Pelayanan-pelayanan manajemen kasus bagi orang lanjut usia

529 x Mendorong pengembangan pelayanan-pelayanan yang berbasiskan masyarakat yang saling melengkapi sepenuhnya x Memastikan pelayanan-pelayanan berkualiats yang dapat dijangkau dan efisien x Memperkuat penyelenggaraan pelayanan-pelayanan pengasuhan jangka panjang yang terkoordinasikan x Menghindarkan penempatan yang tidak sesuai di panti asuhan melalui usaha-usaha yang ditujukan kepada orang lanjut usia yang paling beresiko penempatan x Mengimplementasikan rencana-rencana yang mengendalikan biaya Austin, 1996, dalam DuBois Miley, 2005: 435. Fungsi-fungsi yang paling menonjol dalam manajemen kasus dengan klien individual antara lain ialah penjangkauan, asesmen, perencanaan kasus, mengases sumberdaya-sumberdaya, advokasi, pemantauan, dan evaluasi Abramson Rosenthal, 1995; Austin McClelland, 1996; Greene, 1992 Nelson, 1995; dalam DuBois Miley, 2005: 435. Manajer kasus menghubungkan klien dengan sumberdaya-sumberdaya dan mengkoordinasikan pelayanan-pelayanan untuk mengembangkan rencana-rencana yang menyatukan alternatif-alternatif yang memungkinkan yang kurang membatasi. Didalam pelayanan ring satu garis depan ini, pekerja sosial memberikan informasi kepada orang lanjut usia dan keluarganya tentang kontinuum pelayanan-pelayana yang tersedia bagi bantuan dukungan atau pelengkap. Pekerja sosial menyesuaikan keadaan-keadaan individu dengan sumberdaya- sumberdaya yang ia butuhkan, seperti pelayanan- pelayanan makan, transportasi, perumahan, program- program pelayanan melalui telefon, kelompok dukungan, pengasuhan rawat siang, pengasuhan penganti, dan kegiatan-kegiatan pusat pelayanan lanjut usia.

5. Pelayanan rawat siang dan pelayanan pengganti

Pelayanan rawat siang day care service dan pelayanan pengganti respite service orang lanjut usia merupakan 530 opsi-opsi yang relatif baru bagi orang-orang lanjut usia. Pusat pelayanan rawat siang dan pelayanan pengganti ini memberikan pelayanan-pelayanan kesehatan dan sosial kepada orang lanjut usia penghuni panti selama periode waktu yang sangat panjang Rathbone-McCuan, 1990; Streets, 1995; dalam DuBois Miley, 2005: 438. Orang-orang lanjut usia yang menggunakan pusat-pusat rawat siang orang lanjut usia barangkali mengalami hambatan-hambatan fisik dan mental yang membutuhkan suatu “lingkungan yang aman” dan bantuan serta pengawasan supervisi sepanjang hari atau setengah hari. Beberapa pusat rawat siang orang lanjut usia memberikan program-program khusus bagi orang-orang lanjut usia yang mengalami penyakit Alzheimer, AIDS, atau penyakit mental yang parah Gordon, 1995, dalam DuBois Miley, 2005: 438. Pusat rawat siang orang lanjut usia memberikan suatu alternatif pelayanan yang tidak mahal atas pelayanan individual bersamaam dengan kemungkinan-kemungkinan sosialisasi, rehabilitasi, dan kegiatan-kegiatan yang lebih luas. Pusat-pusat rawat siang bagi orang-orang lanjut usia tidak hanya berfungsi sebagai alternatif bagi penempatan panti asuhan bagi orang-orang lanjut usia yang lemah, tetapi juga memberikan pelayanan-pelayanan pengganti atau pendukung bagi para pengasuh keluarga. Pelayanan-pelayanan ini memungkinkan para pengasuh keluarga bebas dari beban pengasuhan sehari-hari. Beberapa masyarakat memberikan pelayanan-pelayanan pengganti per individu, yang memungkinkan para pengasuh keluarga bebas tugas dari tanggung jawabnya. Alternatif pelayanan pengganti lainnya meliputi penempatan sementara di keluarga asuh, kelompok rumah, atau panti asuhan. Pusat-pusat rawat siang pada dasarnya menggabungkan suatu komponen pelayanan sosial Gordon, 1995, dalam DuBois Miley, 2005: 438. Pekerja sosial dilibatkan di dalam setting-setting rawat siang orang lanjut usia dengan berbagai cara antara lain mengadministrasikan program-program, mengkoordinasikan pelayanan- pelayanan yang berbasiskan rumah, konseling, 531 memfasilitasi kelompok-kelompok dukungan para pengasuh, an menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dalam-jabatan dan pendidikan masyarakat. Sebagai seorang anggota yang integral dari tim rawat siang, pekerja sosial sering terlibat dengan para peserta pelayanan rawat siang sejak dari prakarsa permohonan pelayanan, pemantauan rencana pelayanan dan pemantauan dukungan bagi peserta dan keluarganya, secara individual dan di dalam kelompok.

6. Pekerjaan sosial di panti sosial lanjut usia

Apabila kita mendengar istilah nursing homes panti asuhan lanjut usia, kita selalu berpikir tentang orang- orang dewasa lanjut usia. Orang-orang dewasa lanjut usia yang berbeda etnis menghadapi tantangan-tantangan khusus apabila mereka memasuki suatu panti asuhan lanjut usia yang didominasi oleh suatu kebudayaan utama karena berpotensi kehilangan koneksi dengan keluarga, kebudayaan dan masyarakatnya. Pekerja sosial dapat menggunakan strategi-strategi advokasi untuk menengahi perbedaan-perbedaan kebudayaan. Perbedaan-perbedaan bahasa dan kebudayaan menuntut penyesuaian-penyesuaian untuk memfasilitasi komunikasi antar-staf dan penghuni. Kebanyakan panti asuhan orang lanjut usia adalah waralaba, walaupun beberapa di antaranya nirlaba yang disponsori oleh badan-badan sosial keagamaan, organisasi-organisasi persaudaraan, atau pemerintah. Fungsi utama pekerja sosial di panti asuhan orang lanjut usia ialah: x Memfasilitasi proses penerimaan x Mengembangkan rencana-rencana pelayanan yang terindividualisasikan x Meningkatkan kesejahteraan sosial dan psikologis penghuni panti asuhan dan keluarganya x Melibatkan seluruh panti asuhan alam memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikososial x Merencanakan terminasi untuk memastikan ketepatan dan keberlangsungan pengasuhan bagi