Proyek Head Start Respons pelayanan kepada kemiskinan

343 anak berusia di bawah tiga tahun setiap tahun. Sejak dikembangkan pada tahun 1965, Proyek Head Start telah melayani lebih dari 21 juta anak-anak. Walaupun memiliki cacatan yang baik dan reputasi nama yang tinggi, Head Start hanya menerima sekitar 60 persen dari semua anak-anak prasekolah yang memenuhi persyaratan. Early Head Start hanya mampu melayani sekitar 3 persen bayi dan anak-anak yang baru dapat berjalan yang memenuhi persyaratan Children Defense’s Fund, 2003, dalam DuBois Miley, 2005: 291. Head Start sangat berhasil dalam arti pengaruh positifnya yang berjangka panjang terhadap para partisipan, dan keterlibatan keluarga telah didientifikasikan sebagai suatu komponen kunci keebrhasilannya Children Defense’s Fund, 2003; Frankel, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 291. Semua program-program Head Start mencakup komponen-komponen pelayanan sosial dilayani oleh pekerja sosial pelayanan keluarga, dan sering juga oleh paraprofesional yang sedang mengikuti magang untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Para pekerja sosial pelayanan keluarga melaksanakan tugas-tugas yang sangat mirip dengan tugas-tugas manajer kasus Frankel, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 291. Para pekerja sosial pelayanan keluarga memfokuskan diri pada isu-isu seperti ketenagakerjaan, perumahan, pengasuhan, akses kepada pelayanan-pelayanan kesehatan, pertanyaan- pertanyaan tentang perkembangan anak, masalah- masalah kesehatan mental, dan kecanduan obat- obatan dan alkohol. Para pekerja sosial pelayanan keluarga juga memastikan hubungan-hubungan di antara keluarga-keluarga, guru-guru dan staf lain dari program-program Head Start, serta masyarakat. Frankel mengamati bahwa salah satu tujuannya ialah untuk menambahkan lebih banyak lagi pekerja sosial profesional kepada jenjang staf program. Ternyata, “Biro Head Start menunjukkan bahwa ia menginginkan karyawan-karyawannya harus seperti 344 pekerja sosial dan bahwa Biro Head Start ingin menggabungkan nilai-nilai dan peran-peran pekerjaan sosial” Frankel, 1997: 181, dalam DuBois Miley, 2005: 291. Bidang praktek pelayanan keluarga ini tentu saja mengandung suatu potensi yang luar biasa bagi para pekerja sosial yang ingin bekerja secara kolaboratif dengan keluarga-keluarga dari anak-anak kecil.

b. Program-program pinjaman yang berbunga rendah

Jumlah orang-orang yang miskin yang bekerja purna waktu bertambah tetapi mereka masih sangat rentan terhadap bencana-bencana keuangan. Sebagai contoh, karena penghasilan mereka tidak mencukupi, mereka tidak memiliki uang tambahan untuk merawat dan memperbaiki kendaraan pribadi mereka. Suatu program pinjaman berbunga rendah, Dana Pinjaman Pelayanan Sosial Lutheran Lutheran Social Services Loan Fund di Duuth, Negara Bagian Minnesota, dikembangkan untuk membantu warga kota “yang miskin tetapi bekerja” untuk mencegah bencana-bencana keuangan Hasil dari suatu studi tentang efektivitas program yang mengevaluasi dampak dari program pinjaman terhadap suatu sampel acak berjumlah 20 peserta program sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu keuntungan dari program ini ialah “ para peminjam uang diperlakukan layaknya sebagai pelanggan bank dan bukan sebagai klien pelayanan kemanusiaan”. Komentar para responden menunjukkan kontribusi program terhadap kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka sendiri. Salah seorang responden mengatakan, “Tanpa kendaraan pribadi, aku tidak dapat pergi bekerja karena aku mulai bekerja jam 04:30 pagi dan bis tidak ada yang beroperasi pada jam begitu dan aku tidak dapat berjalan kaki karena jauhnya tiga hingga empat jam berjalan kaki”. Responden lain mengatakan, “dari uang pinjaman itu aku membelikan kendaraan dan dapat pergi kuliah dan sekarang aku sudah bekerja. Seandainya tidak ada kendaraan, aku tidak akan dapat menyelesaikan 345 kuliahku dan seandainya aku tidak menyelesaikan kuliah maka aku tidak akan dapat memperoleh suatu pekerjaan”. Suatu manfaat dari kemitraan antara badan sosial dan bank ialah bahwa kemitraan itu menciptakan suatu kesempatan bagi “pemberdayaan para ahli waris pelayanan-pelayanan pemerintah untuk menjadi konsumen sejati dengan pilihan- pilihan pasar yang bermanfaat” Raschick, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 291-292.

c. Proyek-proyek lain yang berorientasikan pemberdayaan

Proyek WISE, suatu prakarsa bagi kaum perempuan yang berpenghasilan rendah di Denver, Negara Bagian Colorado, Amerika Serikat, menggabungkan elemen-elemen pemberdayaan privadi, interpersonal, dan politik, yang mengarah kepada perubahan personal dan sososial East, 19909a; 1999b, dalam DuBois Miley, 2005: 291-292. Misi dari program ini ialah untuk membantu kaum perempuan mempertahankan keberdayaan ketika mereka mengalami transisi dari kesejahteraan kepada kecukupan ekonomis. Proram ini memberikan konseling individu yang dapat diikuti oleh individu, pengalaman-pengalaman kelompok, dan kesempatan- kesempatan advokai masyarakat untuk membantu kaum perempuan mewujudkan tujuan-tujuan pribadi dan tujuan-tujuan keluarga serta untuk berpartisipasi sepenuhnya di dalam masyarakat. Program ini mengalamatkan isu-isu yang dihadapi oleh kaum perempuan yang lebih dari sekedar magang dan penempatan kerja untuk mencakup dampak-dampak pemerdayaan atau pengebirian disempowerment dan penindasan yang sering memfitnah kaum perempuan yang merupakan kaum penerima kesejahteraan—isu-isu seperti harga diri yang rendah, sejarah penganiayaan fisik atau seksual, kekerasan dalam rumahtangga, dan penindasan serta kesulitan-kesulitan kesehatan mental lainnya. Konseling pribadi ditambah dengan bantuan, kelompok-kelompok pendidikan, dan kesempatan-