496 teman-teman sebaya dengan cara meningkatkan
keterampilan-keterampilan interpersonal dan citra diri remaja Ciffone, 1993, dalam DuBois Miley, 2005:
403.
5. Gangguan makan
Karena masyarakat mengagungkan citra tubuh bahwa langsing itu menarik di kalangan anak-anak muda kita,
maka tidaklah mengherankan apabila gangguan makan lebih banyak terjadi pada masa remaja daripada pada
masa-masa lain di dalam perkembangan kehidupan manusia. Sekali waktu gangguan makan pernah
dianggap sebagai masalah di kalangan kaum perempuan saja, tetapi studi-studi baru-baru ini menunjukkan bahwa
gangguan makan banyak juga terjadi di kalangan kaum laki-laki seperti yang diduga sebelumnya. Orang-orang
yang mengalami anorexia nervosa sangat membatasi makanan yang masuk ke dalam perutnya, yang
mengakibatkan ia kehilangan berat badan 15 hingga 25 persen dari berat badan idealnya. “Anorexia hampir
selalu bermula dengan suatu keinginan yang kuat untuk kurus dan akhirnya melakukan diet dieting, dan
berakhir dengan suatu kondisi yakni para remaja nampak tidak mau atau tidak mampu makan secara normal”
Lefrancois, 1995: 513, dalam DuBois Miley, 2005: 404. Yang lebih umum dari anorexia ialah bulimia yang
meliputi episode makan banyak, dan beberapa lama kemudian memuntahkannya. Karena tidak mengancam
kehidupan, bulimia tidak menimbulkan akibat-akibat psikologis dan emosional yang serius Kuntz, Groze,
Yates, 1992, dalam DuBois Miley, 2005: 404.
6. Anak-anak muda sebagai sumberdaya
pengembangan masyarakat yang berkompeten
Memandang anak-anak muda sebagai individu-individu yang memiliki kekuatan-kekuatan dan sumberdaya-
sumberdaya bagi pembangunan masarakat yang berkompeten sangat berbeda dari pandangan anak-anak
muda sebagai beban yang penuh dengan masalah atau korban dari keadaan-keadaan yang penuh resiko
Checkoway, Finn, Pothukuchi, 1995; Finn Checkoway, 1998; dalam DuBois Miley, 2005: 404.
497 Partisipasi anak-anak muda ialah “suatu proses melalui
mana anak-anak muda memecahkan masalah-masalah dan melaksanakan rencana-rencana yang menghasilkan
manfaat-manfaat yang nyata dan meningkatkan keterlibatan mereka di dalam masyarakat” Checkoway,
Finn, Pothukuchi, 1995: 190, dalam DuBois Miley, 2005: 404. Untuk memfasilitasi proses ini, pekerja
sosial bekerja dengan anak-anak muda untuk mendorong kegiatan-kehiatan yang menggunakan refleksi dan
tidakan yang mengarah kepada perubahan masyarakat. Beberapa kegiatan yang direncanakan dan
diimplementasikan oleh anak-anak muda antara lain ialah strategi-strategi aksi sosial, perencanaan
masyarakat, advokasi, prakarsa-prakarsa pendidikan publik, dan perluasan pelayanan-pelayanan yang
berbasiskan masyarakat. Anak-anak muda memberi komentar yang positif tentang manfaat-manfaat dari
partisipasi mereka: “Karena adanya pusat kegiatan, aku mampu melakukan banyak hal dan menjadi bagian dari
banyak kegiatan-kegiatan kepemimpinan yang membantu aku menjadi seorang pemimpin, pendengar,
dan sahabat yang lebih baik” h. 404. Peran-peran yang dititikberatkan oleh pekerja sosial ialah memandang
anak-anak muda sebagai memiliki kekuatan-kekuatan, bekerjasama secara kolaboatif dengan anak-anak muda
sebagai mitra penuh, dan membangun kemampuan- kemampuan anak-anak muda.
498
Bab 14 Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa dan Lanjut
Usia
Masa dewasa merentang hampir setengah abad. Kebutuhan- kebutuhan pelayanan selama dasawarsa ini berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan keluarga dan peralihan-peralihan kehidupan. Orang dewasa mengakses pelayanan-pelayanan sosial dari berbagai
setting dan pada dasarnya di dalam setiap bidang praktek— pelayanan-pelayanan keluarga, pekerjaan sosial medis, pekerjaan
sosial industri, kecanduan, dan kesehatan jiwa. Memfokuskan diri pada pelayanan-pelayanan bagi lanjut usia, bab ini merinci hal-hal
sebagai berikut: pelayanan-pelayanan khusus bagi orang-orang dewasa seperti pekerjaan sosial industri, kekerasan pasangan intim,
penganiayaan lanjut usia, dan program-programs serta pelayanan- pelayanan bagi lanjut usia termasuk pekerjaan sosial gerontologi.
A. Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa
Kita sudah memahami banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang lanjut usia antara lain kemiskinan,
diskriminasi, ketunawismaan, kekerasan dalam rumahtangga, tantangan-tantangan kesehatan dan rehabilitasi, penyakit jiwa,
kecanduan, dan masalah-masalah keluarga serta pengasuhan. Subbab ini menjelajahi beberapa isu-isu tambahan seperti
kemandulan, masalah keuangan, mengasuh orangtua yang lanjut usia, dan perkabungan. Karena pentingnya tempat kerja
di dalam dunia orang dewasa, bab ini juga menyajikan pekerjaan sosial industri sebagai suatu bidang penting di
dalam arena pelayanan-pelayanan bagi orang dewasa.
1. Konseling kemandulan
Masyarakat Amerika Serikat bagi Kesehatan Reproduktif The American Society for Reproductive Medicine
melaporkan bahwa 9 persen orang-orang yang berusia reproduktif di Amerika Serikat, atau sekitar 5,3 juta
orang, adalah infertil atau mandul National Women’s Health Information Center, 1998, dalam DuBois
Miley, 2005: 407. Karena orang-orang menganggap