluarga campuran blended family, orangtua tunggal, keluarga gay dan lesbian, dan keluarga multigenerasi.

2. Fungsi-fungsi keluarga

Walaupun keluarga-keluarga orangtua tunggal, campuran, gay dan lesbian, dan multigenerasi berbeda dengan keluarga-keluarga batih tradisional, namun demikian keluarga-keluarga tersebut di atas merupakan alternatif yang terus dapat memenuhi syarat-syarat peran dan harapan-harapan fungsional keluarga. Sementara bentuk-bentuk keluarga berubah, fungsi-fungsi dan peran-peran keluarga tetap relatif konstan. 450 Keluarga merupakan unit dasar suatu masyarakat yang melaksanakan tanggung jawab fungsional dalam produksi ekonomi, pembuatan anak, pengasuhan anak, pendidikan, dan sosialisasi. Lebih dari dua abad yang lalu, perubahan dari suatu masyarakat yang pada dasarnya agraris menjadi suatu ekonomi yang diarahkan oleh pasar membuat keluarga-keluarga menjadi konsumen yang mencari nafkah. Ketergantungan ekonomi pada tenaga kerja di dunia kerja, seiring dengan naik-turunnya pasar, telah menggantukan kemandirian ekonomi. Walaupun lembaga-lembaga masyarakat mengemban lebih banyak tanggung jawab bagi pendidikan, pemeliharaan kesehatan, dan distribusi barang-barang serta pelayanan-pelayanan, sistem keluarga tetap sentral dalam organsiasi masyarakat. Walaupun persekolahan publik saat ini melayani fungsi pendidikan, sosialsiasi dini anak-anak terus merupakan fungsi keluarga. Keluarga merupakan konteks sosial utama bagi pengembangan kepribadian, pembelajaran perilaku prososial, meningkatkan keterampilan- keterampilan sosial, dan mengembangkan pola-pola komunikasi. Dewasa ini, keluarga terus memberikan lingkungan yang nyaman dan aman untuk menjamin kesejahteraan fisik dan emosional bagi semua anggotanya. Secara optimal, keluarga berfungsi sebagai penyangga antara anggota-anggotanya dan masyarakat, suatu tempat pengasingan diri yang aman dimana anggota-anggota keluarga dapat berkumpul kembali dan memulihkan semangat.

3. Peran-peran keluarga

Semua anggota keluarga harus memenuhi peran-peran tertentu untuk menjamin keberfungsian keluarga yang efektif. Peran-peran anggota keluarga mendefinisikan pola-pola perilaku yang penting bagi interaksi keluarga yang berkompeten. Pembagian peran-peran kepada anggota-anggota keluarga tertentu bergantung pada variabel-variabel kebudayaan, jenis kelompok keluarga, dan posisi keluarga di dalam siklus kehidupannya.